06. Taste

18 2 0
                                    

Setelah selesai mengobati luka MinHyung, para anggota PMR, keluar dari ruang UKS, karena bel masuk telah berbunyi, sedangkan aku tetap berada di dalam UKS untuk menemani MinHyung yang tengah tertidur. Para sahabat ku juga ikut kembali ke kelas dan aku suruh untuk mengizinkan diriku. Sebenarnya sahabat ku melarang diriku, tapi aku tetap keras kepala, akhirnya mereka mengalah dan kembali ke kelas.

Yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah duduk di sofa dekat ranjang yang MinHyung gunakan untuk alas tidurnya dan mendengarkan musik menggunakan Headphone yang selalu terletak di leher ku, dan juga bermain HP.
Sesekali aku melirik kearah MinHyung yang tengah tertidur. Ada rasa aneh dengan dada ku saat aku melihat wajah damai MinHyung yang tertidur, seperti jantung ku berdetak lebih kencang dari biasanya. Kemudian aku menggeleng kan kepala ku, dan menundukkan kepalaku setelah puas melihat MinHyung, dan aku melanjutkan bermain HP.

Kenapa yang lain tidak menyukai MinHyung, padahal dia itu polos dan lucu, aish Hana sadar lah!!

Aku berjalan kearah jendela di dekat ranjang MinHyung, dan aku memandangi keadaan di luar. Tepat di luar jendela langsung berhadapan dengan taman. Karena aku senang dengan bunga yang tengah bermekaran tersebut, aku melengkungkan senyum manis yang jarang aku tunjukkan kepada orang lain.

Setelah selesai memandangi keadaan di luar aku pun berbalik, aku terkejut karena MinHyung telah duduk di ranjang tersebut. Aku pun menghampiri nya, yang tengah melamun.

"Kau sudah merasa agak baikan ??"

Dia hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, dan juga tanpa melihat kearah ku, dia hanya menundukkan kepalanya saja.
Hening.... Itu yang aku rasakan, tak kehabisan akal pun, aku mencari pertanyaan yang bisa digunakan untuk mencairkan suasana.

"Apa kau sudah makan ??"

Dia tetap menunduk, dan tak lama kemudian dia menggeleng kan kepala nya.

"Kenapa tidak makan ??"

Dia tetap menunduk, dan menggeleng kan kepalanya.

"Mau ku ambilkan ??"

Dia hanya menggeleng kan kepala nya lagi.
Dia meraba bagian wajahnya seperti mencari sesuatu, dan kemudian mencari di saku seragam nya.

Aku pun paham dia sedang mencari apa, langsung mengambil barang yang dicari MinHyung di meja dekat ranjang yang digunakan nya. Aku pun menyodorkan barang tersebut di hadapan wajah nya. Dia seperti nya terkejut, dan kemudian dia mendongak menatap diriku dengan wajah terkejut. Aku hanya mampu tersenyum sendu untuk hal tersebut.

"Sorry... Kacamata nya tadi pecah."

Rasanya aku ingin menangis lama-lama kalau seperti ini!

Dia hanya memandangi kacamata nya yang telah pecah kacanya, kemudian tangannya mengambil kacamata miliknya dari tangan ku. Setelah nya dia menundukkan kepalanya lagi dan menatap kacamatanya. Aku merasa kasihan dengan nya. Aku pun berusaha berpikir agar MinHyung tidak sedih.

"Bagaimana kalau kacamata milikmu, aku ganti dengan yang baru!"

Setelah aku berucap seperti itu, MinHyung segera menatap diriku yang tengah tersenyum sangat manis dengan kedua mata yang semula cukup bulat menjadi sipit hampir tidak terlihat.
Dia pun segera menggeleng kan kepala nya dengan cepat.
Aku pun hanya menghembuskan nafas.

"Kalau kau tidak mau, tidak apa."

Dia kembali melihat kacamata miliknya, kali ini aku lihat matanya mulai berkaca-kaca. Aku sebenarnya tidak tega, tapi dia juga keras kepala. Aku pun mencari ide lain.

'Krrriiiiinggg'

Tapi terlambat karena bel istirahat makan siang telah berbunyi.

"Apakah kau mau makan bersama ??"

Diary DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang