Tiga

5 2 3
                                    

"Eca.." panggil Ezril yang tak di respon,Eca semakin menghindar dan berlari.

Drama apa lagi ini?!!!,apa yang terjadi dengan Eca??

***

Ini bukan drama,Eca tidak suka drama terkecuali drama korea.Eca tiba-tiba pergi meninggalkan Ezril karena panggilan alam yang harus dipenuhi dan ia harus bergegas ke toilet,yaa itu saja..itu saja?kalian tau perasaan Eca sekarang?

"duh duhh leganya" adu Eca setelah keluar dari bilik toilet

"Ca lu ngapain main pergi² gitu,gua ditinggalin lagi" Olivia menggerutu karena dibuat kesal oleh temannya ini

"Gua kebelet banget liv gatahan" jawab Eca yang sedang membasuh tanggannya di wastafel

"Elu tuh tadi dipanggil Ezril masa ga denger?" Olivia memandang Eca dengan ekspresi heran

Eca teringat kejadian tadi,Eca tak mendengarkan panggilan Ezril bukan hanya terburu-buru untuk ke toilet itu hanya alibinya saja,tidak tau mengapa dada Eca terasa sesak dan sakit melihat Ezril bersama cewe lain,cewe tadi yang berangkat bersama Ezril bukan?kenapa harus sampai di dalam sekolah pun mereka berdua juga?

Jarang sekali Ezril seperti ini,jarang juga Eca merasa seperti ini.Karena prinsip Eca,kalau memang cinta kenapa harus menyakiti.Apa cinta juga harus merelakan?  Tolong beritahu Eca:"

"Plis deh Ca,lu tuh jangan banyak bengong deh kurang²in apalagi ini kamar mandi,banyak setannya hii" oceh Olivia yang membuyarkan lamunan Eca

"iya elu tuh setannya,dah yuk cabut" sarkas Eca hingga membuat Olivia geregetan sendiri.

***

Bosan! Kata yang selalu terucap dari bibir Eca saat ini.Pelajaran sudah dimulai dari 3 jam yang lalu tapi bel sekolah belum berbunyi dan waktu istiharahat masih belum tiba.Mood Eca buruk hari ini.

5 menit kemudian bel istirahat pun berbunyi,murid² sudah berhamburan keluar kelas.Hanya Eca yang enggan meninggalkan bangkunya,kedua temannya juga sudah keluar kelas hanya tinggal Eca seorang.

Pintu kelas awalnya tertutup,entah ulah siapa yang membuat pintu itu terbuka dan membuat Eca refleks menoleh.Laki-laki yang Eca tau itu siapa dengan tubuh tinggi tegap sedang melihat dan berjalan ke arah Eca,yapp itu Ezril.
Ezril menghampiri Eca dan duduk disamping bangkunya.

"Woyy Ca sendirian aja,ngantin yuk" Ujar Ezril dengan menoel lengan Eca

"Males" Jawab Eca singkat

"Yaudah" Ezril menganggukan kepalanya dan bersandar pada punggung kursi

"Tadi pagi lu ama anak baru,siapanya elu?" sungguh Eca tidak sabar menanyakan ini pada Ezril,yang sontak membuat Ezril mengerutkan dahinya

"Ama temen,namanya Via anak temen ayah" Jawab Ezril peka tanpa harus menanyakan yang mana

"Gua disuruh jagain dia ama bokapnya,bokapnya gabisa terus²an ngawasin dia karena sibuk" lanjut Ezril sambil memainkan ponselnya

"Kan elu juga masih sekolah dan seumuran ama dia,masa minta jagain sih udah gede juga,sewa pengawal ngapa" kata Eca yang entah mengapa kata² itu keluar dgn sendirinya dari mulut Eca

"Namanya juga orang tua ya cemas lah,lagian gua gabakalan bikin Via salah jalan.Emang kenapa si?lu cemburu gitu?" kali ini tatapan Ezril beralih ke Eca

"apaan dee woo" Eca juga tidak tau ini cemburu atau tidak,membingungkan

Ditengah pembicaraan mereka,ponsel Ezril berbunyi tanda ada orang yang menelfon.Kebanyakan orang akan mematikan nada dering ponselnya saat dibawa kesekolah agar tidak mengganggu,tapi lain dengan Ezril.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why Like ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang