1

38 5 1
                                    

"Lifia....
Bangun nak , udah pagi . kamu kan mau ada tes ikut olimpiade. "

" iya ma , udah bangun kok . lagi rapi rapi sebentar "

Ya , Lifia , gadis cantik dari keluarga Hendrawan itu hari ini akan mengikuti tes ikut olimpiade matematika mewakili sekolah . namun , olimpiade ini jenjangnya sampai tingkat internasional .

Lifia POV

" papa udah berangkat kerja ma ? " tanyaku sambil menuruni anak tangga .

" iya sayang , papa ada berkas mendadak yang harus segera diurus , makanya udah ke kantor dari jam setengah enam tadi " jawab mama .

Aku tersenyum getir . Aku tau , pasti  akan begini . padahal hari ini hari aku memulai olimpiade . tapi papa , tetap mengurusi pekerjaannya . aku tau , papa kerja keras juga untuk aku , mama , dan adek . tapi , apa gak bisa meluangkan waktu sebentar hanya untuk mengantar anaknya ikut lomba ? papa selalu berangkat pagi dan pulang malam . papa hanya dirumah saat hari minggu , itupun papa ada diruang keluarga sambil memandang laptop. saat meminta diajak jalan jalan , papa selalu bilang minggu depan , minggu depan . tapi minggu depan gak jadi juga . papa dan mama emang gak pernah berantem , keluarga kita bisa terbilang harmonis, tapi cuma satu masalahnya . papa gak pernah punya waktu luang buat keluarga .

Aku sebagai anak pertama , mencoba untuk terus mengerti . bahwa papa begitu juga untuk kita sekeluarga . walau kadang iri dengan teman teman tapi, ya sudah lah . Aku hanya bisa terus berusaha membanggakan papa.

I Love You pah 💚

Author POV

Lifia , gadis itu sedang memandang kearah luar jendela mobil . mobil yang kini ia tumpangi sedang menuju sebuah tempat perlombaan . Ia mulai mengeluarkan buku , untuk belajar kembali materi materi yang akan menjadi bahan olimpiade nanti .

Setelah sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya ia sampai ke tempat perlombaan.

"pak , lifia duluan ya .... do'ain lifia dong pak biar menang lombanya " kata lifia kepada sang supir yang telah bekerja dengan keluarganya selama 4 tahun itu . memang ,lifia dan keluarga selalu memperlakukan dengan amat baik orang orang yang bekerja dengan mereka. kata mama papa lifia , .  'walau mereka karyawan , mereka juga kan yang bantu kita . jadi harus diperlakukan baik '.

"siap neng , insya allah bapak doain neng supaya menang . nanti bapak juga kasih tau bi lastri buat doain neng juga . semangat neng . pasti neng bisa " ucap pak Bara sambil mengacungkan jempol di akhir kalimat nya .

" amiin , siap pak . fia pergi dulu ya . Assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumussalam "

Lifia pergi meninggalkan pak Bara .

~~~~~

Lifia berjalan menuju sebuah tenda panitia . ia mencari tempat di mana perwakilan dari sekolah nya berkumpul. Ternyata disana sudah para guru pendamping , serta  siswa yang memang di pilih untuk mewakili sekolah di olimpiade ini.

" Assalamu'alaikum Bu Sila . " sapa Lifia.

" Wa'alaikumussalam . eh Lifia udah dateng toh. sini Lif duduk dulu " jawab Bu Sila. Beliau adalah seorang guru di sekolah Citra Bangsa yang paling dekat dengan Lifia , sekaligus pembimbing Lifia saat bersiap ikut olimpiade .

" iya . bu "

Lifia duduk di salah satu kursi . ia kembali mengeluarkan buku pelajaran nya . ia mulai belajar kembali materi materi yang akan di olimpiadekan , sambil menggunakan headphone ia mendengarkan lagu
' Habit - Seventeen ' untuk mengurangi kebisingan dari sekitarnya . Habit , lagu ini salah satu lagu favorit Lifia dari sekian banyak lagu Seventeen . Menurutnya lagu itu bisa membuat hati lebih tenang dan merasa nyaman.

OLIMPIADE LIFIA || Dino SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang