02.

26 5 0
                                    


Kita seperti air yg akan mengikuti aliran arus sampai akan bertemu disatu titik
Pricil Agatha ananda

Happy reading guyssssss😉

Tak terasa waktu cepat berlalu dimana Pricil sudah memasuki masa terakhir nya di sekolah tersebut. Pricil memiliki keinginan kuat buat menjadi yg terbaik.
Pricil adalah siswi kelas 9 yg kini tengah melaksanakan ujian,dan hari ini merupakan hari terakhirnya. Selama Pricil sekolah disini dia memiliki banyak teman namun yg menjadi teman dekat nya cuma satu dan bahkan dia tidak tau kenapa hanya memiliki satu yaitu Gabriela. Gabriela adalah teman yg udah dianggap Pricil sebagai saudari nya karena Pricil pun sering main ke rumah Gabriela begitu juga dengan Gabriela.
Gabriela anak yg sangat ramah,terbuka,memiliki banyak mimpi dan tidak gampang marah bahkan Semarah apapun dia tetap saja tertawa terkadang Pricil heran dengan Gabriela. berbeda dengan Pricil yang begitu misterius,cuek,jutek,termasuk ramah juga namun bisa menyesuaikan situasi,disisi lain Pricil adalah anak yg perduli nya yang sangat tinggi bahkan semua orang merasakan namun dia tetap menganggap itu biasa aja "kan menolong itu hak siapapun,dan menurut ku itu biasa aja kok." Seperti itulah kata Pricil setiap ditanya .
Pricil yang tengah bersiap-siap untuk pergi sekolah dengan wajah yg berseri-seri dan menuju meja makan,akhir-akhir ini Pricil tidak telat bangun biasa nya dia selalu dapat nada dering dari Oma. Mengenai Oma,Oma adalah orang tua dari ayah Pricil yg sekarang merawat Pricil . Pricil pindah ke kampung bukan tanpa alasan melainkan memiliki cerita yg begitu dalam.
"Selamat pagi cucu Oma."sapaan hangat selanjutnya "tumben engga telat sayang?" Sambil memberikan nasi goreng kesukaan Pricil
"Selamat pagi Oma sayang,hehe iya Oma inikan hari terakhir Pricil ujian jadi pengen nikmatin aja."sambil menerima piring dan tertawa.
"Seperti itu,setelah ujian mau kemana?" Tanya Oma
"Kek nya pulang ke rumah langsung deh Oma." Sambil menyuapi makanan nya ke dalam mulut
"Saran Oma sih pergi jalan-jalan gih,Oma ijinin deh sekalian ajak Gabriela. Sebentar lagi kamu kan balik ke orang tua kamu."
Seketika Pricil pun terdiam dia sebenarnya belum siap untuk pindah ke kota dengan memori yg sangat buruk menurut nya.
"Oma."isak Pricil "makasih ya,iya nanti Pricil ikuti saran Oma." Sambil memeluk Oma yg sudah selesai makan dan beranjak untuk pergi pamit sama Oma .
"Pricil pergi dulu ya Oma,Oma jangan capek-capek ya. Jaga kesehatan!" Sambil menyalami tangan Oma
"Hati-hati ya Pricil , mang Ujang juga hati-hati bawa mobilnya."
"siap Oma!"saut mang Ujang dalam mobil sambil memberi hormat.
Dalam perjalanan pergi Pricil melamun dan selama perjalanan hening, dan sekitar 20 menit Pricil nyampe.
"Makasih mang Ujang."sambil mengeluarkan senyum hangat khas Pricil dan dibalas sama mang Ujang
Setelah berjalan dan sampai gerbang Pricil hanya memandangi sekolah tersebut tanpa ingin masuk sekalipun,tiba-tiba ada yg menepuk bahu nya
"Woyyyy,bengong aja neng."
"Eh,Gab.seneng bener ya bikin temenannya jantungan." Sambil memutar bola dengan malas
"Yuk masuk."ajak Gabriela
Dalam perjalanan menuju kelas Pricil membuka suara
"Setelah ujian selesai mau kemana gab?"
"Enggak tau nih,males pergi kemana-mana."
Yap,Gabriela orang nya yang sangat nyaman dengan kasur nya tanpa ingin mengenal alam yg udh disediain Tuhan.
"Kalo gitu loh harus ikut aku nanti." Tanpa menunggu jawaban dari Gabriela,Pricil kabur dan langsung memasuki kelas
Setelah sudah selesai berkutat dengan kertas ujian kini kurang dari 15 menit lagi ujian akan selesai.
Dan tak lama bel pun berbunyi
Sorak-sorak dalam kelas pun mulai bergema tak kalah dengan konser musik .
"Pricil kamu yakin engga ikut nih?" Tanya salah satu teman sekelas Pricil. Pricil memang kurang tertarik dengan coret-coret toh baju nya akan usang juga,dia berpikir kalau bajunya dikasih sama yg lebih membutuhkan akan lebih baik daripada enggak jelas dan mungkin resiko celaka ada sekitar 50-80%.
"Engga Nis,makasih ya." Sambil pamit "aku cabut duluan,bye Anisa."sambil melambaikan tangan kepada Anisa.
Setelah sampai digerbang Pricil bertemu dengan Gabriela sambil membicarakan rencana hari ini.
Jadi hari ini Pricil berniatan mengajak Gabriela ke air terjun yg belum sama sekali belum pernah ia kunjungi dan awalnya Gabriela memilih untuk rebahan dibandingin menikmati alam
"Yaudah nanti aku jemput ya Gab,jangan lama-lama karena ini akan jadi seru loh,serius."sambil membuat tanda pis kepada Gabriela
"Oke deh,jangan lupa nanti pamitin aku sama mama." Dan mereka berpisah setelah membicarakan setelah itu mereka pulang,Pricil sudah di jemput oleh mang Ujang.
Setelah sampai di rumah Pricil melihat Oma sedang menyiram tanaman dan sambil mengecek nya
"Hai Oma,Pricil kan udah dapat ijin dari Oma jadi hari ini Pricil mau ke air terjun sama Gabriela dan mang Ujang ya Oma." Ucap Pricil dengan wajah yg sangat bahagia.
"Oh ternyata dimanfaatkan juga. Yaudah siap-siap sana."
Setelah bercerita sedikit dan ijin sudah ada Pricil berkemas seadanya . Kini Pricil tidak mau ambil ribet dia hanya menggunakan baju kaos yg over size warna biru Dongker dan jeans celana hitam,tak lupa membawa peralatan kecil untuk dimasukkan kedalam tas seperti kacamata,hp,topi dan kamera miliknya setelah selesai memoleskan sedikit bedak my baby milik nya Pricil pun beranjak keluar rumah . Ia mendapati Oma yg tengah istirahat.
"Oma,Pricil pamit ya." Sambil menyalami tangan Oma
"Hati-hati ya sayang,ingat jangan aneh-aneh disana."sambil mengelus rambut Pricil yg halus
"Siap Oma Pricil usahakan ingat pesan Oma."sambil memberikan hormat layak nya sebuah pesan sudah diterima
"Mang Ujang jagain Pricil,jangan lepas dari pantauan."
"Iya Oma." Sambil mengarahkan senyum kepada Oma
Setelah sekitar 20 menit diperjalanan menuju rumah Gabriela, Pricil pun turun dan mengetuk rumah yg bertuan tersebut sambil mengucapkan
"Syalom Tante."ucapnya kepada ibu separuh baya tersebut .
"Eh Pricil,syalom . Masuk yuk,itu Gabriela udh nunggu."sambil mengajak Pricil masuk ke ruang tamu .
"Lama bener cil,udh bosen nih." Tegur Gabriela
"Maaafin aku Gab."sambil memasang pupy eyes milik Pricil. Pricil yg tanpa basa-basi minta ijin Sama orangtuanya Gabriela .
"Tante jadi gini Pricil berniatan ngajak anak Tante jalan-jalan ke Ari terjun."
"Kalian berdua aja?" Menatapnya dengan ragu
"Enggak Tante,kan ada mang Ujang yg setia sama kita." Sambil tertawa garing .
"Oke deh Tante ijinin,tapi jangan kemalaman yang sayang."dengan senyum yg sangat manis
"Iya Tante,makasih Tante . Kita pamit ya." Sambil menyalami tangan mama dari Gabriela
"Ma,jagain rumah ya Gab, mau main sama alam dulu." Sambil memeluk ibu nya.
Sebenernya ada sedikit iri dalam hati Pricil .
Setelah selesai berpamitan Pricil dan Gabriela masuk ke dalam mobil,mang Ujang lah yg mengetahui jalan menuju kesana. Air terjun tersebut pun merupakan saran dari mang Ujang .
"Kita berangkat!" Teriak mang Ujang.
Dalam perjalan mang Ujang menghidupkan lagu yg berjudul "Kemesraan" itu lagu yang sangat dalam .
Setelah sekitar 1 setengah jam di perjalanan akhirnya mereka sampai di Curug Cimahi Air terjun tinggi yang berlokasi di hutan indah dan dicapai dengan menuruni tangga yang panjang. Mereka turun dari mobil dan tak berlama-lama Pricil langsung turun dan diikuti oleh mang Ujang dan Gabriela .
Sebenernya dari cerita mang Ujang air terjun ini cukup terkenal dan sudah menjadi tempat wisata. Sekitar 20 menit mereka menuruni tangga sampai lah mereka pada tujuan .
"Wahhhhh,indah banget."bisikan Gabriela yg terdengar kuat
"Iya kan Gab."dengan antusias Pricil mengangguki "makanya kalau diajak jalan-jalan jangan banyak alasan,ini alasan aku kekeh ngajak kamu kesini. Kita menikmati alam yang udah disiapin Tuhan daripada harus coret-coret sayang bajunya,kan bisa disumbangkan." Sambil menoyor teman tersebut.
"Haha,iya maaf Cil,aku sayang samamu."pelukan hangat diberikan Gabriela kepada Pricil dan dibalas.
Tak lama setelah berpelukan seperti Teletubbies mereka bermain bersama dan Pricil mengambil foto bersama Gabriela dan Pricil mengambil foto air terjun tersebut dengan sekali jempret.

Cekrek

Setelah mereka berselfi ria,bahkan mang Ujang ikut ke dalam foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mereka berselfi ria,bahkan mang Ujang ikut ke dalam foto tersebut . Mereka pun berniatan pulang setelah ingat pesan orang tau Gabriela kepada nya.
Namun sebelum itu mang Ujang mengajak Pricil dan Gabriela untuk meraup atau mencuci muka terlebih dahulu . Kata nya ada mitos yg turun temurun ketika sedang ke air terjun harus cuci muka terlebih dahulu seperti berkenalan dengan alam tersebut .
"Kamu tau Gab,Kita seperti air yg akan mengikuti aliran arus sampai akan bertemu disatu titik."kata pricil sambil mengamati air terjun tersebut
"Wihhhhh,Pricil tumben bijak."
"Apasih Gab,ga usah ngejek deh."sambil memutar bola secara malas
"Hahahaha maaf Cil, tapi emang iya sih Cil kalo misalnya kita ingat-ingat air akan kumpul pada satu tumpuan saja dan menyebar sesuai kapasitas penampungan nya."kata Gabriela sambil menengadah ke atas.
Tak lama mereka melontarkan pendapat satu sama lain,mang Ujang mengingat hari sudah petang.
"Neng ayok pulang,nanti dicariin Oma loh."sambil berjalan terlebih dahulu ke atas tangga .
"Yok Gab,entar Tante marah samaku."sambil menggandeng tangan Gabriela .
Setelah mereka sampai ke atas tak lupa mang Ujang untuk membelikan minuman dan makanan di tempat tersebut dan memberikan nya didalam mobil.
"Terimakasih mang Ujang."ucap mereka berdua yg dengan senang dan nampak kelelahan.
Setelah selesai makan mereka pun menyusuri jalan pulang dalam keadaan hening. Pricil dan Gabriela tertidur sangat pulas,dalam perjalanan pulang yang sampai 2 jam dikarenakan suasana jalan sangat padat mereka pun sampai di rumah Gabriela.
Mang Ujang tidak tega untuk membangunkan mereka namun Pricil merasa mobil sudah berhenti.
"Gab,bangun ayok kerumah mu." Sambil menggoncang tubuh Gabriela
"Eh,udah nyampe aja." Mereka turun dari mobil dan selanjutnya Gabriela mengetuk pintu disambut oleh mama nya
"Selamat malam Tante,maaf Tante kemalaman Pricil langsung pamit aja ya Tan." Sambil menyelami tangan mama dari Gabriela .
"Eh,yaudah deh hati-hati dijalan ya. Salam sama Oma."
Setelah selesai mengantar Gabriela ke rumah Pricil pun pulang dan selang 15 menit mereka sampai di rumah .
Oma belum juga tidur beliau masih menonton TV.
"Oma."teriak Pricil
"Pricil ga boleh teriak-teriak ya ini bukan hutan."
"Hehe iya Oma."sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal.
"Oma Pricil langsung tidur ya setalah membersihkan diri." Sambil meninggalkan Oma sendiri di ruang keluarga.
"Yaudah,selamat tidur cucu Oma jangan lupa berdoa ya sayang."
"Siap Oma."memberi hormat selayaknya laporan sudah diterima .
Setelah selesai berdrama di kamar mandi Pricil pun menghinggapi kasur yang ada di kamar tersebut .
"Hari ini aku masih diijinkan Tuhan mengenal alam yg udah disediakan. Thanks God "
Kemudian Pricil berdoa dan tidur terlelap dalam mimpi nya.
.
.
.
.
*******************************************
Buat pembaca jangan lupa vote dan tinggalkan komentar ya :)

Pemula juga butuh kritik dan saran agar bisa belajar lagi

Yuk sekalian divote biar saya lebih semangat lagi dan jangan lupa ikuti saya ya :) terimakasih

Desiran kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang