Wish We Never Met Before

Bab 4

Mohon maaf kalau masih ada typo yang bertebaran :)

Selamat membaca :)

Jangan lupa like dan komennya ya hehehe

" Chang Wook'ssi......kau sudah melewati batas ".

Genggaman Chang Wook perlahan melemah, tangan mungil So Eun sudah tidak berada di dalam genggamannya lagi. Mulut Chang Wook terasa berat untuk berkata-kata, yang bisa ia lakukan saat ini hanya menatap wajah So Eun yang memancarkan aura kebencian padanya. Chang Wook menyadari jika dia memang berhak di benci oleh So Eun, apa yang ia perbuat memang sangatlah jahat.

Suasana tiba-tiba menjadi sunyi dan hanya terdengar suara ombak yang membuat keadaan semakin menyesakkan. Young Jae yang berada di antara kedua orang itu akhirnya memutuskan untuk pergi diam-diam tanpa sepengetahuan mereka berdua. Ia tidak ingin menjadi pengganggu untuk mereka.

" Mianhe...". Hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut Chang Wook setelah beberapa menit telah berlalu. Suatu kata yang singkat tetapi mengartikan betapa besarnya penyesalan Chang Wook. Suatu kata yang seharusnya mampu memperbaiki suasana saat ini ternyata berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. So Eun terlihat tidak menyukai kata itu dan malah membuatnya semakin menatap Chang Wook dengan kebencian.

" Hajima... Jangan mengatakan hal itu lagi yang memaksaku untuk memaafkan mu. ". Ucap So Eun dingin yang membuat tubuh Chang Wook seketika membeku.

"Ahh....aku pikir kau salah mengartikan kesopananku pada mu. Aku akan menjelaskannya padamu agar kau mengerti. Aku sopan pada mu karena kamu adalah tamu tetapi itu bukan berarti kau berhak ikut campur kehidupan pribadiku !. Selama 5 tahun ini aku tidak pernah melupakan semua hal yang telah kau lakukan padaku, bahkan hari itu masih terus menjadi mimpi buruk ku sampai saat ini !". So Eun akhirnya meluapkan isi hatinya yang sudah lama ia pendam. Nada suaranya terdengar begetar yang menggambarkan betapa membeludaknya emosi So Eun saat ini. Di sisi lain Chang Wook hanya terdiam di tempat, mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut So Eun dan menerimanya tanpa berkomentar apapun.

" Jika membenciku adalah satu-satunya cara untuk membuatmu merasa lebih baik.....maka bencilah aku. Aku sadar jika apa yang aku lakukan padamu memang tidak akan bisa di maafkan tapi apa aku mohon pada mu untuk berhenti melakukan pekerjaan ini, pekerjaan ini sangat berbahaya ?". Ucap Chang Wook yang mencurahkan isi hatinya yang begitu mengkhawatirkan So Eun saat ini. Rasa khawatir yang Chang Wook tunjukan saat ini malah membuat So Eun tertawa sinis. Chang Wook hanya bisa terdiam memandangi So Eun yang sedang mentertawakannya.

" Chang Wook'ssi apa kau mencintaiku ?". Tanya So Eun tiba-tiba yang membuat Chang Wook terlihat terkejut dengan pertanyaanya.

" Mwo ?".

" Jangan pernah mencintai ku karna aku tidak akan pernah mencintai mu lagi ". Jelas So Eun dingin lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Chang Wook yang terdiam membeku di tempat setelah kedua telinganya mendengar dengan jelas ucapan So Eun. Perlahan Chang Wook membalikan badannya menatap punggung So Eun yang semakin menjauh dari nya.

Chang Wook mengalihkan pandangannya ke arah Lautan biru yang sangat luas. Semua keindahan di Pulau ini yang masih sangat menyatu dengan alam terasa sangat menenangkan bagi siapapun yang melihatnya. Tetapi apa yang Chang Wook rasakan saat ini terasa berbeda. Ia kini menatap lautan yang ada di hadapannya dengan tatapan sendu. Ketenangan yang ada di sekitarnya sama sekali tidak membuat Chang Wook terlihat baik-baik saja.

Perkataan So Eun beberapa saat yang lalu masih terus terngiang di pikirannya. Chang Wook merasakan ada sesuatu hal yang aneh di dadanya, ia merasa sesak. Chang Wook mulai menyadari jika perkataan So Eun membuatnya terluka, meskipun ia sadar jika saat ini So Eun jauh lebih terluka.