❤meydiran 4❤

5 0 0
                                    

🍁Happy Reading 😊😊

"Kita diajarkan untuk selalu bersyukur tiada henti pada sang Pencipta, kita juga diajarkan untuk mengambil hikmah dari setiap kejadian, baik itu kejadian buruk ataupun sebaliknya. Yang kita tahu kita itu... Kita Harus bersyukur dan belajar tiada henti."

(Meydiran)

🌸🌸🌸

Tinggg.... Tingggg... Tinggg....
Suara rintihan hujan yang beradu dengan suara jam dinding itu bergema di atas keheningan malam yang menandakan pukul 00:00 WIB, berhasil membuat Memey terbangun dari mimpi indahnya itu. Dia melamun merenungi keadaan yang menimpa dirinya.mengingat dimana malam yang ke tujuh ini, malam dimana dirinya itu merasa sedang di sebuah gua terdalam yang tak Nampak sebuah titik terang, dan takkan pernah menemukannya 'sungguh, ini benar-benar gelap' batinnya.

Meskipun dia telah menerima dan Mengikhlaskan keadaan nya sekarang, tetapi hatinya tak bisa dibohongi. Hidup itu seakan terasa mati, semua yang dilihatnya hanyalah sebuah kegelapan dan sekali lagi dia menangis. Karena, tahukah anda bahwa Memey itu fobia dengan kegelapan. Setiap rumahnya mati lampu saja, dia benar-benar menjerit kencang seakan ada yang mencubitnya. Namun tidak dengan kali ini, kegelapan seakan sudah biasa baginya. Dia sudah melihat keadaan dimana dia tak mapu melihat dunia lagi. 'Oh sungguh malang nasibku' batinnya.

"Hiks... Hiks.. Ya Alloh... Sungguh berat ujian ini bagiku.. Aku benar-benar tersiksa dengan ujian ini.. Kau merenggut mata ini tidak masalah bagiku tapi.. Tapi kaki ku? Engkau telah merenggut fungsi berjalanku, engkau telah membuatku buta sekaligus lumpuh. Oh sungguh berat bagiku, hiks.. hiks.. Ya Allah..jikau kau menginginkan aku.. aku ikhlas, aku rela tiada saat itu juga.. Kenapa engkau memberikan kesempatan padaku? Kenapa ujian ini begitu berat ya robb, kenapa? Aku tahu ini teguran bagiku.. Aku tahu selama ini telah lalai dengan kewajibanku sebagai umatmu aku tahu.. Hiks.." Gumam Memey dia mengalirkan air mata untuk meluapkan rasa sesak yang mengganjal hatinya itu..

"Aku tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupan. Arti Q.S al- baqarah ayat 286" Tanpa sadar suara berat menghentikan isakan tangis Memey. Dia berusaha untuk membuatnya mengerti.

"Alloh SWT tidak akan memberatkan umatnya tanpa kemampuannya. Percayalah Alloh SWT itu maha adil, maha melihat, maha penyayang. Alloh mengetahui keadaan umatnya, mengetahui perlakuan umatnya di bumi ini.. Ingatlah.. Jangan mengeluh atas keadaanmu sekarang kecuali kepada Alloh SWT. Alloh maha mendengar dan pasti akan mengabulkan permintaan umatnya.. Namun jikapun belum terkabul sekarang, bisa juga nanti atau bahkan nanti kelak di akhirat.. Percayalah atas semua doa-doamu pasti akan terkabulkan, semua itu hanyalah tentang waktu. Hanya waktu yang bisa menjawabnya,.asalkan doa kita tulus dan terus menerus memintanya pada sang illahi" Lanjutnya. Ternyata seseorang yang memiliki suara bariton itu adalah Akbar, ayah Memey sendiri. Dia memeluk sang anak untuk menenangkannya dan Memey pun mengeratkan pelukan ayahnya. Sungguh Memey benar-benar merasa tenang dengan apa yang telah di katakan sang ayah.. Dia langsung beristighfar pada sang illahi.

"Tapi yah.. Aku malu.. Aku gak bisa nerusin sekolah.dan masa depan aku masih panjang yah!!"

"Kemana Meyza yang dulu nak, kemana? Bukannya minggu lalu kamu sudah menerima keadaan mu? Bukannya kau telah berdamai dengan Takdir? Mey ingatlah pesan ayah ini bahwa.." Sahut akbar, dia sejenak menarik nafasnya untuk melanjutkan perkataan nya tadi.
"Kita diajarkan untuk selalu bersyukur tiada henti pada sang Pencipta, kita juga diajarkan untuk mengambil hikmah dari setiap kejadian, baik itu kejadian buruk ataupun sebaliknya. Yang kita tahu kita itu... Kita Harus bersyukur dan belajar tiada henti."lanjutnya.

"Tapi yah? Tap.."

"Tapi apa sayang? Seperti yang tadi ayah bilang.. Syukurilah keadaanmu saat ini nak, semua yang terjadi itu mengandung hikmah yang sangat besar" Potong Akbar

MeydiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang