"Lifia....
Bangun nak , udah pagi . kamu kan mau ada tes ikut olimpiade. "" iya ma , udah bangun kok . lagi rapi rapi sebentar "
Ya , Lifia , gadis cantik dari keluarga Hendrawan itu hari ini akan mengikuti tes ikut olimpiade matematika mewakili sekolah . namun , olimpiade ini jenjangnya sampai tingkat internasional .
Lifia POV
" papa udah berangkat kerja ma ? " tanyaku sambil menuruni anak tangga .
" iya sayang , papa ada berkas mendadak yang harus segera diurus , makanya udah ke kantor dari jam setengah enam tadi " jawab mama .
Aku tersenyum getir . Aku tau , pasti akan begini . padahal hari ini hari aku memulai olimpiade . tapi papa , tetap mengurusi pekerjaannya . aku tau , papa kerja keras juga untuk aku , mama , dan adek . tapi , apa gak bisa meluangkan waktu sebentar hanya untuk mengantar anaknya ikut lomba ? papa selalu berangkat pagi dan pulang malam . papa hanya dirumah saat hari minggu , itupun papa ada diruang keluarga sambil memandang laptop. saat meminta diajak jalan jalan , papa selalu bilang minggu depan , minggu depan . tapi minggu depan gak jadi juga . papa dan mama emang gak pernah berantem , keluarga kita bisa terbilang harmonis, tapi cuma satu masalahnya . papa gak pernah punya waktu luang buat keluarga .
Aku sebagai anak pertama , mencoba untuk terus mengerti . bahwa papa begitu juga untuk kita sekeluarga . walau kadang iri dengan teman teman tapi, ya sudah lah . Aku hanya bisa terus berusaha membanggakan papa.
I Love You pah 💚
Author POV
Lifia , gadis itu sedang memandang kearah luar jendela mobil . mobil yang kini ia tumpangi sedang menuju sebuah tempat perlombaan . Ia mulai mengeluarkan buku , untuk belajar kembali materi materi yang akan menjadi bahan olimpiade nanti .
Setelah sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya ia sampai ke tempat perlombaan.
"pak , lifia duluan ya .... do'ain lifia dong pak biar menang lombanya " kata lifia kepada sang supir yang telah bekerja dengan keluarganya selama 4 tahun itu . memang ,lifia dan keluarga selalu memperlakukan dengan amat baik orang orang yang bekerja dengan mereka. kata mama papa lifia , . 'walau mereka karyawan , mereka juga kan yang bantu kita . jadi harus diperlakukan baik '.
"siap neng , insya allah bapak doain neng supaya menang . nanti bapak juga kasih tau bi lastri buat doain neng juga . semangat neng . pasti neng bisa " ucap pak Bara sambil mengacungkan jempol di akhir kalimat nya .
" amiin , siap pak . fia pergi dulu ya . Assalamu'alaikum "
" Wa'alaikumussalam "
Lifia pergi meninggalkan pak Bara .
~~~~~
Lifia berjalan menuju sebuah tenda panitia . ia mencari tempat di mana perwakilan dari sekolah nya berkumpul. Ternyata disana sudah para guru pendamping , serta siswa yang memang di pilih untuk mewakili sekolah di olimpiade ini.
" Assalamu'alaikum Bu Sila . " sapa Lifia.
" Wa'alaikumussalam . eh Lifia udah dateng toh. sini Lif duduk dulu " jawab Bu Sila. Beliau adalah seorang guru di sekolah Citra Bangsa yang paling dekat dengan Lifia , sekaligus pembimbing Lifia saat bersiap ikut olimpiade .
" iya . bu "
Lifia duduk di salah satu kursi . ia kembali mengeluarkan buku pelajaran nya . ia mulai belajar kembali materi materi yang akan di olimpiadekan , sambil menggunakan headphone ia mendengarkan lagu
' Habit - Seventeen ' untuk mengurangi kebisingan dari sekitarnya . Habit , lagu ini salah satu lagu favorit Lifia dari sekian banyak lagu Seventeen . Menurutnya lagu itu bisa membuat hati lebih tenang dan merasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIMPIADE LIFIA || Dino Seventeen
FanficLifiia , gadis cantik bercita cita besar. di balik mahirnya ia di bidang matematika , ia juga pasti punya masalah di keluarga. apalagi saat ia harus pergi ke negeri orang untuk mencapai cita citanya menjadi pemenang olimpiade math internasional , ma...