☕ 03

43 7 1
                                    

• C A P T U R E [3]•

Hari berlalu dan pulang bersama menjadi rutinitas Hyunjin dan Seungmin sekarang, dulu begitu juga sih tapi sudah tidak bareng lagi ketika mereka putus. Hyunjin itu tipe manusia yang kalo lagi dekat sama seseorang pasti bakal bucin dan nempel banget kayak prangko. Hal itu juga berlaku kepada Seungmin saat ini.

Jam kerja belum habis waktu itu ketika Hyunjin terus menempel padanya, mengikutinya kemanapun dia pergi. Hingga saat mereka pulang bersama ke apartemen Seungmin pun, Hyunjin langsung memeluknya setelah mereka masuk kedalam apartemen.

Sift pagi membuat mereka pulang lebih sore hari ini. Iya cafe mereka memiliki dua sift kerja, pagi dan sore. Kamar di apartemen Seungmin sebenernya tidak hanya satu, dan Seungmin juga bertanggung jawab atas perusahaan papanya. Seungmin anak tunggal dari papanya, dan mama barunya tidak memiliki anak dari papanya. Itu janji papa Seungmin ketika ijin menikah lagi. Janji itu juga yang membuat Seungmin tidak bisa lepas tangan sepenuhnya dan di tuntut untuk mampu mengurus perusahaan.

Tiga tahun selama Hyunjin putus-nyambung dengan Seungmin, dan dua tahun sebelumnya ketika masa kenalan mereka. Dia tau Seungmin selalu mengurusi perusahaan itu meskipun terkesan tidak peduli. Seungmin selalu berkerja di ruangan kerjanya di apartemen ini. Seperti saat ini.

Pelukan Hyunjin tidak membuat Seungmin memutuskan untuk beristirahat dan bermanja-manja bersamanya. Lagipula mereka kan tidak pulang malam apa salahnya jika mereka bermesraan, Seungmin kan pacaran.

Pemikiran itu tidak berlaku untuk Seungmin. Tanggung jawabnya sangat besar untuk ditinggalkan hanya untuk bermanja-manjaan. Sebenernya itu juga yang sering membuat Hyunjin dan Seungmin selalu uring-uringan ketika pacaran dulu. Sekarang sih Hyunjin pasrah saja, toh memang Seungmin tipe orang yang seperti itu.

Tok... Tok... Tok...

Tiga ketukan di pintu ruang kerjanya mengalihkan perhatian Seungmin. Dia tadi memang bisa melarikan diri dari pelukan Hyunjin setelah memaksakan pacarnya itu untuk mandi lebih dulu. Tapi sepertinya sekarang agak sulit.

Kepala Hyunjin muncul dari sela pintu, menatap Seungmin yang tengah menatapnya balik, kemudian tersenyum lucu.

"Jalan yuk? Nonton? Ada film Marvel baru kesukaan kamu yang rilis." Tawar Hyunjin mulai berjalan mendekati meja Seungmin.

Paham situasinya dan bagaimana kelanjutannya, Seungmin buru-buru menyimpan semua dokumen dan file yang tengah menghiasi layar laptopnya. Hyunjin kalau sudah mendekati begini sering tiba-tiba menutup laptopnya begitu saja.

Takk....

Benar-benar kebiasaan Hyunjin. Menutup laptopnya dan menyimpannya di sisi samping meja kemudian duduk di atas mejanya tepat di hadapan Seungmin.

"Ayo sayang, kita kencan yahhh?" Ucapnya manja meraih tangan Seungmin. Lucu.

Kadang sikap Hyunjin yang manja ini membuat Seungmin bertanya-tanya. Sebenernya ukenya ini siapa sih.

"Iya iya, tapi aku mandi sama siap-siap dulu gapp kan?" Tanya Seungmin yang dibalas anggukan lucu Hyunjin.

Usapan gemas tangan Hyunjin pada rambut pacarnya, memisahkan mereka setelah berada di ruang tengah. Hyunjin menyalakan PSnya dan mulai bermain sembari menunggu Seungmin bersiap. Uke tuh kayak cewek juga, kalo dandan lama.

Setengah jam setelahnya Seungmin sudah bersiap dan mereka pergi bersama untuk nonton film.

Meskipun Hyunjin seperti itu, Seungmin akui untuk hal-hal kecil pacarnya itu benar-benar tipe orang yang perhatian. Mereka pergi ke bioskop di mall yang biasa Seungmin kunjungan, fasilitas dan kenyamanan di bioskop itu benar-benar sangat Seungmin apresiasi. Semenjak Seungmin bilang bahwa bioskop itu favoritnya, setiap balikan dan kencan nonton pasti Hyunjin membawanya ke tempat itu.

Stuck With You [2MIN ft. Hyunjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang