10:45

8 1 0
                                    

"Kate, cepetan ah! gue mau liat gebetan!" Ucap Caca menyuruh Kate untuk cepat menuju kelas musik, karna pelajaran seni budaya keterampilan kali ini disatukan oleh kelas IPS 3, yang otomatis membuat Caca sangat antusias karna terdapat Haechan disana.

Kate berdecak. Ia masih sibuk memasukan beberapa buku dan alat tulis kedalam tasnya.

"Ntar aja masukin nya, ih!" Sahut Caca dari ambang pintu. Hyura kembali berdecak sebal.

"Sabar dikit, ntar ilang." Ucapnya pelan. Caca memutar bola matanya malas.

Setelah selesai, Hyura menaruh handphone nya di saku seragam sekolahnya, dan segera menghampiri Caca diambang pintu.

Ruang musik lebih terlihat seperti Aula, dan terdapat beberapa alat musik diatas panggung yang terletak ditengah tengah.

Kate duduk di ujung, sedikit di belakang karna datang telat. bersebrangan dengan tempat kelas IPS 3. Caca disebelahnya mulai sibuk mencari kekasih hatinya.

Murid murid mulai mengeluarkan gitar dari tas gitarnya masing masing. Tugas kali ini, praktek kunci kunci dasar gitar.

"Duh anjir, gue belom hafal lagi!" Keluh Ryujin yang duduk di depan Kate sambil menoleh ke Kate, Kate pun tersenyum membalasnya, "santai elah, kalo beruntung nama lu ga kepanggil, keburu bell. Santai aja" ucap Kate tanpa menatap Ryujin.

"Emang lu udah hafal?" Tanya Mina di sebelah Ryujin. Kate mengangguk bangga, "udah lah! Beginian doang cetil." Caca disebelahnya mencibir. "Idih lih biginiin diing citil"

Namun detik selanjutnya ia memekik senang, ketika nama Haechan dan Mark dipanggil untuk praktek di depan.

"Cowo gue ganteng banget ih!" kate bergidig mendengarnya. Pasalnya, dia belum bisa menemukan sisi Haechan yang bisa disebut tampan

Namun Kate menautkan alisnya ketika melihat Haechan maju dengan tangan kosong. Terlihat sangat kontras dengan Mark yang menjinjing gitarnya.

Haechan bicara di depan standing mic "pak, karna saya sadar, skill nyanyi saya lebih bagus daripada skill main gitar saya, jadi saya memutuskan untuk nyanyi aja deh pak hehehe"

Sontak aula penuh dengan riuh riuh tawa dan tepuk tangan dengan kelakuan Haechan.

"Sableng banget cowok lu. Makan noh si ganteng!" Ucap Kate sambil memukul pelan bahu Caca.

Caca masih tersenyum sumringah. "Aduh, bangga banget. Cowok gue berani beda banget huhuhu!"

"Alay banget sih! Jiji!" Pekik Kate sambil berpindah duduk ke sebrang, bangku Mark yang kosong. Caca mengacungkan jari tengahnya.

"Awas aja lu bucin! Gua katain mati Matian!" Ancamnya, namun siapalah Kate kalo perduli dengan ancaman yang terhujam padanya.

Kate kembali memainkan gitarnya, memetiknya asal. Mengulang ngulang kunci yang sudah ia hafal.

"Lu bisa kunci B ga?" Tanya seseorang disebelah Kate yang ternyata sedari tadi memperhatikannya.

"Hah? B? Gue aja bisa paling cuman F, G, Am, Em, A, C, dasar banget lah haha" ucapnya Canggung.

Lelaki disebelahnya mengangguk angguk sambil ikut memainkan gitarnya.

"Gitu doang gue juga bisa, cuman kalo B gue gabisa, jari gue kaku haha." Ucapnya. Kate ikut tertawa sebagai respon yang baik. Walau terdengar sangat canggung.

"Itu si Mark pake balok atau gantung sih?" Tanya lelaki itu pada teman disampingnya, yang Hyura ketahui bernama Renjun.

"Mana gua tau anjir. Ini aja pabelit gini kunci kuncinya" balas Renjun yang membuat ia berdecak, dan menghadap pada Kate, dan bertanya pertanyaan yang sama.

"Balok" jawab Kate asal. Lelaki itu, Jaemin mengangguk anggukan kepalanya.

"Eh anjir, gue bercanda! Hahahaha" lanjut Kate sambil tertawa di penghujung kalimatnya.

"Lahh, gue kira tau benerannn hahahaha" balas Jaemin ikut tertawa.

"sumpah gua gitar aja asal genjreng, dua kali ganti Senar haha"

Jaemin melongo, "sableng bener maen gitarnye neng" setelah itu Kate kembali memainkan gitarnya sambil bersenandung, namun agak kencang.

"Suara lu bagus sih?" Tanya Jaemin Kate terkekeh. "Bagus buat jadiin ringtone siksa kubur haha" balas Kate

"Yeuuu jangan merendah untuk meroket dah" Setelah Jaemin berkata, Kate bangkit dari duduknya karna Mark dan Haechan sudah selesai praktek nya.

"gue balik ya, gue Kate. Kalo Lo lupa haha" setelah berbicara seperti itu, Kate berpindah duduk ke tempatnya semula. Tanpa menengok kearah Jaemin lagi.

Hatinya masih berdisko di dalam sana, belum kuat menerima ajalnya jika harus melihat Jaemin dengan gitarnya.

Hatinya masih berdisko di dalam sana, belum kuat menerima ajalnya jika harus melihat Jaemin dengan gitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
03:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang