Serpihan Hati

Perpustakaan

Happy reading

Tiba-tiba...

Ketika danish menghadap belakang ada sebuah motor yang melaju sangat kencang

"Erica awaaassssss"ucap danish

Danish dengan gerakan sigapnya dia memeluk erica dan mereka terjatuh dipinggir jalan

"Woyyyy hati-hati kalo bawa motor no"teriak danish emosi dengan posisi masih tergeletak di pinggir jalan

"Lo gak papa ric?"ucap danish

Tidak ada jawaban dari erica,erica malah memandangi wajah danish dari dekat

Ya,posisi mereka sekarang masih tergeletak,erica berada di dekapan danish

Mata mereka bertemu dan mereka melakukan adu pandang

Mereka seakan-akan sedang berbicara dengan mata sebagai perantara

"Lo sangat cantik kalo dilihat dari dekat"batin danish

"Fabiayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban:
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan"batin erica

Erica merasakan pipinya memanas

"Eh maaf"ucap erica ingin berdiri

"Nggak papa kok"ucap danish lalu membantu erica berdiri

"Bisa jalan?"ucap danish

"Bisa"ucap erica

"Yuk kapan?"goda danish

"Ihhh lo itu ya"ucap erica kesal sambil memukul lengan danish

"Awww sakit ric"ringis danish

"Bodoamat"ucap erica lalu beranjak pergi dari hadapan danish karena dia merasakan pipinya yg memanas

Tetapi usaha untuk pergi dari hadapan danish itu gagal karena tangannya dicekal oleh danish

"Jangan pulang sendiri,gue gak mau lo kenapa² lagi"ucap danish

"Cieee khawatir,sejak kapan lo khawatir sama gue"goda erica

"Sejak pertama kali liat lo"ucap danish

Erica memarung ditempat,dia sedang mencerna pernyataan dari danish,dia merasakan jantungnya berdegup kencang,pipinya memanas

"Cieee salting"ucap danish tertawa puas

"Ihhh nyebelin"ucap erica lalu meninggalkan danish

"Tungguiinnnnn"ucap danish lalu mengejar erica

Lalu mereka pun sampai dirumah erica

"Gue masuk dulu ya,makasih udah mau nganterin"ucap erica

"Iya sama-sama,nganterin sampai ke KUA juga gak papa"goda danish

"Ihhh apaan sih"ucap erica yg merasakan pipinya memanas