chapter 4

22 0 0
                                    

"Inikah akhirnya?"

Hanya tinggal beberapa meter saja mobil itu pasti menabrak Aria. Fanny tidak tinggal diam, ia berlari sekuat tenaga lalu mendorong Aria kedepan sebelum mobil itu benar benar menabraknya.

Bruk!

"Valtra!"-Aria.

"Valtra!"-Fanny.

"?!"-Ila.

Sekarang semua orang yang melihat kejadian itu mengerumuni seseorang yang menjadi korbannya.

Brem!

"Hei!"

"Kembali kau!"

"Kejar!"

"Telpon polisi!"

Teriak beberapa orang yang melihat mobil penabrak malah pergi dari tempat kejadian.

"Val! Bertahanlah!" Ucap Aria yang sudah berada di dekat Valtra. "Tolong panggil ambulan."

"Val... kenapa? Kenapa kau menarik ku?" Ucap Fanny pelan sambil menatap Valtra yang sedang di dekap oleh Aria.

Flasback.

Fanny sudah berhasil mendorong Aria menjauh dari jalan mobil yang akan melintas.

Sekarang Fanny lah yang diam membeku.

Grep!

Bruk!

Fanny di tarik dengan kuat oleh tangan seseorang, tangan itu adalah milik Valtra.

Valtra lah yang menjadi korban.

Flasback end.

"A-aria? K-kau baik-baik saja?" Ucap Valtra sedikit terbata-bata.

"Ya, aku baik-baik saja. Bertalah ambulan akan segera datang."

"Val.. kenapa? Kenapa kau menyelamatku?" Ucap Fanny sambil berjalan ke arah Aria dan Valtra.

Valtra hanya tersenyum tipis lalu menggeleng, seola mengatakan 'bukan apa-apa.' Atau 'tidak ada hubungannya.'

"Fanny? Kau kah yang mendorongku?" Tanya Aria menatap Fanny.

Fanny hanya mengangguk. "Itu tidak penting, yang sekarang kau Val. Tetaplah bertahan."

"Fanny! Kau baik-baik saja?" Tanya Ila sambil berlari kecil melewati kerumunan.

"Iya.."

Niu

Niu
(Anggap aja suara ambulan ya.)

Ambulan tiba dan langsung melakukan pertolongan pertama. Selanjutnya mereka membawa Valtra kerumah sakit.

***

Kret.

Pintu terbuka menampakan sosok Aria. "Hei."

Aku masih merindukanmu [CERPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang