suami

338 10 0
                                    

Gimana sehun kalo jadi suami..??


Hm.. ini area 16++
Yg SMP silahkan di skip

"Kamu udah makan kan?"
"Susu hamilnya dah diminum kan yank?"
"Jan main hp tros, itu radiasi hp nya gk baik buat baby nya"
Sehun makin posesif sejak tau aku hamil minggu lalu
Ya ya ya ya..
Itu membuat ku jengkel sekaligus senang
Sehun biasanya jarang memperhatikan ku
Makanya aku senang
Dan yg membuatku jengkel
Dia terlalu cerewet
"Yank udah blh tidur, main hpnya udahan"
Aku ngangguk trus rebahan, emg nih suami ku cerewet bener
"Hun"
"Hmm knp?"
Sehun merebahkan dirinya mendekap tubuhku yg udah berbadan 2

"Besok pulangnya cepetan, aku kesepian gk ada temen"
Sehun senyum sambil ngusap kepala ku lembut
"Manja bener istrinya oh sehun ini"
Manja menjadi salah satu hobi ku sekarang
Ntahlah belakangan ini aku manja banget sama sehun katanya efek kandungan ku
"Aku usahain pulangnya cepet"
Sehun kini kembali merengkuhku ke pelukannya

"Jantung kamu koq gk mau diem sih hun"
Ngedisko mulu dari tadi ganggu bener
Sehun terkekeh "itu salah kamu yank"
"Ha?"
"Jantung aku mana pernah tenang kalo dideket kamu"
Yahh knp juga jantungku jadi ikut ikutan ngedisko
"Hm iya iya terserah"
Kali ini aku meletakkan kepalaku di ceruk leher suamiku
"Yank"
Ihh hun aku udah terlelap padahal
"Hmm?
"Leher aku geli, kamu ngegoda aku?"
Reflek aku menjauh "apaan sih hun-_"
Sehun terkekeh, lalu kembali membawa ku kepelukannya
"Udah mending kita tidur, dah pukul 10"
Aku mengangguk
Dan akhirnya kami berdua masuk ke alam mimpi

###

Suara alarm mengusik tidur ku
Hoammm sudah pukul berapa ini
"Apa?"
Aku reflek terbangun
"Sudah pukul 7?? Huh.."
Sehun sudah bangun ternyata
Sudah pukul 7 apa aku sempat buat sarapan
Aku turun ke dapur, dan melihat sehun memasak

Ya ammpunnn
Merasa gagal menjadi seorang istri
Dengan langkah pelan aku ngehampirin sehun

grebb

Sehun reflek berbalik karna aku memeluknya
"Sudah bangun uhm??"
Aku tidak berniat menjawab, hanya memperat kembali pelukan ku yg sempat terlepas
"Maap"
Sehun terkekeh "masih pagi pagi koq dah minta maap aja, mending morning kiss dulu"
Aku mendongak menatap tiap jengkal wajah suami ku
Ganteng bener yalordd
"Poppo?"
Dengan susah payah aku mendekatkan bibirku dan
Cup
Ckk...untuk mencium sehun saja sesusah ini karena tinggi badan ku yg hanya sebatas dadanya
Sehun tersenyum
Lalu mengangkatku ke meja bar
Aku menatap mata sehun dalam
Oh shitt
Bukannya menatap mataku, dia malah asik mengamati bibirku
"Susah ya?" Sehun kini menatap mataku dalam dengan senyuman yg ngghh mengoda
Detk selanjutnya sehun menarik tengkuk ku
Melumat bibirku lembut
Udah hun udah...
Ya ampunn..
Aku mehirup udara sebanyak banyaknya saat sehun melepas ciumannya
"Sarapan paginya manis"
Byurr
Semburan merah menghiasi pipi ku pagi ini
###
Sudah pukul 19.00 dan sehun belum pulang
Ckk katanya bakal pulang cepet
Tapi ini dah jam tu-
"Aku pulang"
Nada lesu dari sehun membuatku tak tega mengomelinya
Telebih wajahnya yg kelihatan lelah banget
"Hun kamu kelihatan lelah bgt"
Aku menuntun sehun duduk di sofa
"badan aku pegel banget yank"kata sehun sambil memijit mijit bahunya dab sesekali mereganggkan ototnya
"Mau aku panggilin tukang urut?"

"Gak mau ah...

"Tukang urutnya cowo koq"
Yaa sehun itu gk suka di sentuh sama cewe lain selain isterinya

"ihhh apa lagi cowo, gak mau"
Lah trus yg mijitin siapa?

"kenapa gk kamu yg mijitin?"

"Hha?? Aku? Gk mau ah "

"aku bingung sama kamu, cewe cewe diluar sana bakal heboh klo ngeliat abs, lah kamu...gk mau ngeliat, kamu gk suka?" Ucap sehun teringat dengan istrinya yg gk mau lihat tubuh shirtlessnya

Mati aku...
Hunnn aku cuma gk tahan liat abs sayang
"Gk mau tau kamu yg mijitin aku"

Rasanya kepalaku berputar putar sekarang

Skip>>
"Tengkuraplah"
Sekarang aku dan sehun sudah di kamar
Dengan sehun yg shirtless
Dan aku? Aku pake baju koq
aku melumuri minyak di tanganku
Dan memijit bahu sehun
"Ahhh ini enakhh sayanghhh, lebihhh kuathh"
Ckk knp jadi mendesah seperti itu
"Tak usah mendesah seperti itu"
Sehun menengok ke arahku
"Knp?? Kau memikirkan yg aneh aneh ya?"
Pertanyaan itu...ahhh apalagi senyuman miringnya
rasanya aku sedang ditatap om mesum sekarang
"Berenti mengodaku"
Aku mencoba mengabaikan sehun lalu kembali menumpahkan sedikit minyak ditangan ku
aku mengoleskan minyak lagi ke-
Lho koq jadi
"Ku bilang tengkurap sehun"
Kenapa jadi menghadap ke depan
"Kenapa??"
Anu..ituu
"Eomma!!" Aku reflek teriak karna sehun tiba tiba menarik ku
Jantungku berdegub lebih kencang saat tubuh ku menerjang tubuh shirtlessnya sehun
"Yankk..boleh ya?"
Hmm aku tau kemana arah pembicaraan sekarang
"Apaan sih, kan lagi hamil"

"Lho kata dokter kim, gak papa"
Apa apaan , apa dia menanya hal seperti itu pada dokter kim
Dasar gila

"Gak mau!! Kamu bau minyak urut!"
Alasan yg bagus buat lepas dari jantan ini
###

"Huekkk"
Jam masih menunjukkan pukul 4 pagi
Rasa kantuk ku hilang diganti rasa mual
"Yank kamu gpp?"
Gpp gimana? Mual mual gini
"Aku mual bgt sumpah" jawabku dengan suara lemah, melihat sekilas wajah kwatir sehun

"Sini aku olesin minyak angin"
Aku menurut megikutinya keluar dari kamar mandi
"Mau aku buatin teh hangat?"
Tanya sehun selagi dia mengoleskan minyak angin diperutku
"Hmm"
"yaudah bentar ya..."

"Ikutt"

Sehun tersenyum "yaudah yuk aku gendong"
Aku langsung naik ke punggung sehun
Hingga sampai didapur
"Mau turun?"
Aku menggeleng
"Manja nya kumat nih"
Kata sehun dengan senyum ssembari membuat teh untukku
Sungguh aku pasti seperti bocah 5 tahun sekarang
Yg merengek pada ayahnya
"Udah selesai, mau minum disini atau di kamar?
Tanya sehun
"Di ruang tamu"
Sehun melangkahkan kakinya ke ruang tamu
"Dudukin di situ" titah ku yg langsung dilakukan sehun
"Udah, nih minum dulu"
Sehun menyerahkan segelas teh hangat ke arah ku
Aku meminum tehnya sedikit lalu meletakkanya di meja
"Hun..."
Kyaa knp dengan suaraku, terdengar seperti wanita pengoda
"Knp sayang hmm?" Tanya sehun sambil membelai rambutku
Aku langsung memeluk sehun
Menghirup wangi tubuhnya yg menjadi candu ku
"Kenapa??"tanya sehun lagi sesekali mencium puncak kepalaku
"Kangen"

"Lho koq kangen, perasaan bareng trus"

"Kan seharian tadi gk bareng"

"Maap ya aku pulangnya lama soalnya tadi banyak berkas yg harus aku baca"

"Hmm iya gk pa pa koq, emmm...itu..."

"Apa??,kamu mau bilang apa??"

Pipi ku tiba tiba memanas
"Kamu masih mau... yg tadi?"

"Yg tadi mana??"

"Yg waktu aku- "

"Ohhh... yg tadi, knapa? "Terlihat sehun tersenyum sekarang karna pertanyaan ku
"Kamu masih mau?"
Tanya ku hati hati
"Kalo aku masih mau knapa? Dan kalo aku gk mau lagi knp?"
Tanya sehun dan wajahnya sekarang semakin dekat
Huh bisa gk, langsung dijawab aja
Karna kesal aku langsung mencium bibir sehun kasar
"Mphhh"
Itu bukan aku...itu sehun
Aku melepas ciumanku
"Koq di lepas" protes sehun
"kamu gk mau lagi keknya"
Sehun tersenyum miring menarik tengkuk ku mencium bibir ku lembut
Dia mengendongku ala koala sambil masih berciuman
Hingga sampe di kamar
badanku sudah menyentuh kasur dan bibir kami masih bertautan
"Hunhh"
"Aku akan menyelesaikannya sayang"
Sehun makin liar mengorogoti tubuhku
"Keknya aku gk bakal masuk kerja hari ini"
Kata sehun tersenyum miring

Nyesel aku tuhh
Tapi enggak deng

Next????
Koment dung
Vote ughaa

Sehun As  [One Shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang