[Cerita Ketiga, Lalisa27_bp]
Don't Copy My Story!!
Jeon Alvi Mahendra, pemuda manja yang suka banget sama susu pisang. Tiap bulan dia pasti ngestok susu pisang itu dirumah nya, banyak banget lagi.
Tiap kali ditanya. "Kenapa sih bisa suka susu pisang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan komen!
Dipagi yang cerah ini walaupun agak mendung, si sulung Jeon lagi nonton tv. Tadinya mau gangguin Somi, ehh adeknya malah pergi ntah kemana. Akhirnya dia gabut sambil nonton tv.
"Pagi-pagi gue dah nonton gosip emak-emak anjir, tapi seru juga sih."
"Ya Allah bosen banget, gak tau mau ngapain lagi."
"Alviiii." Mama Yoona pagi-pagi udah teriak aja.
"Iya, kenapa ma?"
"Kamu keluar kek. Mama bosen liat kamu dirumah terus." Sumpah Yoona sumpek banget liat muka anak bujang nya ini terus.
"Ih kok diusir aku? Gamau ah gak ada kawan main loh."
"Udah kamu pergi aja keluar, bosen banget liat muka kamu tiap hari dirumah."
"Tapi gak ad---"
"Assalamualaikum." Datang lah tamu tak diundang.
"Walaikumsallam, buka bang siapa tau kawanmu."
Alvi langsung ngacir deh kedepan buat buka pintu. Pas dibuka, rupanya manusia bantet dateng.
"Ngapain lu kesini Mas? Tumben banget bangun pagi anjir."
"Yeuuh, lu mah harusnya mengapreasi gue bangun pagi. Jarang-jarang kan liat manusia ganteng pagi-pagi."
"Lu gak ganteng, tapi bantet." Alvi meledek.
"Lu mah jahat anjir, mending kita maen."
"Nah bagus tuh. Dimas ajak Alvi keluar, tante dah bosen liat muka dia dirumah. Dia kurang gaul kayaknya, Somi aja udah pergi jogging sama kawannya tadi pagi." Yoona tiba-tiba aja muncul dari samping ngagetin mereka.
"Ya Allah kaget. Mama ngapain sih muncul tiba-tiba gitu? Mau latihan jadi setan ya?"
"Woi mamak lu itu!" Dimas melotot.
"Biarin aja. Nih anak kayaknya minta buat gak dikasih susu pisang lagi, gak usah mama stok biar tau rasa."
"Ihh jangan. Aku gak bisa kalo gak minum itu, rasanya kayak ada yang hilang." Seperti biasa, jika menyangkut susu pisang Alvi akan merengek.
"Bacot! Dah pergi sana tengokin calon mantu mama."
