3

460 73 0
                                    

Waktu istirahat telah tiba, Jeno pun segera pergi menuju lokernya.

Dalam perjalanannya, seseorang menabraknya.

"Argh!"

"Maaf, apa kau-

Sosok tersebut terkejut, ia langsung pergi dari hadapan Jeno.

"Heishh, apa yang sebenarnya dia pikirkan."

"Jeno!"

Renjun yang melihat langsung berlari ke arah Jeno.

"Apa yang terjadi padamu?"

Jeno hanya mendecih.

"Sini, aku akan membawamu ke ruang kesehatan."

"Tidak perlu, aku baik-baik saja."

"Kau serius?"

"Percayalah."

Jeno mengusak rambut Renjun, membuat sang empu merasakan wajahnya memanas.

"Baiklah, jika itu maumu."

Mereka berdua pun pergi dari tempat itu, meninggalkan sosok yang masih berada di tempat tersebut tanpa diketahui oleh mereka.

'Apakah sudah tidak ada harapan untukku?'

Sosok tersebut langsung bersandar pada dinding, dengan menutup wajahnya menggunakan tudung hoddie yang ia gunakan.

'Baiklah.'

Akhirnya, ia pergi dengan rencana apa yang akan ia lakukan.

To be Continue

To be Continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Din

𝘼𝙛𝙛𝙚𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang