Bab 1

15 3 0
                                    

—Bab 1:
Is it still a one sided love?

*

"Seannn!" Itu adalah suara lengkingan milik Seara Larasati yang menggema memenuhi lorong gedung kampus yang kelihatan ramai pagi ini. Melengking seperti itu bukanlah hal yang baru bagi cewek berambut cokelat gelap itu. Percayalah, Seara selalu melakukan hal itu setiap pagi di setiap ada kesempatan dari hari Senin sampai Jumat. Tidak akan ada yang terkejut lagi dengan kebiasaan cewek tersebut. Paling-paling mereka akan menoleh sebentar dan beberapa detik kemudian kembali dengan urusan masing-masing.

Si pemilik nama—Sean Aditama—yang sudah berada di ujung lorong tidak menoleh sama sekali.

Dan saat Sean memilih diam tanpa menoleh dan malah tetap melanjutkan langkah seolah lengkingan Seara tidak pernah masuk ke dalam gendang telinganya, teman-teman cowok itu melakukan hal yang berbeda. Mereka akan tertawa sangat keras sambil menunggu Seara menghampiri gerombolan mereka.

Dengan langkah lebar dan pasti, Seara melangkahkan kakinya ke arah Sean.

"Gue masih nggak nyangka kalau Seara akhirnya pacaran sama Sean." Rayden masih tertawa-tawa puas menikmati hiburan gratis di pagi hari yang selalu sukses membuatnya tergelak geli.

Di sampingnya, Mahesa mengedikkan bahunya santai sambil menyusul Sean setelah dilihatnya Seara yang hampir sampai. "Udah satu minggu dan gue masih tetep bertanya-tanya kenapa kalian bisa jadian."

Seperti yang mereka duga, cowok itu akan memilih diam seribu bahasa tanpa menanggapi apa-apa dan mereka tidak akan ambil pusing. Yah, kecuali satu minggu yang lalu, di mana Seara dengan sangat bangga mengumumkan hubungan mereka yang katanya sudah resmi berpacaran kepada seluruh orang yang ada di kampus. Demi Tuhan tapi bulan April masih jauh—bahkan mereka belum melewati bulan Maret—dan semua orang mengira jika Seara melontarkan lelucon April Mop yang dibantah habis-habisan oleh cewek itu. Dan anehnya, ketika mereka bertanya pada Sean, cowok itu tidak membantah ataupun mengiyakan hal tersebut yang membuat orang-orang semakin bingung.

"Lo nggak bisa apa nggak teriak-teriak tiap pagi kayak gitu? Berisik." Kata Mahesa setelah Seara menyelinap menggantikan posisinya yang berjalan di samping Sean. Cewek itu langsung mengaitkan tangannya pada lengan Sean yang membuat cowok itu berdecak pelan namun tidak berusaha melepaskan diri seperti sebelum-sebelumnya. Dan hal itu sudah bisa membuat Seara senang luar biasa ditandai dengan senyumnya yang semakin lebar dan cerah.

"Sewot banget sih lo! Jomblo mundur aja deh," Setelah itu Seara mendongak menatap Sean yang tidak memandanginya sama sekali. "Aku tungguin tapi kamu kok nggak dateng jemput aku? Untung aku nggak telat, tau."

"Nggak penting." Jawab Sean datar.

Suara tawa tertahan di belakangnya membuat Seara mendengus kesal memandang Mahesa dan Rayden galak. Dia kembali memandang Sean. "Ih, sama pacar sendiri juga."

"Lepas. Gue mau masuk kelas." Tanpa persetujuan Seara, Sean melepaskan tangan cewek itu dari lengannya agak kasar dan berjalan melewati tubuh Seara sambil lalu.

"Oke, semangat belajarnya, Sean!" Bukannya tersinggung, cewek itu justru melambaikan tangan dan tersenyum cerah sebelum berlalu menuju kelasnya sendiri sambil bersenandung pelan. Meninggalkan Rayden dan Mahesa yang masih berdiri dengan pandangan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat barusan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Into You - ft. Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang