IND - Chapter Twenty - Reunion

735 69 34
                                    

Pha menyetir sepanjang 259 km dari Bangkok menuju Nakhon Ratchasima setelah mendapatkan alamat lengkap Singto, dan menghabiskan waktu sekitar 3 jam 28 menit di perjalanan tanpa berhenti. Namun ia masih harus menyetir beberapa jam lagi menuju kota kecil yang merupakan kampung halaman Singto.

Setelah berkeliling kota dan bertanya kesana kemari, ia akhirnya menemukan rumah Singto, sebuah rumah dua lantai type semi permanen di sisi jalan satu arah yang tidak terlalu sempit.

Waktu menunjukkan hampir jam 4 dan cuaca tampak mendung, setelah memarkir mobilnya di pinggir jalan, Pha turun dari mobil dan menyebrang. Ia berdiri mematung di depan teras dan tersenyum saat membaca plat nama keluarga 'Ruangroj' di pilar.

Setelah itu ia mengintip ke dalam melalui terali pintu besi, berharap menemukan wajah seseorang yang di kenalnya.

"Permisi, ada orang dirumah?" panggil Pha sambil mengetuk.

Tidak lama, seorang wanita paruh baya keluar dari dalam dengan mengenakan celemek, memberitahu Pha bahwa ia baru saja keluar dari dapur.

Ia melirik keluar melihat mobil mewah yang di parkir di depan rumahnya sejenak, lalu mengamati penampilan Pha dari atas ke bawah dengan ekspresi curiga sebelum membuka pintu dan mempersilahkannya masuk.

"Kau siapa? Debt collector?" tanyanya dengan perasaan tidak enak.

"Ha?" Pha tercengang dengan ekspresi kaget.

"Aku akan segera membayar cicilan akhir bulan ini, saat ini putraku sedang bekerja keras mengumpulkan uang..."

"Kau salah paham, aku...tidak ingin menagih utang...." Pha buru – buru menjelaskan. "Aku kemari mencari Singto Prachaya..."

"Kau mencari putraku?" tanya wanita itu bingung. "Ada urusan apa kau mencarinya?"

"Oh, kau ibunya?"

"Ya..."

"Sawadeekhab, namaku Phana Kongthanin, aku datang dari Bangkok..." Pha memperkenalkan dirinya sopan dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Tujuanku kemari adalah...." ia berhenti sejenak. "Aku ingin...menjadikan Singto pendamping hidupku...." ujar Pha terus terang menyampaikan maksud kedatangannya.

Wanita tua itu hampir mendapat serangan jantung saat mendengar hal itu dan membeku seketika.

"K-kau bilang apa?!!"

"Oh, aku lupa memberitahumu, aku adalah kekasihnya..."

"K-kekasih?"

Wanita itu hampir terhuyung. "Jangan bercanda, putraku bukan wanita, mana mungkin punya kekasih seorang pria?!" tukasnya.

"Aw, kupikir kau sudah tau..."

"Tau apa?"

"Tentang orientasi sexual putramu..."

"Apa maksudmu? Putraku normal, dia tidak mungkin berhubungan dengan laki – laki!"

"Tetapi kami sungguh berkencan, jika kau tidak percaya, tanyakan saja padanya..."

"Kau tidak bisa membohongiku!"

Seru wanita itu dan seraya mengambil sapu dari balik pintu, lalu menyerang Pha. Melihat itu Pha segera melompat untuk menghindar dan syok.

"Aku mengatakan yang sebenarnya..."

"Keluar dari rumahku sekarang!" teriaknya dengan mata melotot, kembali mengayunkan sapu mengusir Pha keluar tanpa memberinya kesempatan menjelaskan, setelah itu menutup pintu dengan membantingnya kuat.

IND/ENG - Unacceptable Love - ENDWhere stories live. Discover now