8

455 73 1
                                    

Mereka pun pergi ke rooftop, di sana kalian bisa melihat pemandangan kota.

Jaemin pun langsung menutup pintu, dan menguncinya.

"Sejak kapan kau punya kunci itu?"

"Aku punya akses ke ruangan ini, dengan mencurinya."

Jaemin langsung menghadap ke arah Jeno.

"Aku mencintaimu."

Bisa ia lihat, Jeno terkejut dengan apa yang telah ia jelaskan.

"Namun, aku tak memiliki keberanian untuk mengatakannya langsung kepadamu."

Jaemin membuka tudung hoddienya.

Jeno terpaku oleh wajah Jaemin, dia memiliki paras yang cantik.

"Oleh karena itu, aku mencoba memberitahu perasaanku dengan cara memberikan hadiah."

Jaemin terkekeh, membuat Jeno tidak bisa melepas pandangan darinya.

"Tapi, sepertinya usahaku tidak membuahkan hasil. Sehingga, lebih baik aku menyerah."

Jaemin pergi ke pembatas rooftop.

"Aku tidak tahu jika selama ini kau mencari ku."

Jeno melangkah agar bisa berada di samping Jaemin.

"Jujur saja, aku senang mendapatkan semua hadiah itu."

"Jangan berbohong."

Jeno mengambil sesuatu di dalam sakunya.

"Lihatlah. Apa kau masih berkata aku berbohong?"

Jaemin melihat, jika gantungan yang ia berikan telah terhias di ponsel Jeno.

"Jen-

Jeno pun memperlihatkan sebuah lockscreen, dimana Jeno berfoto bersama boneka tersebut.

"Apakah masih kurang jelas?"

Jeno langsung mengeluarkan sesuatu dalam tasnya.

Jaket dan topi yang diberikan oleh Jaemin.

"Aku benar-benar menyukai hadiahmu, namun aku tidak mengerti saat itu apa maksudnya semua ini."

Jeno langsung mengenakan jaket dan topi tersebut.

Membuat Jaemin terdiam.

"Kau ingin melihatku memakai topi ini kan? Bagaimana menurutmu?"

Jaemin tidak bisa menahan tangisannya.

"Kau tampan."

Dan langsung menutupi wajahnya agar tidak dilihat oleh Jeno.

"Hei, dengarkan aku."

Jeno pun menggenggam tangan kecil itu, bisa ia lihat Jaemin menangis.

"Aku bukan tidak menyukai hadiahnya, namun mendengar semua penjelasanmu membuatku berpikir bahwa kau benar-benar memperhatikanku."

Karena perkataannya, membuat wajah Jaemin memerah.

Sangat manis.

"Jadi, apakah aku bisa menjawab dari semua yang kau lakukan padaku?

Seketika tubuh Jaemin menegang.

"Iya."

"Baiklah, tutup matamu."

Jaemin pun menuruti kemauan Jeno.

To be Continue

To be Continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Din

𝘼𝙛𝙛𝙚𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang