minsung~4

809 96 7
                                    

“Lo mau bilang kalau gw itu hantu paling tampan yang pernah ada?”

“Lo adalah hantu tercerewet yang pernah Gw temui.” Timpal Jisung cepat sambil menatap Minho dengan senyum tipis, kemudian segera masuk kembali ke kamar meninggalkan si hantu karena sudah larut malam dan anginnya bertambah dingin.

Minho tertawa pelan sambil menatap pintu kamar yang kemudian ditutup. Baru kali ini Ia merasa tidak sendiri sejauh menjadi seorang... hantu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.








MINSUNG

Kakak Kelas Jisung















































Astaga.. Biasanya kalau jam kosong seperti ini, mendingan gw tiduran atau ke kantin nongkrong dengan anak-anak. Tidak duduk di perpustakaan seperti lo begini. Emang lo gak bosan apa?” Gumam Minho.

Ia menduduki tepi meja tempat Jisung membaca buku sekarang.

Yaaa Jisung adalah tipe siswa otak encer gak seperti gw :") ~Author~

Jisung mendongak lalu memutar bola matanya malas.
Ia lebih dulu mengamati sekitar kalau-kalau nanti ada yang mendengar Ia berbicara pada Minho yang notabenenya hantu yang tidak mereka lihat.

Bisa-bisa Ia disangka kurang waras karena berbicara sendiri,

“Gw tidak terlalu suka dengan keramaian.” Jawabnya singkat kemudian beralih lagi pada buku yang dipegangnya.

Ia sengaja memilih tempat yang jauh dari pandangan, di deretan meja bagian barat yang sepi, sekaligus dekat jendela yang langsung bisa melihat lapangan basket.

Mulut Minho kemudian membentuk huruf o sambil mengangguk-angguk.

“Kenapa lo selalu ngikutin gw? Bisa-bisa kalau ada orang yang ngelihat gw bicara ama lo, pasti mereka akan mengira gw ini gila.”
Kata Jisung tanpa mengalihkan matanya dari buku yang dibacanya.

“Lo risih? Oke gw akan pergi. Lo hanya tidak tahu betapa kesepiannya menjadi seorang hantu, Han Jisung” Ujar Minho lalu menghilang entah kemana.

Menyadari Minho sudah pergi, Jisung menggeleng,

“Ternyata ada juga tipe hantu yang ngambekan”
.
.
.
.

Satu jam berlalu, bel pergantian jam berbunyi dan ini waktunya kembali ke kelas. Jisung kemudian mengembalikan buku dan keluar dari perpustakaan.

Begitu sampai di kelas, Felix menghampirinya dengan wajah berseri-seri

"Astagaa lo dari mana saja sung... Gw kira ke toilet, tapi kok nggak balik-balik.”

Jisung tersenyum,

“Dari perpustakaan.” Jawabnya sambil berjalan kemudian duduk di bangkunya.

“Astagaa lo rajin banget!” Felix juga duduk dibangkunya sendiri,

“Ada kabar bagus loh, Sung! Heboh! Gw kasih tahu sekarang ya?”

Alis Jisung tertaut,
“Ada apa?”

“Tadi Chan Hyung baru aja dari kelas kita. Dan lo tahu dia nyari siapa? Elo Sung!” Sambar Felix histeris.

“Chan? Siapa?” Tanya Jisung belum paham.

Felix mengetuk dahinya dengan tangan,

“Astagaa Han Jisung. Dia itu cowok ganteng sekaligus ketua Osis di sekolah kita!” "Dia itu pujaan hati para cewek maupun uke!"

“Oh. Tapi sejujurnya, Gw memang belum tahu tentang dia.” Jawab Jisung sambil mengeluarkan buku-buku dari tas.

Felix ternganga melihat reaksi temannya itu. Ia mengira Jisung akan sangat senang. Karena siapa yang tidak akan menyukai Chan? Kakak kelas paling diidam-idamkan!

“Ya ampun, Han Jisungg...Lo  itu manis loh imut pulaa. Nggak heran Chan Hyung tertarik sama lo. Sebenarnya lo harus merubah sikap cuek lo itu, itu aja. Lagipula kalau dilihat kalian cocok kok.”

Komentar Felix panjang lebar seperti biasanya.

Tapi langsung terhenti ketika Bu Dahyun selaku guru bahasa inggris mereka masuk ke dalam kelas.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.














Minho berdeham,
“Sepertinya ada yang mendapat penggemar baru nih.” Katanya sambil mensejajari langkah Jisung.

Tapi Jisung tidak berniat menjawab candaan Minho dan Ia tetap diam saja.

Jisung kemudian mengambil ponsel di saku dan baru akan mengetik sebuah pesan ketika seseorang berhenti tepat di depannya, membuatnya mendongak dan menatap wajah yang belum pernah Ia kenal, laki-laki itu terlihat tersenyum pada dirinya.

“Hai, Han Jisung. Kenalin nama gw Bang Chan dari kelas XII-IPA-E.” Sapa Chan mengenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan.

“Jisung....Han Jisung” Jawabnya. Setelah beberapa saat Ia menyambut tangan Chan.

Beberapa siswi maupun siswa yang natabene nya seorang uke yang sedang berada di sekitar mereka saling berkasak-kusuk, berbisik, dan juga ada yang terkejut. Belum pernah ada ceritanya Chab yang menghampiri seorang cewek/uke lebih dulu seperti ini.

Kemudian Jisung segera menarik tangannya kembali dan membuat Chan sedikit terkejut.

“Oh.. Ya, Jisung. Kamu mau pulang, kan? Mau aku antar?” Tawar Chan.

“Belum-belum sudah menawarkan diri buat jadi ojek.” Gumam Minho yang berdiri tepat di sebelah kanan jisung.

Jisung tersenyum tipis, “Maaf, tapi aku sudah ditunggu di depan.”

Aduh, Jisung bodohh! Batin murid lainnya.

Ini kesempatan bagus, jarang sekali terjadi dan Jisung menolaknya.

“Oh, Begitu.. Nggak apa-apa. Lain kali kalau kamu butuh bantuan, aku siap kok buat bantu.”

Thanks kak. Tapi sekarang aku harus pergi, jemputanku sudah menunggu.”

Chan mengangguk,
“Oke. Hati-hati, Han Jisung.”

Setelah Jisung berlalu menuju ke luar kelas Chan tersenyum sambil berkata dalam hati,

“Sebentar lagi kamu akan jadi milikku,”    "Han Jisung"


.
.
.
.

Tertanda
31/05/2020
06.10




Hwaaaa aku post ceritanya kelamaan yaa?? Kouta aku lagi habis soalnya yaahh jadi aku tunggu sampai kakak aku mau memberikan sebagian koutanya untuk adek yang gk tau berterima kasih ini :v


Btw aku mau ujian jadi aku agak elmbat post lagi hehehe...
Tp nanti aku akan double up dehh

Makasihh yaa yg sudah vote ^^

Come Back For Me  [Minsung]. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang