Sabtu, 4 Oktober 1992
♡♡♡
Tangis seorang bayi dari pasangan Phunsawat menggema dalam ruang bersalin. Membuat semua orang yang menunggu diluar ruangan bernafas lega. Bahkan kini beberapa kerabat tampak berpelukan satu sama lain menyalurkan sukacitaSatu persatu kerbat datang menjenguk malaikat yang baru saja tertidur dipelukan ibunya. Mereka semua mengucapkan selamat atas kelahiran putra pertama mereka tak terkecuali keluarga Adulkitiporn. Nyonya Adulkitiporn adalah sahabat nyonya Phunsawat sejak bangku smp. Membuat mereka sangat akrab melebihi seorang sahabat biasa
"Yatuhann,,, lihatlah putramu. Kulitnya putih bersih seperti salju. Bibir merah kecilnya bagai chery dalam balutan krim di kue ulang tahun. Kalau saja ia tak memiliki belalai di selangkangannya, pasti orang orang akan menganggap anakmu perempuan sis" ujar nyonya Adulkitiporn dengan sumringah. Nyonya Phunsawat tersenyum lelah pasca melahirkan. Ditimangnya malaikat yang baru lahir ke bumi itu dengan penuh kasih sayang
"Mm... Baa.. Baa" tangan kecil milik balita yang genap berusia setahun hari ini mengerjap ngerjap menunjuk bayi yang digendong nyonya Phunsawat. Merasa ingin tau pada sahabat barunya
"Biarkan aku menggendong putramu sis, sepertinya Off penasaran dengannya" ujar nyonya Adulkitiporn sambil menatap putranya. Nyonya Phunsawat pun hanya tersenyum mengangguk
Tangannya terulur mengambil bayi dari gendongan ibunya. Digendongnya bayi itu dengan penuh kehati hatian
"Siapa nama putramu sis?" tanya nyonya Adulkitiporn sambil menciumi wajah bayi digendongannya dengan gemas
"Ah, namanya Gun. Gun Ataphan Phunsawat"
"Mmm... Baaa... Baaaa" rengek balita bernama Off pada ibunya. Membuat sang ibu terkekeh geli sebelum akhirnya membawa gendongan ditangannya pada Off
Mata Off mengerjap mendapati sahabat barunya tertidur dengan wajah damai. Ia memperhatikan dengan seksama. Wajah Gun yang begitu menggemaskan membuatnya tersenyum lebar. Menampilkan 4 deretan gigi susunya yang baru tumbuh
Merasa diperhatikan, bayi kecil bernama Gun itu mengerjapkan matanya. Menatap orang orang disekitarnya tidak mengerti
Off membuka mulutnya lebar lebar saat akhirnya mata bulat itu terbuka. Diulurkan tangannya untuk menyentuh bayi dalam gendongan ibunya. Namun siapa sangka, takdir mereka hari itu sukses terhubung satu sama lain saat tangan kecil milik Gun memutuskan untuk mengait jari telunjuk milik Off yang lebih besar dari jarinya
___
Selasa, 4 Oktober 1995
♡♡♡
"Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga.. Sekarang juga.. Sekarang juga....."2 balita beda usia tersebut meniup lilin dari kue ulang tahun yang sama. Ya, mereka memiliki tanggal dan bulan lahir yang sama. Hanya tahun saja yang berbeda. Membuat Gun satu tahun lebih muda dari Off
Hari ini Gun Off genap berusia 4 tahun dan Gun 3 tahun. Keduanya saling menyayangi layaknya saudara kandung
Gun memberikan senyum manisnya pada Off. Menampilkan deretan gigi susunya yang lucu. Dengan sigap, ia memeluk sosok yang lebih tinggi darinya. merasa sangat gembira
"Pa..pii" ujar nya lucu. Gun dulu kesulitan mengucapkan kata phi. Lidah cedalnya selalu memelesetkan kata phi menjadi papi karena dianggapnya mirip ketika ia memanggil papanya
Off tersenyum. Lantas dengan lembut ia mengusak pucuk kepala Gun yang terbenam didadanya. Karena pelukan itu, topi ulang tahun yang dikenakan Gun miring kesebelah. Tangan Off terjulur untuk membenarkannya. Membuat Gun mendongakkan kepalanya
"Gun,, cinta papi na" cicit Gun. Ia merentangkan kedua tangannya. Meminta Off untuk merendahkan tubuh yang lebih tinggi darinya
Cup
KAMU SEDANG MEMBACA
my sunshine
RomanceTentang perjuangan pria kecil yang ingin menyelamatkan cinta pertamanya