Hangat

18 0 0
                                    

Berada di sisimu, layaknya aku sedang
memandang senja.
Hangat, tenang, namun hanya sementara.
****

     Semua orang bisa berkata cinta, tapi tak semua orang paham bagaimana seharusnya cinta itu dihadirkan. Tidak ada cinta yang layak disebut cinta tanpa sebuah kehadiran yang nyata. Sebab itulah, butuh sebuah pertemuan untuk sekiranya melepas belengu rantai yang kau sebut Rindu.

Aku masih menatap hangatnya senja ditemani secangkir kopi yang sudah sedari tadi jadi dingin karena aku terlalu asik dengan lamunanku. Kutatap sekitar, aku menyadari satu hal, ketika kau pergi dariku, bukankah semesta akan baik-baik saja meski hatiku patah? Bukankah semua berjalan dengan normal ? Waktu tidak akan pernah berhenti berputar sesakit apapun yang kurasa. Sebercanda ini ternyata semesta. Aku kembali menatap kebawah, melihat ombak tetap bedebur menyapu pasir yang yang dimainkan beberapa anak kecil dibawah sana.

Kau tau bukan? Bahwa seseorang yang menyayangimu dengan baik tahu betul bagaimana rasanya sesak karena di abaikan? Seseorang yang menyayangimu dengan baik tidak akan membiarkanmu menunggu sebuah kepastian atau membiarkanmu merasa dilupakan. Ketahuilah bahwa dia yang benar-benar menyayangimu akan mengerti bahwa satu-satunya yang membuatmu tenang adalah kabar dan kehadiran.

"Terima kasih senja, temani aku lagi jika aku kembali nanti" ucapku dalam hati. Aku berlalu pergi, meninggalkan semburat jingga yang mulai hilang warnanya. Dari senja aku belajar satu hal, bahwa yang indah tak akan selamanya tinggal.

Ini aku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang