Tap..Tap..
Tap..
Tungkai kaki itu ia langkahkan dengan sabar diatas keramik-keramik putih besar nan bersih dengan alat bantu tongkat yang ia pegang di tangan kanannya untuk membantu penglihatannya yang sudah tidak normal kembali.
Ia langkahkan dengan sabar menuju ke sebuah ruangan yang akan ia gunakan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar beberapa menit lagi.
"Minho-hyung!"
Derap langkah kaki itu berhenti dan berbalik seratus delapan puluh derajat, menatap senyum kepada seseorang yang memanggilnya.
"Hyung Seharusnya menungguku atau menunggu yang lainnya untung mengantar hyung ke kelas!" Protes namja yang memanggilnya tadi.
Yang dipanggil bernama 'Minho' itu tersenyum semakin lebar dengan cengiran khasnya, "Kapan kau berhenti seperti ini Jisungie? Sudah kukatakan aku selalu baik-baik saja dan tidak ingin merepotkan kalian." Jawabnya.
"Apanya yang merepotkan, aish jinjja! Bagaimana jika senior-senior sebelumnya merundungmu kembali? Lagipula, dimana Changbin-hyung? Dia 'kan satu jurusan denganmu, seharusnya dia membantumu." Rutuk lelaki bernama Jisung itu.
"Changbin titip presensi denganku, ia sedang berhalangan hadir di kelas pagi yang entah alasannya apa aku tidak tahu." Balas yang lebih tua.
Yang lebih muda membelalakkan kedua matanya, "Apa-apaan dia tidak tahu diri, aish.." Rutuknya.
Minho terkekeh, "Kau ada kelas pagi ini?" Tanyanya.
"Satu jam lagi. Aku menyempatkan datang awal karena pasti kau datang lebih awal untuk belajar materi terlebih dahulu di tempat favortimu." Jawab Jisung.
"Aaa.. Kau ingin menemaniku?" Tanya Minho.
"Kapan aku tidak ingin menemanimu?" Tanya Jisung, balik.
Minho terkekeh, "Haha.. Baiklah, ayo kita kesana."
Tempat yang Jisung maksud 'tempat favorit' adalah diatas rerumputan yang nyaman dan dibawah pohon yang sejuk. Siapapun yang duduk berada di dekat sana pasti akan merasakan oksigen-oksigen baru yang dikeluarkan oleh pepohonan dan memanjakan pantat-pantat mereka diatas rerumputan.
Minho dan Jisung adalah teman dekat, mereka bertemu karena Jisung tidak sengaja melihat Minho yang dirundung oleh senior-senior mereka karena 'kekurangan' yang dimiliki oleh namja yang lebih tua darinya.
Minho dua tahun lebih tua dengan Jisung. Minho sekarang semester tujuh dan Jisung semester tiga. Mereka ada di satu kampus yang sama. Artinya, Jisung adalah adik tingkat Minho.
Ya, Minho sendiri mempunyai sedikit 'kekurangan' pada kedua matanya. Lelaki itu tidak bisa melihat alias ia tunanetra. Jisung yang setelah melihat kejadian itu bertekad akan selalu membantu Minho di setiap langkah kaki kakak tingkatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop [MinSung]
Fanfiction[Completed] Two Boys Who Will Deal With Their Destiny.- ⚠️ BxB Content ⚠️