02

5 2 0
                                    

Selamat membaca💃

"Good night mom" pamit Bella dan berlalu meninggalkan Clara, menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

"Night too honey" jawab Clara berlebihan.

Brukk!

Bella merebahkan tubuh mungilnya diatas kasur besar nan empuknya.

"Oh iya, hampir lupa kan" ingatnya lalu meraih buku bersampul pink dari dalam laci nakasnya. Membuka halaman yang masih kosong, dan mengisinya.

°°°

Bella sudah siap dengan balutan dress selutut berwarna merah muda, kakinya yang beralaskan hells setinggi 5 cm itu terus mengekori Clara yang berjalan agak terburu-buru melewati meja-meja pengunjung disalah satu restoran yang berada dipusat kota.

"Duh ma, bisa gak sih pelanin dikit jalannya"

"Gak, gara-gara nungguin kamu make up dulu tadi jadinya telat kan,"

"Tau gitu Mama mending jalan duluan aja biar kamu nyusul"

Sepanjang perjalanan di mobil tadi sampai di lokasi Clara terus saja mengomel tidak jelas karena anaknya itu make up terlalu lama, sampai Clara berhasil menemukan meja yang sudah ditempati oleh 2 pria berjaket kulit. Bella tidak terlalu melihat jelas pria yang satu lagi karena posisi duduknya membelakangi Bella.

"Selamat sore Clara, ini anakmu? Wah cantik banget ya kayak ibunya"

"Ah kamu bisa aja deh mas"

Bella yang masih menunduk itu bergidik ngeri, ini kah yang dimaksud kesenangan oleh ibundanya? Kemudian ia menaikkan pandangannya dan menyalimi punggung tangan papa 'baru' nya.

"Terimakasih Om" ucap Bella disertai senyum. Gadis itu kemudian duduk dan kembali menunduk.

"Bella, kamu gak ikutan kenalan juga sama calon adik baru kamu?" Tanya Clara mengingatkan Bella bahwa disampingnya ada seseorang juga.

Tapi saat gadis berpoleskan make up natural itu menoleh ke sampingnya yang ditemukannya hanya pria yang selalu membuatnya naik darah jika bertemu dengannya.

Pupil matanya mengecil karena terkejut, "LO?! NGAPAIN LO DUDUK DISITU?!" Pekik Bella.

Lelaki dihadapannya hanya tersenyum seolah mereka tak pernah bertemu ataupun berhubungan. "Hai kak, aku Dalvin" ucapnya polos, tangan kanannya terulur kepada Bella.

"Kalian udah saling kenal?" Tanya Aryo, ayahnya Dalvin.

"Iya"

"Ngga"

Kedua pasangan itu dihadapan kedua anak muda mereka menyerit. Mereka saja tidak tahu apa-apa, jadi mereka harus mempercayai siapa?

"Iya ma, yang kemarin gak sengaja aku tabrak motornya" jelas Bella dengan berapi-api.

"Oh yang itu. Kamu masih marah sama dia gara-gara mobil bagian depan kamu lecet? Udahlah Bella, maafin aja, kalian kan sebentar lagi mau jadi sodara, masa mau gini terus?"

"Ih bukan ma! Bukan aku perpanjang masalah kemaren, cuma aku kesel aja sama tingkahnya yang nyebelin itu"

"Enggak ah dia gak nyebelin, dia sopan banget loh" bela Clara.

"Ck, tau ah!"

Dengan sangat terpaksa akhirnya Bella menyambut telapak tangan besar lelaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me and my BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang