Satu

73 17 6
                                    

Happy Reading❤️

Ia keluar dari rumah itu dan pergi berjalan entah kemana, suasananya terasa asing dan ia memutuskan untuk duduk disalah satu ayunan taman yang tidak begitu jauh dari rumah itu. Rumah Changkyun, Minhyuk berfikir keras bagaimana bisa ia terbangun dan mendapati kalau ia pergi ke masa lalu? bagaimana mungkin?

"hyung? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya seseorang yang membuat Minhyuk terkejut

"Apa maksudmu? Dan kau kenapa mengikutiku hah?"

"Mengikutimu? Jangan bercanda, aku baru saja dari toko obat" jawabnya

"Berani berbohong padaku? Jelas-jelas kau tadi di dapur" ucap minhyuk kesal

"Hyung!!!" Teriak Changkyun dari kejauhan

Minhyuk terkejut dan juga bingung melihat sang maknae memanggilnya dari kejuahan.

"Tidak perlu terkejut hyung, kami kembar" sahut anak laki-laki yang sangat mirip dengan Changkyun. "aku Daniel kau bisa memanggilku Dane" sahutnya lagi. laki-laki yang berdiri di depan Minhyuk saat ini ialah saudara kembar Changkyun. Mereka benar-benar identik, sampai terkadang kedua orangtua nya masih sering salah memanggil.

"Ba-bagaimana bisa?" Gumam Minhyuk yang masih bisa terdengar oleh Daniel

"Huh? Apa kau bodoh hyung? Pertanyaan macam apa itu?" Sahut Daniel.

"Yang sopan Dane dengan orang yang lebih tua darimu" nasehat Changkyun yang tentu saja tidak dihiraukan oleh saudara kembarnya itu dan ia bergegas kembali ke rumah mereka dan melanjutkan kegiatan belajarnya karena harus membeli obat untuk orang yang ditolong oleh kembarannya itu.

Walau mereka identik tapi kepribadian mereka sangat bertolak belakang, tapi tidak jarang juga kepribadian mereka seperti tertukar. Changkyun yang pendiam dan penurut akan menunjukan sisi pembangkangnya pada Daniel, begitupun sebaliknya senakal apapun Daniel hanya akan diam dan nurut pada Changkyun.

Mereka saling menjaga dan mendukung. Daniel mengikuti jejak ayahnya ia ingin menjadi seorang ilmuan sedangkan Changkyun ia ingin menjadi seorang idol yang bisa memberikan kekuatan untuk banyak orang.

Keduanya terdiam, Minhyuk merasa memiliki banyak beban dalam kepalanya. Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan tapi entah pada siapa. Terakhir yang diingat setelah berbicara kasar pada Changkyun malam itu dan ia pergi ke kamar untuk beristirahat.

"H-hyung.. ayo kita pulang, aku sudah memasak untukmu" ucap Changkyun. Apakah ia seceroboh ini? Ia mengajakku pulang orang asing untuknya, apakah ia tidak pernah di beritahu oleh orang tuanya untuk berhati-hati pada orang asing?

"hei, apakah kau tidak takut mengajak orang asing ke rumahmu? bukankah orang tuamu memberitahumu soal itu?" tanya Minhyuk

"hehe. Hyung orang baik, tidak mungkin menyakiti kami" jawab Changkyun dan langsung menarik tangan Minhyuk tanpa menunggu jawaban Minhyuk.

'sebenarnya apa yang terjadi?' batin Minhyuk

"lepas! aku bisa berjalan sendiri" sahut Minhyuk yang lansung mendahului Changkyun. Yang lebih muda hanya mengembungkan kedua pipinya dan kembali berjalan di belakang Minhyuk.

***

Changkyun bekerja paruh setiap harinya di malam hari, ia menyukainya walaupun uang yang diberikan oleh orang tuanya masih lebih dari cukup, tapi ia ingin menambah pengalamannya. sementara Changkyun bekerja, Daniel sibuk dengan buku-bukunya entah apa yang ia pelajari.

Minhyuk yang notabene nya tidak bisa diam merasa bosan memutuskan untuk keluar rumah untuk menghilangkan rasa bosannya. Banyak yang ia pikirkan, mulai dari ia yang tiba-tiba terlempar ke masa lalu sampai bagaimana jika para member mencarinya. Minhyuk membiarkan kakinya berjalan tanpa tau kemana ia akan di bawa oleh kedua kakinya.

Ia berjalan menanjak dan cukup jauh dari rumah, ia duduk pada bangku kosong yang ia temukan. Pemadangan lampu-lampu kota yang ia lihat begitu cantik, sudah lama rasanya ia tidak menikmati waktu seperti sekarang. Kehidupannya berubah drastis ketika ia memutuskan untuk menjadi seorang idol. Kesunyian menyelimuti Minhyuk bergelud dengan pikirannya sendiri.

"Pergi ke jaman ini ada baiknya juga" monolognya.

Malam semakin larut, tapi Minhyuk seakan enggan meninggalkan tempat itu. Tempat yang indah untuknya. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun bekerja dengan jadwal yang padat.

"Kenapa aku harus dipertemukan oleh anak itu di jaman ini? Sangat tidak mungkin aku kembali ke rumah, kembali ke masa lalu berarti aku ada dua di dunia ini?" Gumamnya lagi.

"Ya kau ada dua. Tapi takdir tidak akan pernah mengijinkan kalian bertemu satu sama lain"

"Ss-siapa i-itu?" Minhyuk terbata mendengar ada yang menjawab pertanyaannya.

"Siapa pun aku, itu tidak penting. Bukankah Tuhan sudah mengabulkan permintaan mu? Kembali ke masa lalu?"

"Jawab aku, siapa kau? Dan dimana kau? Muncul sekarang!"

Tidak ada jawaban apapun, keheningan kembali menyelimuti Minhyuk. Ia bangkit berdiri dan mencari sumber suara tadi tapi tidak ada siapapun disana selain dirinya. Ia bergegas kembali, bukan karena takut hantu tapi ia masih memiliki etika ketika tinggal di rumah orang.

Ia berjalan menuruni tanjakan dan kembali ke rumah Changkyun. Berjalan tanpa siapapun disampingnya seperti saat ia pergi tadi. Cukup sepi, biasanya jika ia berjalan sendiri Changkyun akan mengganggunya, mengajaknya berbicara walaupun pada akhirnya kata-kata yang dikeluarkan Minhyuk hanya akan menyakiti adiknya itu.

Ia merasa tersesat dan mencoba mengingat-ingat jalan mana yang ia lewati sebelumnya. Ia merasa bodoh, keluar dimalam hari yang bahkan tidak ia ketahui daerahnya. Tidak lama ia melihat Changkyun dari jauh yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja, Minhyuk mengikutinya dari kejauhan seperti orang jahat yang sedang mengincar mangsanya.

Ia memperhatikan orang yang selama ini ingin ia ajak berdamai tapi tidak bisa karena egonya terlalu tinggi untuk mengajaknya berdamai. Ia bahkan masih sering merasa marah melihat adiknya itu, bayang-bayang temannya yang tidak bisa debut bersama seakan menghantuinya. Kilasan masa lalu yang Minhyuk alami saat ajang itu kembali berputar dikepalanya.

Seperti ini rasanya memperhatikan orang dari kejauhan? Apakah ini yang selalu kau rasakan kkung?

Minhyuk melihat betapa lelahnya wajah adiknya itu, tapi wajah lelah itu hilang begitu saja saat melihat Minhyuk. "Hyung!" Panggilnya dengan semangat.

"Jangan berteriak, kau menganggu tetangga"

"Maaf, hyung dari mana?

"Bukan urusanmu, awas kau menghalangi jalan"

"Maaf"

Lagi. Minhyuk tidak menghiraukannya, yang lebih muda hanya bisa menatap yang lebih tua, hatinya terluka. Ia bingung kenapa sikap hyung yang ia tolong seperti itu padanya. Changkyun bahkan bingung apa yang sudah ia perbuat sampai Minyuk seakan membencinya padahal ia baru bertemu beberapa jam.

Yuhu~ Diriku kembali dengan chapter 1!!I'm sorry for typo :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuhu~
Diriku kembali dengan chapter 1!!
I'm sorry for typo :"

Aku menerima saran dan masukan~

Salam hangat,
Aoj a.k.a Be ❤️

[DISCONTINUED] Time Travel | Lee Minhyuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang