minsung~9

642 86 16
                                    

Annyeong Yeorobuunnn🙌🏻
.
Masih ada yang nungguin?
.
Mian klo typo yaak
.
Enjoyy yaaa
.
.







Jisung keluar dari kamar mandi kamarnya sambil mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk.

kemudian Ia mundur selangkah karena terkejut di depannya Minho sedang duduk di atas kasur dan menatap ke arahnya,

Jisung tersenyum,
"Selamat pagi."

Minho balas tersenyum,
"Hari Minggu begini, ada acara ke mana?"

Ada kelegaan melihat pemuda manis itu terlihat baik-baik saja setelah kejadian semalam.

Ia sempat mengira kalau Jisung akan tertekan dan murung sepanjang hari.

Jisung berjalan ke bantalan kursi besar dan duduk di sana, sambil menyisir surai cokelatnya, menjawab pertanyaan Minho

"Mungkin di rumah saja."

"Begitu? Mmm.. Jisungie, bagaimana kalau kita nemuin ibu gue besok saja?."

Jisung menatap Minho heran,

"Besok?"

"Ya. Kenapa? Lo tidak mau?" Tanya Minho cepat.

Jisung menggeleng,
"Bukan begitu, gue mau."

"Syukurlah." Kata Minho sambil menghempaskan tubuhnya ke belakang di atas kasur Jisung

Tatapannya menerawang.

Jisung merasakan perasaan menganggu apa ini?

Ada sesuatu yang terasa tidak benar.

Kemudian Jisung bertanya,
"Setelah gue ngelakuin sesuai permintaan lo. Apa yang terjadi pada diri lo sendiri, Lee Minho?"

Minho menoleh sambil masih terlentang, Ia menarik napas, "Mungkin gue akan segera menyusul kakak lo. Jadi roh gue tidak akan gentayangan lagi seperti ini." Jawabnya.

Kenapa Ia merasa tidak rela mengatakan ini semua?

Sungguh, bukannya selama ini itu yang diinginkannya?

Segera tenang dan tidak lagi menjadi hantu penasaran?

Sejenak hening, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing,
lalu Minho menambahkan,

"Jaga diri lo."

Jisung menatap Minho,

"Apalagi dari cowok brengsek seperti Chan. Sebenarnya bukan salah lo juga sih punya wajah semanis dan menggemaskan seperti itu, jadi semua cowok dominant jadi punya pikiran begitu" lanjut Minho sambil menatap langit langit kamar.

Jisung merasakan pipinya memanas, tapi Ia segera menguasai diri,

"Termasuk diri lo? Katamu semua cowok dominant?"

"Gue ini hantu, Han Jisung. Hantu sudah tidak memikirkan hal semacam itu." Sahut Minho cepat, membela diri.

Di dengarnya kini pemuda tupai di sebelahnya itu sedang tertawa. Ia heran. ini pertama kalinya Ia melihat Jisung tertawa selebar itu.

"Lo pernah menyukai seseorang? Selama lo hidup?" Tanya Jisung kemudian.

Minho berpikir sejenak, lalu menjawab "Pernah."

Netra bulat Jisung membolaw, "Pernah? Dengan siapa?" Tanya Jisung lagi, menyadari pertanyaan itu meluncur terlalu cepat, ia berharap Minho tidak mempedulikannya.

"Siswi di sekolah kita juga, dia kelas XI-Bahasa-2, namanya Nancy." Minho tersenyum sendiri mengingat perasaannya dulu.

Kemudian raut mukanya berubah sedih, "Tapi dia nolak gue, dan lebih memilih Chan." Minho tertawa masam.

"Gue dulu memang bukan apa-apa dibandingkan si ketua osis itu. Baginya gue cuman sekedar pembuat onar dan perusuh, maka dari itu Nancy lebih memilih si Chan yang kelihatannya manusia baik-baik itu."

Dada Jisung terasa nyeri. Entah karena apa, mungkin dia juga merasakan apa yang dirasakan Minho atau ini perasaan lain,

"Bagaimana kabar Nancy sekarang?"

"Tiga bulan setelah dia nolak gue dan milih buat berpacaran dengan Chan, Nancy keluar dari sekolah dan menghilang begitu saja." Kata Minho.

Sebenarnya Ia tahu apa yang terjadi pada Nancy, gadis itu hamil dan Chan dengan kekuasaan papanya yang kaya raya itu segera bisa mengatasi Nancy.

"Lo masih suka sama si Nancy itu?"

"Ya, mana mungkin sih." Jawab Minho cepat,

"Buat apa? Dia sudah nolak gue dan menjadi perempuan murahan untuk Chan. Jadi untuk alasan apa gue masih suka ama si Nancy"

Ia tersenyum, "Lebih baik gue suka sama lo,Han. Cowok yang lebih manis dari cewek. Orang baik-baik yang belum pernah menyukai orang lain, kalau gue masih punya kesempatan untuk merasakan kehidupan ini lagi, mungkin gue orang pertama yang ingin menjadi cinta pertama Lo."

Jisung menatap Minho tanpa berkedip. Melihat kebingungan pemuda manis itu karena ucapannya, Minho segera menambahkan,

"Gue cuman bercanda. Bukankah itu impossible?" Kemudian Ia tertawa.

Pemuda manis itu lalu tersenyum tipis, tapi sebenarnya ada perasaan kecewa yang tiba-tiba terbit mendengar kalimat terakhir si hantu.


Tertanda
12/07/20
23 : 30




Udah panjang belum? Hehehe
Rencananya sihh aku mau unpub ini cerita karna aku fikir peminatnya dikit :")
.
.
So, jadi kalian yang masih ingin nungguin kelanjutan cerita Minsung bisa Vomment.

Pay payy 👐🏻

Come Back For Me  [Minsung]. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang