Pacar yang sempurna!

29 5 5
                                    

   "bye sayang, nanti makan siang aku jemput, kita makan lunch bareng oke?" ucap lelaki yang duduk di dalam audi hitamnya

   "iya sayang, kamu hati-hati di jalan ya, jangan ngebut loh. Nanti aku telfon diangkat ya, muach" balas gadis dengan kemeja peach yang dipadukan rok span selutut sembari memberi sang kekasih kecupan singkat di pipi

   Setelah adegan perpisahan itu sang gadis memasuki gedung tempat ia bekerja sebagai staf event organizer di salah satu perusahaan property Jakarta. Di usia yang masih terbilang muda-24 tahun-April merasa hidupnya telah sempurna.

   Bagaimana tidak? Dia memiliki kekasih yang tampan dan loyal kepadanya, pekerjaan dengan gaji yang  tinggi, dan paras yang bisa membuat para pria bertekuk lutut kepadanya.

   Ahhh.... hidupnya sempurnya, akan lebih sempurna lagi jika Tio melamarnya. Sayangnya walau mereka sudah pacaran 3 tahun lamanya, namun Tio bahkan belum mau mengenalkan dia pada orangtuanya.

   Tapi tak apa, April yakin suatu hari nanti, Tio akan mengenalkannya pada orangtua lelaki itu, dan melamarnya ke Yogyakarta, membayangkannya saja April sudah tersenyum bahagia.

   Ah Tio, andai kamu tau betapa inginnya April menikah.

   "mba April kenapa senyum-senyum gitu mba? Hayo tadi di depan ngapain sama pacarnya?" ucap Tari sambil mengeteng tas woven basket bag berlogo Zara di tangan kanannya.

   "ish apaan sii, aku ngga senyum-senyum kok, mata kamu tuh, nambah minusnya" balas April sambil tertawa pelan

   "ih mba April, kita sekantor uda pada tau kali tiap pagi mba April dianter sama pacarnya pake Audi A4 keluaran taun kemaren kan, mana pake acara cipika-cipiki lagi. Kan bikin iri kita-kita yang jomblo mba, huhuhu"

   Mereka berdua memasuki lift menuju lantai 3 perusahaan ini, Tari yang merupakan rekan kerja satu ruangan sekaligus teman satu Jurusan di Universitas yang sama dengan April, tentu tahu bagaimana kehidupan asmaranya dengan Tio.

   "ahhh... Ri, jangan gitu. Kamu kan manis tuh, tinggal dandan dikit trus keluar rumah juga pasti banyak yang naksir. Jangan diem dirumah sambil nonton drakor terus makanya"

   "hahaha, iya deh yang uda punya pacar, ngga betah dirumah mulu"

   Mereka sampai di lantai 3, lalu masuk ke kubikel masing-masing dan mulai bekerja.

Jodoh untuk AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang