Biskuit Baru

203 16 0
                                    

Hyung! Hyung!” seru Jaehwan dengan suara cemprengnya saat melihat Minhyun tengah berjalan menuju dapur.

“Humm? Ada apa, Jaehwan?”

“Sini deh.”

“Sebentar, mau naruh ini dulu,” ujar Minhyun sambil mengangkat botol yang ada di tangan.

“Siap! Sekalian titip susu ya, hyung!” teriak Jaehwan.

“Iya, iya.”

“Ye! Susunya sudah datang,” ujar Jaehwan girang mengangkat kedua tangannya di udara.

“Jadi manggil hyung cuman buat ngambilin susu gitu?”

“Ehehe, gak juga sih.” Sambil menyengir, diletakkannya gelas susu ke atas meja setelah menerima dari Minhyun. “Jaehwan mau nunjukin biskuit baru nih. Tara!”

Jaehwan mengeluarkan sebungkus snack dari saku hoodie-nya. “Cara makannya unik loh. Coba sini, hyung. Duduk di sini,” ujar Jaehwan bersemangat menepuk-nepuk bagian kosong sofa di sampingnya.

Dengan raut penasaran Minhyun duduk di samping Jaehwan.

“Ini biskuit baru, hyung. Namanya oreyow~” Jaehwan fokus membuka bungkus dengan mulut maju-maju. Senyumnya terkembang setelah berhasil membuka.

Dengan semangat dikeluarkannya satu keping. Menghadap Minhyun dengan mata berseri-seri. “Cara makanya tuh gini. Diputer, dijilat, terus dicelupin ke susunya,” ujar Jaehwan sambil memperagakan setiap tahap dengan sungguh-sungguh.

“Itu sebabnya Jaehwan minta Minhyun-hyung bawaiin susu hehe...” Senyum Jaehwan semakin lebar ketika berujar, “Rasa biskuitnya makin enak loh hyung kalau dimakan pakai cara ini, jadinya sangat manis.”

“Masa?” pancing Minhyun dengan sebelah alis terangkat. “Paling kamu cuman bohong, masa makan biskuit aja kudu pake cara begitu biar enak.”

“Ih, hyung! Suka gitu sama Jaehwan, suka gak percayaan.” Bibir Jaehwan berkerut mencibir seraya menyerahkan satu keping ke arah Minhyun. “Coba ikutin cara Jaehwan deh, dijamin enak.”

“Oke deh hyung coba. Gimana tadi? Ajarin hyung sekali lagi,” ujar Minhyun yang sudah mengambil satu biskuit tersebut.

“Ikutin Jaehwan ya, hyung.” Jaehwan mengambil sekeping biskuit untuk dirinya. “Pertama-tama, biskuitnya diputar. Terus cream-nya dijilat, begini nih—Yak! Hyung! Jaehwan bilang jilat cream-nya, kok malah jilatin pipi Jaehwan sih? Mana sambil diemut pula!”

“Um, bener kata kamu, Jae. Biskuitnya enak,” balas Minhyun.

“Ih, hyung! Pipi Jaehwan bukan biskuit tau. Itu biskuitnya masih di tangan hyung. Harusnya yang dijilat biskuit itu,” cecar Jaehwan sambil menggembungkan pipi.

“Ehehehe. Maaf, Jae. Hyung hanya ingin menggodamu.”

“Huh, kebiasaan,” sungut Jaehwan bersedekap.

“Jadi, gimana tadi?”

“Tau!”

“Idih, ngambek. Ayo ajarin lagi,” ujar Minhyun menusuk-nusuk pelan pipi Jaehwan dengan jari telunjuk.

“Diputer, dijilat, terus dicelupin,” sahut Jaehwan cepat dan sebal.

“Begini?” tanya Minhyun yang sudah mempraktekkan apa yang Jaehwan contohkan sebelumnya.

“Iya, begitu. Hyung pinter.” Senyum Jaehwan dalam sekejap kembali merekah. “Gimana? Gimana rasanya? Enak dan manis, ‘kan?” tanya Jaehwan penuh harap.

“Umm...”

Kunyah.

Kunyah.

Kunyah.

Teguk.

Minhyun memasang raut wajah yang tak terbaca. “Kok gak terasa manis ya, Jae? Tuh ‘kan, bener, kamu bohong.”

“Ih, masa sih hyung? Coba lagi gih, kali aja hyung kurang matang ngejilat cream-nya.”

“Masa?”

“Cobain sekali lagi, ayo, hyung.”

“Oke, oke. Maksa ih,” gerutu Minhyun.

“Diputer...” Tangan Minhyun terhenti. “Terus apa lagi, Jae?”

“Dijilat, hyung,” ucap Jaehwan mulai kesal.

“Uhh.. ummn ngehh man..niss, uuhg sangathh man..is,, ternyata kamu benar, Jae emhh, rasanya manis,” ujar Minhyun yang sedang menjilat bibir merah delima milik Jaehwan dengan nakal.

“Enghh hyunghh bukan anhh bibirr Jae yanghh dijilathh dan emuthh ugghh.”

Jaehwan mencoba menjauhkan bibir Minhyun yang sudah mulai kurang ajar menjilat dan mengemutnya. Bahkan lidah Minhyun tengah memaksa masuk menerobos pertahanan Jaehwan.

Dengan sekuat tenaga Jaehwan mendorong Minhyun sampai tautan bibir Minhyun terlepas.

Hyung! Ih! Nakal!” teriak Jaehwan sambil menatap tajam Minhyun.

“Hahahaha.” Tawa Minhyun pecah. “Tapi, beneran loh. Bibir kamu lebih manis daripada biskuit ini, suer deh,” ujar Minhyun menampilkan bentuk v dengan telunjuk dan jari tengahnya.

“Lagi yuk,” ajak Minhyun sambil mengedipkan mata ke Jaehwan.

“Tidak! Gak mau! Minhyun-hyung mesum!” teriak Jaehwan langsung ngibrit ke kamar mandi.

~Fin~

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1441 H/2020 M

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1441 H/2020 M

"Minal aidin walfaidzin, Mohon maaf lahir dan batin"
🙏🙏🙏🙏🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alles Oor MinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang