Tiga

74 13 3
                                    

Happy Reading ❤️

Sekembalinya kedua anak kembar itu kerumahnya, mereka hanya menemukan makanan yang tersaji di meja makan dan sebuah notes 'jangan lupa dipanasin dulu sebelum makan, cuma itu yang bisa aku buat' segeralah Changkyun memanaskan makanan tersebut. Sedangkan Daniel masih dengan pikiran-pikiran negatif yang menghantui kepalanya. "dia tidak meracuni kita Dane, tenanglah"

"kau tidak tau pikiran orang lain kkung, ja--"

"jangan selalu menilai orang lain secara negatif"

"aku hanya memikirkan kemungkinan terburuk"

"kemungkinan terburuk yang kau pikirkan akan terjadi kalau kau selalu memikirkannya, bukankah appa pernah bilang kalau ucapan itu sebuah doa? kalau kau berfikir dan mengucapkannya secara terus menerus dalam hatimu bukankah itu bagian dari doamu juga?"

Dane diam, memang terkadang ada benarnya perkataan saudara kembarnya. Sesuatu yang terlalu kita pikirkan dan kita ucapkan setiap hari terutama sesuatu yang bersifat negatif, pasti akan terjadi. Waspada terhadap seseorang memang diperlukan, tidak mempercayai seseorang memang wajar tapi jika sampai bertindak diluar batas bukankah kita sendiri yang mengancam nyawa seseorang secara tidak langsung?

"mulailah percaya dengan orang lain Dane, kau tidak bisa selamanya tidak mempercayai orang dan selalu menganggap dirimu sendiri mangsa yang siap dimakan oleh predatornya"

"kita sudah pernah membahas ini"

Dane benci semua topik yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap seseorang. Pengkhianatan menjadi satu hal yang paling dibenci oleh Dane. Dane tidak akan pernah mau berdamai dengan hal itu, ia akan selalu membencinya. Hal yang membuat hidupnya hampir hancur. Ini pilihan hidup Dane, ia akan selalu waspada dan tidak mempercayai orang lain selain dirinya sendiri.

Jangan lupakan gengsi seorang Dane, dia tidak akan mau memuji makanan orang asing sudah hampir tiga minggu tinggal bersama mereka. Enak, kata yang selalu ia ucapkan dalam kepalanya ketika masakan yang dibuat Minhyuk masuk dalam mulutnya. Walaupun makanan sederhana yang menurut Dane ia pun bisa untuk membuatnya. Pada kenyataannya ia pun jarang membantu Changkyun untuk memasak ketika mereka tinggal berdua.

Ia hanya akan memakan mie instan dan tidak perlu repot-repot untuk memasak lauk ataupun nasi. Pekerjaan yang cukup memakan waktu, Dane tidak menyukai hal itu. Berlama-lama di dapur dan memasak mungkin ada dalam kamusnya tapi semua itu akan berada di halaman terakhir dan tulisan paling akhir juga.

Ia bahkan hanya rela untuk belajar dan bereksperimen dalam kamarnya yang lebih mirip laboratorium ketimbang sebuah kamar. Karena terlalu banyak barang-barang yang bersifat kimia dan lain halnya itu, hal inilah yang membuatnya memutuskan untuk tidur bersama saudara kembarnya. Untungnya Changkyun tidak mempermasalahkan itu.

Dan sekarang tidak hanya mereka berdua yang menempati kamar Changkyun. Ada satu orang lagi yang sebenarnya menempati kamar tamu tapi entah kenapa ia malah memilih tidur bersama si kembar dengan alasan kalau kamar Changkyun AC nya lebih enak. Itu juga yang membuat Dane kadang tidak suka dengan Minhyuk. Ia yang menumpang tapi seakan si kembar yang menumpang.

"Dane!" panggilan Changkyun membuatnya tersedak makanan akibat terkejut. Dengan cepat Changkyun menuangkan minum dan menyodorkannya. Merasa tenggorokannya sudah lebih baik ia malah berteriak balik.

"Bisakah jangan mengejutkanku!?" ucapnya kesal

"kau makan sambil melamun, ada apa denganmu sebenarnya? sejak tadi di sekolah kau juga melamun seperti ini tidak biasanya kau seperti ini"

Dane menghela nafas, iya dia menyadari kalau sejak tadi dirinya membiarkan otaknya memutar semua memorinya selama tiga minggu terakhir seperti film, "maaf, tapi aku tidak apa-apa. lanjutkan saja makanmu"

[DISCONTINUED] Time Travel | Lee Minhyuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang