Selamat membaca semuanya~
Hope you like it dan gak dongkol:'v
.
.
.
."Vivi pulaaangg." teriak Vivi, berlari memeluk Fira yang sedang menonton Tv.
"Papa gak mau dipeluk?" Vano merentangkan tanganya.
Vivi tersenyum lebar dan memeluk Vano.
"Sayang kalian banyak-banyak!" Vivi nyempil di tengah-tengah.
"Kamu kok seneng banget?" tanya Fira dan Vano bersamaan.
"Hehe, seneng aja abis jalan sama kak Sakha." Vivi melepaskan jepitan pita di rambutnya, namun rasa pusing kembali menyerbu.
"Argh." Fira langsung kalut ketika Vivi memegangi kepalanya menahan sakit.
"Kamu kenapa sayang?" Fira.
"Tadi jepitanya nusuk kulit, jadi sedikit sakit. Vivi gak kenapa-napa kok." sejak kapan dia pandai berbohong.
"Kamu bo'ong ya?" Vano yang tau gelagat Vivi dapat menangkap kebohongan di matanya yang menggelap.
Ting... Nong ...
Fira hendak berdiri, namun Vano mendahuluinya. "Aku aja."
Makasih Nao, jadi gak ditanyain macem-macem. Batin Vivi.
Vano membuka pintu utama, lalu matanya melebar ketika mendapati seseorang yang dulu sering main ke sini namun menghilang selama 3 tahun.
"Buset udah gede aja kamu Na." Vano memeluk Nao dengan gantle, dibalas cengiran seperti biasa. Lalu pria itu menyalimi Vano, baginya kesopanan nomor utama.
"Kemana aja kamu? Ngilang 3 tahun pas dateng udah sedewasa ini." Vano merangkul pundak Nao, membawanya masuk.
"Nao ngelanjutin sekolah di Seoul om." jawab Nao.
"Pantesan datang-datang udah kayak oppa." Vano membawa Nao ke ruang keluarga. Nao cengar-cengir di sampingnya.
"Liat siapa yang datang?" Vano.
Vivi tersenyum kearah Nao, padahal dia pulang bersama pria itu tadi.
"Eh gila. Nana?!" Fira itu emang ya, liat yang cakep dikit auto dah.
"Hi tan." Nao menyalimi Fira, mau hidup bagaimanapun dia semasa di Seoul, budayanya selama di Indonesia tidak pernah dia lupakan.
"Sumpeh dulu segede biji. Sekarang udah segede gini." rempong banget si Fira.
"Ayo duduk." Vano yang dongkol akan sikap Fira.
"Biji kan kecil tan, mana bulet lagi. Emang dulu Nao kayak gitu?" Nao duduk di sebelah Vivi.
"Ya pokoknya dulu itu kamu gemesin gila. Sekarang anjayin." sumpah ini si Fira mulutnya udah cem toa.
"Anjayin? Maksudnya gimana ma?" Vivi menatap polos mamanya.
"Eh engga sayang. Mau minum apa?" tanya Fira seraya berdiri. Bertanya pada Nao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vikha! [Sequel]
Teen FictionKata orang, cinta itu bisa datang karena terbiasa dan terlalu sering bersama, benarkah? Namanya Vivi deanri adnindsya dan Sakha atthias, keduanya memiliki sifat yang jauh berbeda. Termasuk keyakinan, Vivi yang yakin bahwa Sakha akan menjadi milikny...