Chapter 3

436 67 19
                                    

Desember 2018

Di dalam studio musik milik Jungkook, Taehyung melangkah hati-hati. Dilihatnya komputer Jungkook yang masih menyala. Ia tersenyum penuh kerinduan; pada ruangan minimalis ini. Figur iron man koleksi Jungkook masih tertata rapi di atas nakas dan rak.

Taehyung mendekati meja kerja Jungkook, melihat secarik kertas partitur musik tergeletak di atas keyboard. Ia meraih headphone yang terpasang pada CPU komputer, lalu kemudian menggerakan mouse, menekan play.

Taehyung mendengar dan merasakan, keharmonisan yang menghasilkan irama. Menjadikan kesederhanaan lebih bernilai dalam imajinasi. Efek pola irama abstrak yang mendengung di kedua gendang telinga Taehyung, membuat pembuluh darahnya berdesir nyaman. Ia memejamkan mata menikmati melodi lembut yang membelai segala kenangan indah dalam memori.

'Aku ingin selamanya bermimpi denganmu...

'Aku ingin selamanya berjalan dan menggenggam tanganmu,

'Orang yang aku cintai, dalam keserakahanku, dunia ini hanya milik kita berdua

'Tidak akan aku biarkan usia tua menghapus segala kenangan yang telah terurai layaknya mimpi,

'Sepanjang tawa dan air mata, salah satu yang selalu aku percaya adalah kau,

'Bahkan jika waktu telah terlalu lama berlalu, aku ingin selamanya bermimpi denganmu,'

Dalam bayang semu yang dirasakan Taehyung; tangan Jungkook menggenggam jari-jemarinya. Kedua telapak tangan yang bertaut sempurna, seperti yang dilakukan Jungkook sebelum mereka terlelap.

Desau napas Jungkook, dirasakan Taehyung berembus menghangatkan permukaan wajahnya. Impresi—yang setiap Jungkook lakukan melekat sempurna dalam ingatan.

Pelukan hangat menjalar di sekitar pinggulnya. Menarik tubuhnya dengan penuh perasaan, cinta.

Ini hanya imaji, dimana Taehyung memutar kembali waktu dan bermimpi....

"Taehyung?"

Taehyung terperanjat, menoleh implusif pada Hoseok yang berdiri di ambang pintu. Diremasnya kertas partitur milik Jungkook, dan ia masukkan ke saku jaket.

"Hoseok hyung? Ada apa kemari?" tanya Taehyung.

"Aku menghubungi Jungkook, dia bilang kau ada di sini," jawab Hoseok, memandang sekeliling. Kemudian pandangannya kembali beralih pada Taehyung, "Ingin kencan ke Lotte World?"

Taehyung menangkap raut gugup dan binar penuh harap hinggap di iris mata Hoseok. Sambil mengulum senyum, Taehyung menganggukan kepala, "Tentu."

Raut wajah Hoseok melongo terkejut. Hatinya berdebar senang mendengar jawaban Taehyung. "Hingga tengah malam?"

"Apa ada kejutan untukku? Kalau begitu, oke."

Hoseok tidak bisa menyembunyikan bagaimana bahagianya dia sekarang. Pergi bersama tunangannya Taehyung. Pria yang kini resmi menjadi tunanganya, seminggu setelah Jungkook mendeklarasi agar pertunangan Taehyung dan Hoseok secepatnya dilakukan.

Yang tidak Hoseok sangka adalah, Taehyung menerimanya dengan ulasan senyum. Tidak pernah menolak ajakan Hoseok, selalu ada senyuman di bibir Taehyung, juga anggukan kepala tanda persetujuan. Dan begitu baiknya Jungkook, sang sahabat yang merestui hubungan mereka.

ㅡaku beritahu pada kalianㅡ Hoseok, hanya belum tahu. Hubungan apa yang sebenarnya terjalin antara Jungkook dan Taehyung. Dia tidak tahu, luka tak kasat mata menggores hati keduanya.

Tergores begitu dalam dan sangat perih. Hingga hanya ada senyuman dibalik air mata.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Apple of My Eyes (DISCONTINUED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang