Chapter 1

164 10 4
                                    

Kini Aldo tengah berdiri dihalaman sekolah,tepatnya di samping tiang bendera. Matanya menyipit karena silaunya matahari dari timur. Lama kelamaan cahayanya semakin panas,membuat keringatnya bercucuran di area dahi dan leher.

Satu tangan kekarnya digunakan untuk menghalangi silau yang masuk ke retinanya dan yang satunya lagi bergerak mengibas-ngibaskan seragam putih abu-abunya yang dua kancingnya terbuka.

Aldo menunduk menyadari ia menginjak sesuatu,cowok itu lalu berjongkok dan mengambil benda tersebut.

"Dis-ca Valenshia ." ejanya sambil mengusap-usap sebuah name tag yang terinjak olehnya barusan. Ia kenal dengan pemilik nama tersebut.

Terlihat bekas solasi bolak-balik di bagian belakangnya. Pasti pemiliknya orang yang malas menjahit.

Tanpa babibu, cowok itu pergi meninggalkan halaman sekolah tanpa mempedulikan bahwa hukumannya masih satu jam pelajaran lagi.

Aldo berjalan melewati koridor sekolah dan berhenti didepan kelas Ipa 3,sambil membenahi seragamnya. Aldo sebenarnya agak malas memasuki kelas tersebut. Suasananya cukup gaduh karena hari ini sedang jamkos.

"Lo ngapain?" Tanya seorang cewek yang juga hendak memasuki kelas tersebut.

Aldo menoleh kesamping, lalu tersenyum tipis saat mengetahui siapa yang ada dihadapannya. "Cari Disca."

Cewek itu adalah Miranda. Ia merupakan wakil ketua osis Sma Karya nusa,sekaligus disebut sebut sebagai cewek tercantik disana dengan tubuh tinggi dan ramping yang mendukung penampilan.

"Dia ada didalem kok,ayo masuk aja." Ajaknya dengan senyum ramah.

"Lo suruh dia kesini aja ." Ucapnya.

Cewek itu hanya mengangguk dan masuk kedalam kelas. Sementara Aldo hanya berdiri diluar.

Tak berselang lama kemudian,mucul dari dalam kelas seorang gadis berkulit putih yang rambutnya panjang bergelombang.Menurut Aldo cewek itu juga tak kalah cantik dari Miranda.

Cewek itu berdiri dihadapan Aldo sambil menatap canggung cowok itu. "Kata Miranda,lo nyari gue ya?" Ucapnya agak ragu-ragu. Karena baru kali ini cowok itu mencarinya.

"Iya." Jawab Aldo dengan tampang cuek,namun membuat sudut bibir cewek itu tertarik tipis.

Aldo memang malas berbicara panjang lebar pada orang yang tak begitu penting baginya.

"Lu ceroboh." Ucap cowok itu tiba-tiba,membuat Disca terkejut. Lalu ia memberikan sebuah name tag milik Disca.

"Lain kali dijahit." Ucap Aldo setelah memberikan name tag yang sejak tadi digenggamnya.

Disca tersenyum senang,saat melihat name tag nya yang sejak tadi dicarinya. "Makasih Al." Ucapnya,lalu menyimpan name tag nya disaku.

"Iya." Jawabnya singkat.

Aldo beralih menatapi penampilan Disca dari atas sampai bawah. Disca yang merasa diperhatikan merasa deg deg an.

"Kenapa nggak pake dasi?" Tanyanya dengan wajah datar.

"Emm,tadi gerah." Jawabnya sambil menunduk. Menatap Aldo terlalu lama membuat jantungnya tak aman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang