Anak itu menatap boneka beruang dengan perasaan terharu. Ia terlalu bahagia, bisa melihat langsung boneka beruang itu. Ia bolak balik lagi buku dongengnya. Membandingkan gambar boneka beruang yang ada di buku dongengnya dengan boneka beruang aslinya. Ya, itu cukup mirip. Ternyata boneka beruang memang ada seperti kata teman dan juga buku dongengnya.
"Apa kau bahagia bisa melihat langsung bonekanya?" ujar temannya menepuk pundaknya. "Aku terlalu bahagia. Ini kebahagiaan yang paling menyedihkan untukku." ujar anak itu sambil mengelap matanya yang basah. "Maksudnya?" temannya memandangnya tak mengerti.
"Aku amat bahagia akhirnya bisa melihat boneka beruang yang mirip di buku dongengku. Tapi itu terlalu menyedihkan, karena teman yang lain memiliki beberapa boneka beruang dirumah mereka. Sedangkan aku baru pertama kali melihat bonekanya dari balik kaca ini. Aku terlalu malang bukan?' anak itu tersenyum getir sambil mengelus kaca lemari boneka.