14:37

3 0 0
                                    


Sekolah sudah bubar sedari tadi, namun segerombolan lelaki ini bukannya langsung pulang ke rumah, mereka lebih memilih tuk berkumpul ria di tempat tongkrongannya.

asap asap rokok mengepul ke udara, sampah puntung rokok berserakan, padahal sudah disediakan asbak. Dan jangan pernah lupakan kopi, walau bukan Starbuck, tetap dihati.

Warung makan sederhana namun tak pernah sepi karna sudah dijadikan tempat nongkrong anak anak Sekolah ini masih saja penuh.

Apalagi, Haechan yang notabennya kenal dengan sang pemilik, malah menjadikan tongkrongan ini seperti markas.

Di ujung gang sempit, asal ada sofa, sinyal, dan colokan, sudah cukup untuk dibilang nyaman bagi mereka.

Jeno sedang sibuk bermain gitarnya sambil menghisap kopinya di atas sofa. Bersebelahan dengan Jaemin dan Renjun.

Renjun sedang menghisap rokoknya, serta Jaemin sedang bermain game di handphone nya.

Haechan? Sedang makan sambil chattingan dengan sang pujaan hati.

Mark sedang absen, karna latihan basket. Sedangkan Chenle? Rapat konglomerat. Begitu mereka menyebutnya haha. Padahal hanya makan formal biasa dengan rekan bisnis papanya.

"Ah anjing! Bangsat! Buff gue di ambil sih tolol!" Sahut Jaemin mengumpat kepada handphonenya membuat Renjun berdecak.

"Gausah bacot, gua lagi suntuk." Tegurnya. Membuat Haechan mendongak, menghadap mereka.

Lalu ia pun menghampiri Jaemin yang masih misuh misuh pada handphonenya.

"Kenapa sih?"

"Ini, sialan banget Roger nya, buff gua di ambil Mulu bangsat, gua kalah level. Coba aja gua pake saber tadi"

"Udeh surrend aja dah abis ini maen sama gua cepetan!" Ajak Haechan, Jaemin pun mengajukan voting untuk menyerah. Dan akhirnya, setelah 4 orang memvoting untuk menyerah, game pun diakhiri dengan tulisan defeat.

Jaemin segera mengundang Haechan ke dalam room. "Join gak Jen?" Ajak Haechan. "Skip, Top global capek." Balas Jeno yang di hadiahi sahutan meriah dari kedua temannya. Renjun yang jengah pun berpindah ke sofa yang lainnya, dan berbaring disana.

Permainan Jaemin dan Haechan pun di mulai. "Santai santai, tar bantuin gua savage Jing" ucap Haechan yang diangguki Jaemin.

Namun, permainan berlangsung semakin sengit. "Ah anjing, kontol Fanny nya darat!"

"Eh team apaan sih ini!"

"Goblok, Miya malah lari gua bantuin dia tolol"

"Fanny noob banget sih!"

"Sat bangsat! Chan bantuin gue, Dyrroth nya sakit banget edan!"

"Aaahhh anjinggg"

Renjun berdecak. "Toxic Mulu, gak berbusa tuh mulut?"

"Wess bro, ga toxic ga asix hahahahah"

Jeno pun bangkit. "Gua beli rokok dulu di depan"

Jeno pun berjalan ke supermarket di sebrang jalan. Namun ketika ia ingin menyebrang, dirinya menyenggol orang.

Tapi, Jenonya yang emosi. Padahal dia yang nyenggol. "Eh anjing" umpatnya Membuat si perempuan yang menabraknya melotot.

"Lah?! Lu yang nabrak kok gue yang anjing?!" Balasnya tak terima.

Namun, pria bertubuh tegap itu malah tidak menghiraukannya dan langsung memilih untuk menyebrang dan meninggalkan gadis itu misuh misuh sepanjang jalan.

Namun, pria bertubuh tegap itu malah tidak menghiraukannya dan langsung memilih untuk menyebrang dan meninggalkan gadis itu misuh misuh sepanjang jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
03:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang