-3-

7 2 0
                                    

Sepagi ini Jessy sudah siap berangkat, menenteng ranselnya dibahu. Semua PR sudah selesai khusus untuk mapel Biologi dan Fisika, hari ini ia ada piket kelas.

Saat tiba disekolah Jessy tersenyum manis kepada Satpam sekolah, memamerkan gingsul kecilnya di pagi kamis ini.

"Wahhh tumben lo gak telat" Pekik Tessa.

"Gue mau rajin dulu hari ini.. Dan gue lagi gak mau dapet masalah minggu ini" Jelas Jessy, tangannya masih membersihkan Whiteboard.

"Hebat-hebat... "

Jessy masih dengan senyumannya, entah kenapa hari ini ia bahagia sekali, jelas ia bahagia hari ini Maminya akan pulang dari Hongkong, sudah 2bulan Maminya bekerja disana.

Saat guru datang Jessy tampak santai, mengeluarkan bolpoin dan buku dari ranselnya. Mulai mencatat dan terus fokus pada mapel Fisika ini.

****

Saat Jessy memandang cermat wajahnya dicermin wastafel, ya tentu cantik dengan hidung kecil mancung, bibir yg tipis, mata bulat dan dibingkai dengan alis tertata.

Tiba-tiba dari arah belakang ada yg menyebornya dengan air, membuat seragam  putih Jessy basah.

"Syukurin... " Suara lantang Dina.

"Apa-apaan lo.. Basah tau.. " Teriak Jessy membalikan tubuhnya.

"Minggu kemaren lo juga nge guyur gue pake jus jeruk dikantin.. Lupa lo"

Jessy tersenyum remeh " Oh jadi lo balas dendam.. "

"Tentu... " Jari telunjuk Dina menoyor bahu Jessy cukup keras.

"Belum puas lo.. Lo udah dapetin Farel kan..? " Jessy masih meredam amarahnya dalam dada.

"Itu bukan apa-apa... "

"Gue udah kasih yg lo mau.. Mau apa lagi lo" Tantang Jessy mulai menggulung baju seragamnya mencapai bahu seperti tak berlengan.

"Mau gue jauhin sepupu gue..! "

"Siapa?? " Aneh Jessy.

"Lo bakal tau.... " Dinda menarik rambut Jessy, menjambaknya dengan dua tangan.

"Gue ladenin lo.. " Jessy membalas dan menjambak rambut Dina.

Selain menjambak rambut Jessy, Dina juga menarik dasi musuh bubuyutan didepannya itu. Dengan cepat Jessy melayangkan pukulan keras kearah lengan Dina, semacam tamparan tangan yg membuat Dina meringis sakit. Jessy menatap Dina sinis lalu menginjak sebelah kaki Dina dan mendorong Dina sampai ketembok.

"Mau macem-macem lo... " Jessy menaikan satu alis, meninggalkan toilet yg sudah dikerumuni banyak siswi-siswi yg menonton.

Tessa dengan cepat merangkul sahabatnya yg sudah acak-acakan seperti preman itu, mengajak Jessy kekantin.

"Aduhhh Jessy.. " Suara Tessa heboh namun tetap merangkul Jessy.

"Gue mau minum dulu kekantin sebelum dipanggil kepsek"

Tessa menepuk jidat " Berantem sama siapa lagi... "

"Sama Dina.. Gue kan gak deketin sepupunya.. " Curhat singkat Jessy.

Suasana kantin tak begitu ramai karena ini istirahat kedua, dan pasti para siswa-siswi sekolah ini sedang menonton drama Dina ditoilet.

"Gue lupa ngasih info.. " Mata Tessa melotot besar seperti ingin keluar.

"Apa.??? " Santai Jessy merapihkan rambutnya.

"Dina itu sepupu Rama.. "

Mulut Jessy hanya membentuk huruf "o" Jessy tak kaget " Mang... Jus jeruk 2" Teriak Jessy yg diangguki Mang Dani pelayan kantin.

"Ihhh gue serius.. "

"Yaudah bodo amat.. Gue gak deketin tuh cowok.. "

"Tapi... "

"Apa Sa?? Kemarin gue dianterin pulang?" Jessy menatap Tessa yg mengangguk.

"Gue jatoh Tessa... Kaki gue kekilir udah sepantasnya dia nolongin gue" Jelas Jessy.

"Tapi Jess.. "

"Udah-udah gue haus" Jessy menyedot jus jeruk yg baru datang.

***

Pak

I'M JESSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang