Wish We Never Met Before

Bab 2

5 Tahun kemudian

Sambil menarik koper besar berwarna hitam, Chang Wook berjalan di antara beberapa orang yang keluar dari Gate Kedatangan. Setelah 5 Tahun berada di London akhirnya Chang Wook kembali ke negara asalnya Korea Selatan. 5 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk membuat Chang Wook merindukan negara asalnya dan tentunya kedua orang tuanya. Sambil menarik napas panjang dan memenuhi seluruh isi paru-parunya dengan udara kota Seoul, Chang Wook sudah siap untuk memulai hidup barunya di kota Seoul.

Chang Wook melihat ke sekitarnya untuk mencari seseorang yang ia kenal. Kedua matanya tiba-tiba menangkap sosok laki-laki dengan berpakaian serba loreng seperti macan sedang melambaikan tangannya pada Chang Wook sambil menunjukan selembar kertas besar yang bertuliskan ' SELAMAT DATANG SOULMATE'. Chang Wook hanya bisa berdumel dalam hati sambil terus menghindari tatapan orang itu yang sudah membuatnya merasa malu di hari pertamanya ia kembali.

" Anyeong Ji Chang Wook. Selamat datang kembali Mate ". Young Jae tiba-tiba merangkul bahu Chang Wook dari belakang setelah beberapa kali Chang Wook terlihat menghindarinya. Pada akhirnya usaha Chang Wook untuk menghindar dari Young Jae berakhir sia-sia dan saat ini ia menjadi pusat perhatian di Bandara dengan tidak sedikit dari orang-orang itu menatap Chang Wook dan Young Jae dengan tatapan aneh ataupun curiga.

" Apa kau tidak bisa berhenti membuatku malu ". Bisik Chang Wook dengan nada penuh kekesalan sambil terus menundukan kepala agar beberapa orang yang ada di bandara itu tidak dapat melihat wajahnya. Jauh berbeda dengan sahabatnya, Young Jae terlihat baik-baik saja dan sama sekali tidak terlihat keberatan dengan tatapan orang yang ada di sekitarnya dan ia malah semakin mempererat ragkulannya sambil menuntun Chang Wook ke parkiran Bandara.

" Nikmati saja. Ini sambutan khusus dari ku ". Ucap Young Jae dengan penuh rasa bangga sedangkan Chang Wook hanya bisa menghela napas berat sambil menggelengkan kepala dengan sikap sahabatnya sejak mereka kecil yang memang luar biasa.

Young Jae memasukan koper besar milik Chang Wook ke dalam mobilnya sedangkan Chang Wook sudah lebih dulu duduk di dalam mobil. Selama beberapa menit Young Jae terlihat kesulitan memasukan koper Chang Wook karena terlalu besar dan berat untuk ia angkat sendiri. Di tengah-tengah kesulitannya, Young Jae tidak berhenti menggerutui sikap sahabatnya yang satu ini, untung saja ini adalah hari pertama Chang Wook kembali ke korea jika tidak mungkin ia akan menendang sahabatnya keluar dari mobilnya.

" Aigoo..lelahnya ". Ucap Young Jae ketika ia sudah masuk ke dalam mobilnya. Di sampingnya Chang Wook terlihat sibuk dengan ponselnya dan tidak memperdulikan wajah kelelahan Young Jae karenanya.

" Apa kau sudah memasukan koperku dengan benar ? ingat ya di dalam koperku banyak barang penting jadi kau jangan meletakkannya dengan asal-asal ". Ucap Chang Wook datar dengan kedua matanya masih sibuk menatap layar ponselnya.

" Ne..ne ne ! Astaga kau bawel sekali ". Ucap Young Jae dengan nada suara penuh kekesalan. Chang Wook melirik ke sampingnya lalu menggelengkan kepala melihat sikap Young Jae lalu kembali menatap layar ponselnya.

" Cepat jalan ". Entah mengapa Young Jae merasa jika ia saat ini terlihat seperti seorang supir di dalam mobilnya dan dengan patuhnya Young Jae melakukan hal yang Chang Wook katakan walaupun pada akhirnya ia merasa menyesal karena terus mengikuti perintah sahabatnya.

" Apa kau baik-baik saja ?". Tanya Young Jae sambil mengendarai mobilnya.

" Apa maksud mu ?".

" Bercerai bukanlah hal yang mudah. Kau baik-baik saja dengan hal itu ?". Pertanyaan Young Jae membuat Chang Wook terdiam lalu menoleh ke kaca mobil untuk memandangi keadaan di luar sana. Selain Chang Wook merindukan tempat asalnya, ia juga memiliki alasan lain untuk kembali ke Korea karena di London ia sudah tidak mempunyai alasan untuk tetap bertahan di negara lain di saat ia sudah memutuskan untuk bercerai dengan Min Yeong.