BAB III

713 101 1
                                    

iii. siang itu, di waktu istirahat, yang tersial.

sembilan tiga puluh. tak ada kata istirahat untuk sky. seperti biasa. si guru tak berambut depan menyuruhnya berdiri di depan tiang bendera sampai jam istirahat ke dua.

god, untuk apa? jam mengajarnya pun sudah selesai di istirahat pertama.

tapi si tua yang menjabat sekaligus guru konseling itu benar-benar mengamatinya. tak peduli perutnya yang lapar demi si kim yang tak ada kenyangnya.

matahari sudah banyak mengandung ultraviolet. dan hingga tengah hari nanti kulit sky sudah ubahnya jadi arang. untung dia sudah bersiap. olesan krim anti matahari sudah dipakai diam-diam.

sambil terus hormat, retinanya tangkap si sialan. si sombong (seungmin sebut laki-laki itu sombong karena cermin di rumahnya buram, mungkin) itu berdiri di depan pintu kelas barunya yang menghadap langsung ke lapangan.

sky benci. ia benci lihat salah satu sudut bibir anak baru itu naik tanpa takut—kalau-kalau tangan sky bisa saja menamparnya.

sky night; seungjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang