Cemburu Buta

18 2 0
                                    

April POV

   Sudah jam 4, aku bisa pulang. Setelah merapikan meja dan mematikan komputer. Kuraih Chanel classic flap bag miliku. Hari ini aku berencana pulang naik taxi.

   Setelah kejadian tak menyenangkan beberapa waktu yang lalu, moodku sepertinya terjun bebas. Bahkan aku sama sekali tak berniat mencicil pekerjaan besok pagi walau pekerjaanku hari ini telah usai sejak 1 jam yang lalu.

   "mba, lu pulang ngga bareng cowo lu?" Reza bertanya sambil merapikan mejanya, bocah itu terlihat sesekali membenarkan posisi kacamatanya.

   Reza sebenarnya lelaki yang manis, ia juga rajin dan baik pada semua orang. Namun ntah mengapa sampai sekarang ia tak pernah menjalin asmara dengan gadis manapun.

   Aku, Reza, dan Tari adalah staf event organizer perusahaan ini, kami sudah bekerja bersama sejak 2 tahun yang lalu. Tentu saja kami akrab dan tahu bagaimana kehidupan masing-masing.
 
   "engga nih za, mo nyari taxi aja"

   "bareng gua aja mba, rumah lu kan searah ni ama gua. Itung-itung bayar makan siang minggu lalu yang gua ngutang itu" ucap Reza sambil nyengir

   "yee... Utang mah tetep utang za, tapi gapapa deh. Daripada gua lama nungguin taxi mending sama elu ya, hahaha"

   Tak ada salahnya juga aku numpang mobil Reza hari ini. Lagi pula seperti katanya, rumah kami memang searah

   "yaudah, aku pulang duluan ya mba, Rez. Ati-ati lho bawa mobilnya, bawa anak orang kamu rez hihihi, daahh..." ucap Tari sambil melenggang pergi

   Aku dan Reza beriringan menuju basement, lalu bersama kami menaiki sebuah city car merah hasil Reza menyisihkan gajinya selama 1 tahun.

   Saat berada di luar gedung, kulihat sebuah Audi A4 parkir tepat didepan pintu masuk. Dan sudah pasti, Tio sedang bersedekap didepan pintu mobil sambil meniti satu persatu orang yang keluar dari gedung perusahaan tempatku bekerja.

   "mba, katanya pulang mau naik taxi. Kok itu cowonya nunggu didepan sih, lu turun aja deh. Ngeri kalo gua dikejar pake mobil kek begitu. Turun gih"

   "lah, lu ngusir gue za?!" apa katanya tadi? Turun?! No way! Aku kan sedang marah sama Tio

   "sorry mba, mobil gue baru aja lunas. Kalo lecet sayang" Reza kembali nyengir

   Ahh... Sebal, Reza tuh ngga setia kawan banget sih. Padahal kalo kita lanjutin perjalanan, aku yakin Tio juga ngga akan tau. Tapi kasihan juga anak ini, mobilnya baru saja lunas seminggu yang lalu. Aku tak tega membuatnya keluar uang lagi apabila Tio tau aku bersama Reza dan mengejar kami. Lalu berlanjut adegan kejar-kejaran di jalan raya.

   Sambil menghembuskan napas, aku keluar mobil. Ku tutup pintu mobil agak keras, agar Reza tau aku kesal. Suara itu membuat Tio menoleh

   "sayang! Loh kok kamu sama Reza sih? Aku nungguin loh dari tadi"

   "kamu ngapain disini?" balasku sinis, enak saja lelaki satu ini, setelah berduaan dengan wanita lain, dia bertingkah seolah olah kesal dengan perbuatanku

   "ya jemput kamu lah, ayo pulang. Mau dinner ngga malam ini? Uda lama nih kita ngga dinner berdua" ucapnya yang kini tersenyum manis

   Tak mau jadi tontonan publik aku segera memasuki Audi hitam tersebut. Tio tampak bingung, namun ia mengikutiku masuk kedalam mobil mewah ini.

   "sayang, kamu kenapa hem? Ngambek? Aku kan uda bilang, nanti kalau waktunya uda tepat, aku pasti kenalin kamu ke-orang tua aku"

   "Tio! Kamu pikir aku bakal marah cuma karena masalah sepele kaya gitu hah?!" ucapku berapi api membuat raut bingung Tio bercampur dengan kaget

   "hah? Terus kenapa sayang? Hem? Aku ngga tau dimana kesalahan aku, kasih tau dong. Hem? Maaf ya"

   Kuhembuskan napas, lalu dengan keyakinan penuh aku bertanya

   "kamu tadi siang kemana? Aku telepon kok yang angkat cewe?! Kamu main gila dibelakang aku ya?!" kutinggikan suaraku, berteriak. Ia tersentak kaget, lalu tersenyum sebelum tertawa terbahak-bahak.

   "ya ampun sayang, hahaha.... Jangan-jangan Sekar yang angkat telepon kamu ya? Hahahaha, gini sayangku. Tadi ada meeting di resto aku, terus ngga sengaja anak magang numpahin saus pasta ke celana aku. Nah terus aku kekamar mandi. Emang sih meetingnya sama klien cewe, maaf maaf aku ngga kasih tau kamu. Soalnya tadi siang kamu keliatan kesel gitu, jadi aku ngga kasih tau kamu kalo aku ada meeting sama klien cewe. Hahahahaha"

   Hah? Apa?! Jadi aku cemburu buta?!

Jodoh untuk AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang