*Hallo reader
Cieee baca cerita pertama aku,Pertama yang benar benar diniatkan sih sebenernya...
Doakan saja semoga langgeng hingga happy ending.Jangan mentang-mentang kamu sad ending sama dia, trus jadi dendam kesini.
Semoga bisa menghibur kalian, waktu, nama, ataupun tempat dan bahkan keadaan, hanya imajinasi belaka.
Kalau ada yang sama, mungkin kita jodoh. *HeheNggak memaksa buat kalian vote atau komen di ceritaku.
Karena yang tulus, lebih asik ketimbang kata harus.
Kalau ada kritikan, boleh kok di kritik.
Jangan lupa, pakai syarat dan ketentuan*heheYaudah, jangan kebanyakan tulisan tebel-tebel gini.
HAPPY READING!!!!!
Dulunya dia pernah bilang, katanya aku berbeda dari yang lain.
Dulu dia juga pernah bilang kalau, aku akan jadi milik dia hingga tua.
Mungkin klasik, tapi aku benar-benar ada di puncak bahagia saat itu.
"Jangan ketawa" katanya.
Aku tanya, "Kenapa?"
"Nanti yang ada di depan kamu diabetes, kasian kan"
Dia memang ahli betul membuat aku menjadi kaku seketika di hadapannya. Membuat aku benar-benar merasa menjadi putri yang sangat istimewa untuknya.
.
.
.
"Jangan pernah mulai kalau belum yakin""Aku beda"
"Aku nggak akan buat kamu kecewa"
"Aku bukan dia Yan"
Terima kasih, telah ada
Terima kasih, telah bersama
Terima kasih, karna kamu, aku jadi punya pengalaman untuk aku belajarTerima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Fana
Teen FictionGimana kalau memang yang kita banggakan hari ini, adalah sebuah akhir dari kepemilikan. Karena memang nggak ada yang benar benar jadi milik kita. Aku kira dia adalah yang teristimewa Tapi ternyata, perkiraan ku benar. Tapi sayang, hanya sementara...