03. Why??

21 2 0
                                    

Akhirnya pelajaran Mom Choi selama 3 jam selesai, dan sekarang giliran pelajaran Lee ssaem, yaitu pelajaran Matematika, pelajaran kesukaan ku dan pelajaran membosankan bagi para sahabat ku ini, yang duduk di samping tempat duduk ku dan belakang ku.

"Yah.... Pelajaran Lee ssaem, kesel deh gue kalau ingat angka angka yang tulis oleh guru Matematika itu."

"Untung gue duduk di belakang jadi nggak terlalu nampak kalau mau tidur."

Memangnya kenapa sih mereka gak suka pelajaran matematika, padahal ya memang agak membingungkan, tapi kenapa harus benci sih?! Ah entahlah aku malas memikirkan mereka!!

"Lee ssaem, izin nggak masuk soal nya ada acara keluarga."

Aku melihat mata mereka berbinar mendengar apa yang aku ucapkan.
Tanpa aku duga mereka main peluk aku, sampai rasa nya badan ku geli semua.

"Geli Woy !!! Main peluk aja lu berdua."

Sehari bisa gak sih gak usah peluk-_-

"Biarin, elu itu imut gemesin terus badan lu juga kecil, jadi enak di peluk."

"Terus ini pipi juga gemesin banget."

Aku hanya mendengus mendengar penuturan mereka. Dan memutar malas kedua bola mataku.
Dan memperhatikan sekeliling kelas, untuk memastikan semua kondisi masih bisa diatasi.
Tanpa ku sadari perhatian ku mengarah kepada sosok MinHyung. Yang tengah melihat keluar Jendela. Sambil mendengarkan musik melalui earphone yang tersemat di kedua telinganya, dia seperti sedang melamun.

"Eh! Hana... Elu lihat apaan dari tadi ???"

"Lihatnya lo sampai nggak kedip sama sekali, serius amat sih !"

"Enggak lihat apa - apa kok gue."

Untung gak ketahuan!!

Mereka hanya mengangguk sebagai jawaban dari pernyataan ku.

Perhatian ku kembali terfokus ke MinHyung, saat kulihat dia tengah melihat sekelilingnya, dan tanpa di duga dia memfokuskan perhatian nya tepat pada diriku. Aku dan dia nampak sama - sama terkejut. Dan seketika dia tersenyum kepada diriku. Aku terkejut, karena menurut ku senyum yang di tunjuk kan dia terlihat sangat menawan dan manis. Karena itu pipi ku jadi panas, dan kayak nya jadi merah.

"Hana, pipi lo Kok merah ??"

"Lo sakit Ha??"

"Enggak, gue gak apa-apa kok Ren!!"

"Jangan bohong deh lu!!"

"Gue gak bohong kok Yuna!!"

Sepertinya berhasil!!

Aku lihat mereka berdua seperti nya percaya dengan ucapan ku. Dan kita bertiga kembali bercerita random.
Sempat sesekali aku melirik kearah MinHyung, kulihat sekarang dia sedang menulis sesuatu. Aku pun segera mengambil fokus kembali kedua Sahabat ku, karena aku takut mereka kembali mencurigai ku.

"Hana.... Elu bakal lomba Olimpiade Matematika lagi kan ??"

"Nee, sekitar akhir bulan ini kalau gak salah."

"Dimana tu ??"

"Di Paris !!"

"Jinjja ?? Paris ?? Lu gak salahkan Hana ??"

"Paris.... Paris.... Gue jadi pengen ke sana deh!"

"Nee, lomba nya diadakannya di Paris."

"Gak ajak deh lu !"

"Gimana mau ngajak Yuna, ini untuk lomba bukan holiday, jadi jangan minta yang aneh sama gue !!"

"Sama siapa elu lombanya ???"

"Entah itu, kalau gak salah Siswa yang ikut lomba Olimpiade IPS, tapi gue gak tau siapa !"

"Kalau gak tau jangan kasih tau kita, pabbo !"

"Hmm... Serah Gue lah!!"

Kulihat Ren mulai kesal dengan jawaban yang kuberikan terhadap pertanyaan nya.

"Kalian tau tidak, kenapa MinHyung dijauhi yang lain, serta jadi bahan perbincangan oleh yang lain ??"

Mereka berdua diam dan saling pandang, setelah nya pandangan mereka tertuju pada aku, dengan ekspresi yang tidak bisa untuk dibaca.
'Apakah aku salah berbicara' itu yang aku pikirkan saat melihat mereka hanya diam.

"Lebih baik lu diem aja Hana !! Jangan bahas soal orang itu lagi deh pokoknya."

Ha?? Apa?? Diem?! Aku bisa mati penasaran nanti!!

"Waeyo Ren??"

"Pokoknya elu gak perlu tau, lebih baik lu diem aja."

"Ada apa memang nya??"

"POKOKNYA DIEM AJA!!"

"I-iya g-gue diem."

Serem juga kalau mereka maung mode on!!

Aku melihat raut wajah mereka jadi terlihat serius saat aku membahas mengenai MinHyung, sebenarnya aku masih penasaran tapi kalau aku disuruh diam, ya aku hanya bisa menuruti nya.

Hening... Diam.... Itulah yang aku rasakan bersama kedua sahabat ku ini, setelah aku bertanya mengenai MinHyung. Seperti nya kita bertiga larut kedalam pikiran masing-masing. Aku masih saja berpikir mengenai sosok Lee MinHyung.
Setelah beberapa menit masih saja Hening melanda kita.

"Hey... Gue boleh Join gak ???"

"OMG !! Elu datang buat kaget orang aja Sena!!"

"Hehe... Mianhae Hana~ya."

"Hmmm...."

Huwwa makasih banget Sena!!

Suasana Hening kami berhenti karena kedatangan Sena. Diriku banyak berterima kasih kepada Sena, karena dia sekarang kita terlihat tidak diam lagi, kita berempat akhir nya terlibat percakapan yang menurut ku lucu, sebabnya Sena merupakan sosok yang begitu periang, terkadang dia akan menjadi saingan ku dalam menempati ranking pertama di kelas, tapi masih tetap aku lah yang mendapat kan ranking pertama dikelas. Tapi aku dan Sena tidak pernah bertengkar mengenai hal itu, malah kami terlihat lebih akrab satu sama lain.
Kami terus berbincang sampai waktu istirahat pun tiba.



























To Be Continue......

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Diary DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang