Bagian ketiga· · ──────· 三 ·──────· ·
· · ──────· 三 ·──────· ·
BRAK!aya menendang pintu kamar tamu dan mendorong minho untuk duduk di kasur yang ada disana
Aya mengambil kunci dibawah guci di kamar tersebut lalu membuka rantai yang melilit tubuh minho. Minho yang dibebaskan pun tersenyum lebar.
Lebar sekali.
"baiklah minho, aku ingin bertanya banyak tentangmu. Tapi kau tidak tau apa apa saat ini. Kurasa nanti malam aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit agar aku tidak berbicara sendiri lagi."
Ucap aya panjang dan lebar tetapi minho tidak mendengarkannya. Dia lebih sibuk dengan dunianya sendiri. Minho lebih memilih untuk membuka sprai kasur lalu memasangkan sprainya di kepala
"apa yang kau lakukan bodoh"
Minho menunjuk sprai yang dia pakai dan meletakan tangannya disisi tubuhnya. Membuat gestur kedinginan
"brr brrr"
aya mengangguk dan mengacungkan jempolnya. Padahal perempuan ini tidak mengerti sinyal apa yang diberikan minho
TENG
TENG
TENGjam dinding besar dikamar aya berdentingr keras menandakan ada bahaya yang datang.
"heh bodoh, kemari kau. Masuk ke dalam lemari. Kurasa ada yang tidak beres Disini"
Minho memiringkan kepalanya dan membuat aya menepuk jidatnya
'aku lupa, dia kan bodoh'
Aya langsung menarik paksa lengan minho untuk masuk ke dalam lemarinya. Lalu mengunci lemari itu. Kuncinya dia simpan di dalam kaus kakinya.
"minho tunggulah disana sebentar. Jangan berisik. Nanti mereka curiga"
Setelah itu aya pun duduk di kursi kamar tamu dan bersikap seolah tidak ada apa apa yang terjadi.
BRAK!
ayahnya aya masuk kedalam kamar dengan muka dingin dan tatapan tajam yang mengarah kepada aya.
"hirai aya, apa yang kau lakukan disini?"
Aya pun balik menatap ayahnya dengan nyalang.
"memangnya tidak boleh aku disini? Baiklah aku pergi pak tua. Lagi pula aku muak melihat wajahmu"
Aya pun keluar kamar, sengaja saat dia melewati pintu kamar aya menabrak pundak ayahnya dan tersenyum miring
"ups, tidak sengaja bapa tiri haha"
Aya mengatakannya dengan wajah datar, ayah tirinya menatap aya murka. Aya yang tidak perduli tetap melanjutkan jalannya.
Tetapi sebelum aya melangkah lebih jauh--
"UMMM AAAWWAA!"
minho berteriak dari dalam lemari dan menendang nendang pintu lemari.
'ck bodoh'
"UNGG UNGGG GRRRR"
minho mulai mencakar cakar lemari dalam aya dan membuat ayahnya tersenyum menang
"hirai aya, kau menyimpan minho?"
Aya yang panik tetap berusaha menunjukan muka datarnya.
"hey bapak tua, kenapa kau begitu yakin kalau yang ku simpan itu minho? Minho itu siapa hah?"
Ayah aya menatap anak tirinya langsung dimata dan tersenyum miring
"lalu kalau bukan minho, siapa aya?"
Aya terkekeh kecil dan menunjuk dada ayah tirinya dengan telunjuk
"kau... Terlalu sok tau.. Dan kuno"
Ayah tiri aya mengepalkan tangannya kesal dan bersiap untuk Menyuruh anak buahnya untuk menyerang aya--tetapi--
"lebih baik diam kau bapak tua."
Ucap aya dan mulai memutari tubuh ayahnya
"Ini urusanku. Lagipula dia tidak berguna juga kan. Untuk apa kau mengambilnya"
Ayah aya tidak menjawab dan menyuruh pengawal yang sedari tadi bersiap untuk menyerang aya untuk membuka lemari. Tetapi lemari itu tetap tidak bisa dibuka walaupun sudah didobrak.
Aya tersenyum miring dan mengeluarkan pistolnya dari saku stockingnya. Dia langsung menodongkan pistol tersebut ke kepala ayah tirinya
"pergi atau kepalamu kubolongi pak tua?"
· · ──────· 三 ·──────· ·
Hmchh tbc egeen
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted ➖ Leeknow
Fanfiction❝you know? we are in a unwanted relationship❞ ••• ☪ started with : - Minho as Leeknow - Aya as you Start : 25-05-20 End : soon!