#12

13 2 1
                                    

Bayangan setiap kata yang kutuliskan lewat begitu saja dalam pikiranku ini, seolah memberi isyarat ia sedang menghantui pikiranku .

Aku bangun dalam keadaan penuh rasa salah padanya. Aku mengikuti suara hati ini untuk membuka notifikasi yang muncul dari akun WhatsApp ku , kalian tau apa ? Entah mimpi apa aku semalam , dia iya, reyhand ngechat aku , sungguh aku gak bisa bilang apa yang aku rasain saat ini .

Aku berpikir ini jauh di luar ekspektasi , dia mengatakan ingin menemui ku di salah satu taman di dekat komplek . Aku tidak pergi sendiri. Aku di temani reina , kebetulan kami memang ada plan untuk jalan-jalan hari ini.

Jadi aku langsung menggunakan pakaian casual seperti biasa , menggunakan tas ransel dan balutan busana yang sederhana .

Aku pun tiba di taman , tapi aku belum menemukan keberadaan nya, hingga aku melihat satu titik dan di situ ku lihat dia melihat ku sambil tersenyum tipis .

Aku pun tiba di taman , tapi aku belum menemukan keberadaan nya, hingga aku melihat satu titik dan di situ ku lihat dia melihat ku sambil tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membalas senyum nya

bukankah senyum sebagian dari sedekah teman ? 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bukankah senyum sebagian dari sedekah teman ? 😉

Reina melihatnya hanya berusaha biasa saja dia juga berpenampilan casual , berhubung kami juga akan pergi setelah ini.

Kami menduduki kursi yang ada tepat di depannya, dan seperti biasa aku hanya diam jika tidak ada yang memulai pembicaraan, reina ? Oh jangan tanyakan dia hanya sedang mendengarkan musik menggunakan
airphone nya

Kami menduduki kursi yang ada tepat di depannya, dan seperti biasa aku hanya diam jika tidak ada yang memulai pembicaraan, reina ? Oh jangan tanyakan dia hanya sedang mendengarkan musik menggunakan airphone nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"El" panggilnya. Akhirnya itu panggilan pertama setelah aku berada di sini selama 10 menit  "Iya" ucapku.

"Kamu biasa aja kan ? " Tanyanya. Aku tau yang dimaksud nya adalah persoalan semalam, tentu aku tidak baik-baik saja.

Aku hanya takut menyakiti hati orang lain dari cara bicara atau tulisanku sendiri. Aku hanya diam berusaha menjawab pertanyaan yang di lontarkan olehnya. Kami sama sama terdiam selama beberapa menit .

"Aku minta maaf jika perkataan ku itu melukai hatimu , aku tau itu sangat tidak baik karena sudah berburuk sangka " ucapku pada akhirnya.

"Tidak apa-apa el, aku paham mungkin caraku membuatmu sedikit merasa aneh atau risih, tidak perlu di pikirkan" ucapnya.

"Lupakan masalah itu, gimana jika kita kembali seperti biasa ?" Tanyanya.

"Iya, maaf sekali lagi" ucapku.

Pada akhirnya kami hanya berbincang sesaat untuk masalah promosi sekolah pada saat itu. Aku melihat reina yang mulai bosan dan memberi kode untuk segera beranjak berhubung kami sudah berada di sini kurang lebih 40 menit .

"Reyhand terimakasih banyak sudah mau memaafkan ku , semoga kedepannya bisa lebih baik lagi" ucapku dan tersenyum .

"Sama sama el maafkan aku juga jika caraku ternyata membuat mu berpikir hal yang aneh-aneh , hehe " ucapnya .

Kami pun tertawa bersama, iya kalian tau sepertinya hari ini adalah awal saat aku sudah membalas pesannya biasa saja tidak terlalu jutek atau cuek seperti sebelumnya.

"Aku duluan reyhand , assalamu'alaikum" ucapku.

"Wa'alaikumsalam" ucapnya.

Sepanjang jalan aku hanya bingung, bingung dengan hati apakah aku salah atau yang aku pilih adalah jalan terbaik.

Tapi kalian tau? Aku jauh lebih lega saat dia mengatakan jika dia telah memaafkan ku, itu lebih baik bagiku daripada ada diantara orang yang mengenalku tapi salah satu dari mereka menyimpan dendam padaku.

Ya Allah luruskan niat ini, jangan sampai aku salah dalam mengambil langkah.

Aku dan reina pun bergegas menuju tempat yang akan kami tuju. Sebenarnya kami hanya ingin jalan-jalan saja, sambil bercerita dan apalah hal lain yang bisa kami lakukan bersama.

Reina pun menyalakan mobil nya dan kami pun meninggalkan tempat itu.

Sepanjang perjalanan kami lebih banyak diam, menikmati suasana jalan yang penuh dengan para pengendara.

Banyak yang berpikir hal itu adalah kebisingan namun yang perlu kita ketahui apa pun yang terjadi saat ini atau di masa yang akan datang, kita tetap selalu harus mensyukuri nya 😉.

Jangan lupa vote dan komen teman" 🥰😉, maaf jika terdapat banyak kesalahan, semoga ada pelajaran yang dapat di ambil. Dan tetap stay trus ya untuk menunggu kelanjutan nya 😉.

Salah BerharapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang