Dua

81 15 0
                                    

Happy Reading❤️

Dua minggu berlalu, keadaan masih sama. Minhyuk masih tidak bisa berdamai dengan Changkyun, ia berusaha selalu menghindar dan tidak mau membahas perihal sikapnya diawal pertemuan mereka. Minhyuk bangun lebih dulu dari pada kedua anak yang masih bersekolah di bangku SMA itu, mencari bahan makanan yang kiranya bisa ia buat untuk mereka sebelum berangkat sekolah. Namun yang ia dapatkan di dalam kulkas hanya susu dan air putih, sedangkan dilemari dia hanya menemukan mie instan.

'apakah persediaan sudah habis? aku harus minta uang pada Changkyun untuk membeli persediaan makanan' batinnya

Jadilah Minhyuk hanya membuatkan mie instan, setidaknya mereka mengisi perut mereka sebelum beraktivitas. "Daniel! Changkyun! Bangun sudah siang" teriak Minhyuk tapi tidak ada sahutan dari keduanya. hening. "He--"

"berisik hyung, tidak perlu berteriak" sahut Daniel yang keluar dari kamar beserta dengan Changkyun yang sudah rapi dengan seragam mereka.

"sarapan dulu sebelum berangkat, hei Changkyun aku minta uang untuk membeli persediaan makanan"

"jangan kau berikan kkung" ucap Dane

Changkyun menatap polos sekaligus bingung saudara kembarnya, "kenapa?"

"Tamu adalah Raja, jadi sudah seharusnya kau meng-treat ku dengan baik tuan sok pintar" ucap Minhyuk kesal

"kau bukan raja, kau bagai parasit dirumah ini"

"Dane!" Changkyun sedikit berteriak mendengar ucapan saudaranya.

"kenapa? aku berkata jujur! dia selalu berbuat sesuka hati dan tidak memikirkanmu yang selalu membersihkan atau membereskan kekacauan yang dia buat" Dane mengeluarkan emosinya yang dia pendam setiap melihat Minhyuk semena-mena dengan saudara kembarnya  itu.

"yang sopan denganku! aku lebih tua darimu" ucap Minhyuk menahan emosinya

"kau memang lebih tua dariku, tapi kelakuanmu tidak. aku pergi! kau merusak moodku pagi ini tuan muda terhormat" ucap Dane dan pergi begitu saja meninggalkan sarapannya yang baru separuh ia makan.

"kami pergi hyung.. ini belilah persediaan hyung, maafkan ucapan Dane ya hyung dan juga maaf membuatmu repot pergi berbelanja" Changkyun pergi meninggalkan Minhyuk sendirian. Jika boleh jujur ia benci harus sendiri seperti ini, tidak tau harus melakukan apa.

Minhyuk bergegas pergi ke pasar dekat rumah, membeli beberapa bahan makanan yang sekiranya bisa ia masak. Ia menyesal jarang membantu Kihyun memasak saat di dorm, membersihkan rumah juga hal yang jarang ia lakukan. Setidaknya Minhyuk sedang berusaha agar tidak di anggap parasit, kata-kata Dane sangat menyakitkan.

Minhyuk sibuk dengan kegiatannya dipasar sedangkan kedua anak kembar tersebut sibuk dengan teman-temannya di sekolah. Hidup sebagai anak pintar bukanlah hal yang mudah untuk melalui sekolah menengah atas, orang pintar memiliki dua pilihan dalam kehidupan disekolah.. pertama, bersikap dingin dan tidak memiliki teman atau pilihan kedua, bersikap seperti yang lainnya tapi dimanfaatkan secara tidak langsung?

Dane memilih pilihan pertama, bersikap dingin dan tidak memiliki teman. Temannya di sekolah hanya Changkyun tapi tidak menutup kemungkinan untuknya menanggapi teman kelasnya jika diajak berbicara. Tidak jarang juga Dane mengajari temannya yang memang tidak bisa di pelajaran tertentu. Dane bersikap dingin hanya pada orang-orang yang tidak dekat dengannya, ia akan sangat berbeda dengan orang yang dekat padanya.

Sedangkan Changkun, ia memilih pilihan kedua. Bersikap seperti yang lainnya, berbaur dengan yang lain bermain bersama atau berolah raga bersama. Bahkan Changkyun pernah masuk ruang konseling karena dituduh ikut melakukan pembullyan dan Dane harus turun tangan karena memang ia menjadi salah satu murid kepercayaan guru disekolah. 

[DISCONTINUED] Time Travel | Lee Minhyuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang