~Dua~

21 4 0
                                    

Happy Reading guys!!

Seorang gadis sedang bersiap siap untuk kepulangannya,bahkan dia sangat merindukan keluarga nya. Dia adalah Divani Olivia Jovanka. Divani akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Karena dia saat ini berada di USA bersama Opa dan Omanya.

*Bandara
Keberangkatan Divani ke Indonesia sekitar 40 menit lagi,sekarang Divani sudah berada di bandara bersama Opa dan Omanya.

"Hati-hati dijalan ya dear,Oma pasti sangat merindukanmu" tangis Oma.

"Oma tenang aja, Oliv pasti akan sering main-main kesini. Oliv sayang sama Oma dan Opa"tangis Divani pecah,ia pun memeluk Oma dan Opa yang sudah merawatnya selama diAmerika.

Divani sering dipanggi Oliv oleh Opa dan Oma,karena kata mereka lebih mudah dan tidak berbelit belit.hehehe

Divani melihat jam tangan yang bertengger manis di tangannya dan melepas pelukan Opa dan Oma nya.

"Opa Oma bentar lagi Oliv mau take off Oma jangan nangis lagi ya, Oliv akan sering menemui Oma"kata Oliv sambil mengusap lembut pundak sang Oma.

Oliv beralih ke Opa nya
"Opa nanti jagain Oma ya,jangan lupa ingatin Oma makan,jangan buat Oma sedih ya"tangis Oliv dan memeluk sang opa.

Selesai acara peluk pelukannya Divani pun memasuki pesawat.

*Dipesawat

Aku menangis rasanya tidak rela meninggalkan Opa dan Omanya. Tapi orang tua dan kakakku juga ingin tinggal bersamaku.

"Kepalaku sangat pusing lebih baik aku tiduran sambil nunggu pesawat sampai ke Indonesia"gumang Divani.

Setelah menempu jarak yang cukup jauh dan butuh 18 jam, akhirnya Divani sampai ke Indonesia.

*Bandara
Sesampainya di bandara Soekarno-hatta Divani menghubungi kakak dan saudara kembarnya untuk menjemputnya pulang.

Orang- orang banyak yang berlalu lalang sambil melihatku,aku sih sudah terbiasa dengan mata- mata yang terang terangan sering melihat diriku. Aku sedang menunggu kakakku untuk menjemput diriku.

"Huftt,lama banget sih bang Alex"gumangku.

Tiba-tiba ada seseorang dari belakang memelukku sampai aku hampir ingin terjungkang jika aku tidak bisa menyeimbangi tubuhku.aku pun memutar badan ku untuk melihat siapa yang berani memeluk diriku.
Ketika aku berbalik badannnnn

"Abangggggg"teriakku.

Aku melihat bang Alex dengan senyum manisnya, aku pun membalas pelukan nya lebih erat lagi.

"Hmm, yang disini dilupain"ucapnya dengan nada dibuat-buat.

"Vanooo,aku sangat sangat merindukan kembaran ku yang tampan dan gila ini hahahaha"teriakku sampai sampai orang lain melihat kami bertiga.

"Isss jahat banget sih,padahal aku udah terbang tinggi terus dijatuhkan sedalam dalamnya" ucapnya mendramatisir.

"Sudah-sudah kalau kalian berjumpa tidak pernah melihat tempat,selalu saja berdebat" kata bang Alex menengahi dan merangkul diriku.

"Ayok kita pulang,Papa sama Mama sudah menunggumu princess"lanjut bang Alex sambil berjalan.

"Yaah gue di tinggal lagi,BANG TUNGGUIN DONG"teriak vano.

Selama perjalanan kerumah, mobil yang mereka tumpangi nampak ramai karena ulah Vani dan Vano, Alex sampai bingung bagaimana bisa mendiami mereka.

"Vani ganti lagunya dong,soalnya lagu Lo ga enak banget didengar"sungut Vano.

Mendengar hal tersebut Alex memandang Vano tajam karena mereka tidak boleh memanggil lo-gue jika bersama sama atau bersama keluarga.

Mengerti tatapan bang Alex, Vano pun cengengesan dan mengangkat dua jarinya(pease). Vani hanya terbahak melihat muka Vano yang ketakutan.

"Whahhahha muka kamu udah kayak marmut kecebur got Vano"ledek Vani sambil tertawa keras.
Melihat Vani tertawa Alex pun tersenyum dia sangat senang jika Vani bahagia.

*Dirumah
Vani dan kedua kakaknya memasuki rumah mereka.

"Sayang mama rindu sama Vani, Vani baik baik aja kan selama disana"tanya mama menghampiri Vani dan memeluk Vani dengan erat.

"Vani gakpapa ma, buktinya Vani sampai dengan selamat dan tidak kurang satu apapun hehehehe"jawab Vani dan memeluk mamanya.

"Papa juga rindu sama kamu sayang,akhirnya kamu kembali dan tinggal disini lagi. Jadi kita bisa kumpul sama sama lagi"ucap sang papa.

"Vani juga rindu sama Papa,Vani selalu berdoa agar keluarga kita baik baik aja"ucapnya sambil menangis karna terharu.

"Udah dulu ya nangis nangisnya ma pa soalnya Vani harus istirahat,kan Vani habis perjalanan panjang. Vano juga ngerasain apa yang dirasain Vani "Vano menimpali ucapan kedua orang tuanya.

Memang benar Vani dan Vano mempunyai ikatan batin yang kuat biar pun mereka tidak kembar identik. Jika Vani sakit maka Vano akan merasakan juga sakitnya.



























Jangan lupa di vote ya:)
Maaf segini dulu.
Kita lihat part selanjutnya ya.

DivaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang