03 - BLASTER

719 57 7
                                    

24 Mei 2020
--------------------
Tinggalkan jejak dengan vote dan komentar yaa^^
.
Happy Reading!
--------------------

_________________________________________

"Abang sama kakak kalo udah selesai langsung ke mobil ya."

"Ok dad."

Pluem dan frank segera berjalan kearah toilet. Namun pandangan pluem teralihkan pada seorang pria yang nampaknya sedang berlari tergesa kearahnya.

"Maaf, boleh ngobrol bentar gak?"

Pluem mengerutkan alisnya. Netranya mengamati pria tersebut dari atas hingga pandangan itu bertemu dan membuat hatinya berdegup kencang.

"Maksudnya ngobrol sama saya?"

"Iya. Sebelumnya kenalin, chimon."

Chimon mengulurkan tangannya. Matanya melengkuk seperti bulan sabit yang sangat cantik, dan sukses membuat jantung pluem berdetak dua kali lebih cepat.

"Pluem. Ada apa mon? Kok kayaknya serius banget."

"Ini soal pelayan tadi sih. Sebelumnya gua minta maaf karena pelayan tadi jadi ngerusak suasana kumpul keluarga lo ya."

"Eh, gapapa kok mon. Itu karena jam makan siang kantor udah abis makanya sekalian aja gitu."

Chimon menunduk. Tidak paham dengan yang sebenarnya terjadi, tapi sungguh masih ada perasaan tidak enak dihatinya.

"Tapi baju lo jadi kotor. Gini ajadeh, lo abis dari toilet temuin gua di ruangan. Tanya aja sama pelayan dimana ruangan gua ok? Gua tunggu disana."

Belum sempat pluem menyanggah, chimon sudah hilang bagai terbawa topan. Pluem yang masih mengingat jelas siluet wajah manis chimon kembali tersenyum.

"Dad, kayaknya abang jatuh cinta."

•••••






















































"Bang, ini gak ada game yang bisa nanon mainin? Bosen banget nunggu abang sama daddy dari tadi."

Si bungsu terus menggerutu. Sejak selesai makan siang tadi nanon terus saja memusingkan hal yang sangat sederhana. Bertanya soal game, menggeledah meja kantor pluem, bahkan menggelindingkan diri diatas karpet bulu diruang kerja itu.

"Lagian lo kenapa gabawa power bank. Biasanya antara lo sama power bank udah kaya anak kembar dempet."

"Pinjem bentar sih, pelit banget sama adik sendiri."

Frank tidak mengindahkan keinginan adiknya. Dia masih tetap asik bermain game online di handphonenya dan membiarkan adik manisnya itu terus bergelinding diatas karpet bulu.

"Abaaang.. masa nanon di diemin. Masa frank gamau minjemin power banknya bang."

Jalan ninja yang nanon pilih adalah mengadu pada abang tercinta. Entah apa yang akan ia dapatkan, usaha saja dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ORALITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang