Two : gak sengaja

38 9 4
                                    

Setelah merasa kenyang, Anna dan Cindy kembali ke kelas nya. Anna duduk di pojokan sedangkan Cindy di samping, kebetulan bangku di SMA mereka hanya cukup 1 orang dan terpisah pisah.

Anna sedikit menenggelamkan wajah nya di atas meja. Dan mata nya mulai terpejam.

.
.
.
.
.
.
.

'Anna jangan khawatir kan mama sayang, mama sudah tenang disini. Jangan kamu meratapi kepergian mama sayang. Anna jaga dirimu baik baik, nak. Jadi lah putri kebanggaan mama:)

Ingatlah selalu mama sayang sama kamu. Rasa sayang mama tak akan tergantikan.

Sebentar lagi kamu akan mendapatkan yang kamu impikan Nak.

Setelah berbicara, seketika kabut putih sedikit demi sedikit menutupi tubuh wanita paruh baya itu. Anna yang berada diseberang sana hanya bisa mengulurkan tangan, berharap wanita itu bisa menggapainya.

Tapi apalah daya, alam berkata lain. Wanita itu sudah menghilang dari hadapan Anna.

.
.
.

"MAMA!!" Anna mengusap usap wajahnya kasar. tanpa sadar benih benih bening itu jatuh mengenai pipi Anna.

Merasa kaget, Cindy langsung menanyakan apa yang terjadi.
"Mama Cin, Mama!" Anna masih syok. "tenang dulu An, nih minum dulu" Anna langsung minum air pemberian bestienya itu.

Merasa hati sudah lebih tenang, Anna menceritakan tentang mimpi nya itu.

"berarti emang benar An, mama lo udah tenang disana. Jadi lo gak perlu khawatir lagi oke?," "tapi bukan berarti gue berhenti nyari pelaku nya kan?!" Cindy hanya terdiam dan menepuk nepuk bahu Anna.

"gue saranin lo berhenti aja An, udah gak ada gunanya,"

"gak! Gue bakal berhenti sama gue nemuin pelaku sebenarnya!"

'Hhh.. Susah kalo udah ngmong sama batu bakal batu kalo dibilangin' -batin Cindy.

Cindy hanya bisa menggangguk dan kembali ke tempat duduknya.

.
.
.
.
.

Anna pergi ke ruang guru karena disuruh sm bu Tina guru bhs. Indonesia buat bawa tumpukan buku yang akan diberikan ke siswa siswanya.

"CK! Berat banget vangke!" Anna membawa sendiri sampai sampai menutupi sebagian muka nya.

"Anjirr jalan nya mana ini?," "memdadak putih semua!" ya gimana mau keliatan orang muka nya aja udah ketutupan sama buka yg dia bawa.

"Woii bantuin gue napa dah!"

Dukk...!

Dia nabrak cowok didepan nya
Buku buku itu jatuh satu per satu dan hanya menyisakan 2 lembar ditangan Anna.

"Ingin rasanya gue mengucap Astagfirullah!" sambil ngelus dada.

"Jalan pake mata!"
Cowok di depan nya hanya melihat Anna yang sedang membereskan serakan buku.

"bantuin!" Anna masih fokus membereskan tanpa melihat ke arah cowok itu.

Akhirnya, si cowok itu sedikit berjongkok dan mengambil lembaran kertas yang lain.

"makasih," ucap Anna pas ngeliat ke arah cowok itu.

"loh Mark?," "eh sorry sorry gue kira siapa tadi," lanjut Anna. "badan se upil,sok sokan bawa buku banyak banyak" ledek Mark. "ya udah lo aja yang bawa," Mark melongo pas Anna ngasih tumpukan buku itu ke dia.

"Tolong lo bawain ke kelas gue," Anna berjalan mendahului Mark yang masih gak percaya.

Sebelumnya gak ada cewek satu pun yang berani nyuruh nyuruh dia kayak gini. Tapi beda dengan Anna, dia bener bener santai nyuruh Mark kayak babu nya.

Sorry guis dipart ini gak ada yang special special nya.
.
.
Dan kayak nya juga masih amatiran
Tapi tenang aku bakal bikin banyak banyak nanti hehe.
.
.
Suka gak? Kalo suka nana seneng tau hehe lagi ^o^

Maap typo bertebaran-

Jangan lupa vote dan coment ya thx \(○^ω^○)/




Your Dream!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang