3🍌

857 123 23
                                    

Jangan lupa vote dan komen!






Sekarang, Alvi lagi mageran. Padahal tadi dia suruh mamanya lebih belanjaan bareng Somi, ehh dianya malah gak mau sangking magernya buat gerak. Somi udah ancang teriakin Alvi, cuma karena dia lagi baek yaudah akhirnya dia pun pergi sendiri ke supermarket. Ngomong-ngomong itu udah jam 8 malam.

"Dasar punya abang mageran banget." Somi.

"Jahat banget dia gak mau temenin adeknya kesupermarket sih."

"Kalo ada jasa santet, udah gue santet abang gue. Biar tainya keluar paku, jadi papa gak perlu beli paku deh tinggal ngubek-ngubek tai bang Alvi langsung dapet."

"Apalagi ya? Oh iya beli suncreen dulu deh. Besok mau pramuka lagi, ntar kulit gue belang lagi.

"Oh iya eskrim magnum enak juga sekalian deh."

"Oke udah semua, ayo bayar dan kita pulang."



5 menit kemudian...

"Aduh ngapa gue pilih jalan ini sih?! Udah tau disini lumayan gelap terus kata mama disini juga rawan banget penculikan anak."

"Mampos! Mana gue gak bisa bela diri lagi."

"Semoga gue baik-baik aja."

Sepertina dewi fortuna tidak memihak Somi. Karena dari arah samping ada om-om yang lagi mabok ngeliat Somi dan di deketin.

"Adek, mau kemana malam-malam gini?"

"Mau om anter gak?"

"Atau tinggal bentar yuk main kuda-kudaan sama om." Sambil megang tangan Somi.

"Lepasin anjeng, gak usah sentuh-sentuh gue bangsat." Somi takut tapi sok-sok berani.

"Adek manis gak boleh ngomong gitu, sini kamu om hukum makan pisang om."

Sumpah demi giginya kekeyi, Somi takut banget. Badan dia udah bergetar sambil mau nangis, harapan terakhir dia teriak.

"TOLONGGGGG!"

"TOLONGGG! GUE MAU DI EWUE SAMA GODZILAAA! TOLONG GUEEE! HELP!"

"Berteriak saja sampai pita suara mu putus. Gak akan ada orang bakalan datang sendiri."

"Iya bener, mending kamu main sama kami."

"Lepasin gue bangsat! Muka lo kek pantat sapi aja gaya-gaya."

"Oh makin gak sopan kamu ya! Cepetan seret dia bawa ke markas kita."

"Oke. Kau tidak akan bisa kabur dari kami manis."

Disitu Somi cuma bisa memberontak sambil nangis. Dia berdoa supaya ada yang menolongnya walaupun itu nihil..... Sampai tiba-tiba...

"Hei, lepaskan cewek itu!" Teriak seseorang.

"Wah wah wah ada seorang pahlawan rupanya."

"Lepaskan dia atau burungmu aku patahkan."

"Bagaimana kau melakukan nya? Badanmu saja kecil!"

Banana + Strawberry | LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang