Part 01. Yellow Potion

6 2 2
                                    

Bersamaan dengan tubuh gold lion king yang menghilang, aku melihat sebuah botol potion tergeletak di bekas jatuhnya tubuh gold lion king.

Tapi aku merasa ada yang aneh dengan potion itu. Setahuku potion hanya memiliki empat warna, white potion, blue potion, green potion, dan red potion. Tapi ini untuk pertama kalinya aku melihat yellow potion.

"Mungkin ini potion langka...." aku memungut botol yellow potion dan membawanya, siapa tahu akan laku saat ku jual di kota nanti.

Belum juga aku melangkahkan kaki untuk kembali ke kota. Aku melihat tiga ekor red wolf berjalan mendatangiku.

Biarpun red wolf hanya monster berlevel 5, tetap saja mereka bukan tandinganku. Mengalahkan seekor red wolf sudah mustahil bagiku, sedangkan ini ada tiga. Keluar mulut singa masuk mulut serigala.

Gigi dan kuku red wolf sangat berbahaya. Sekali benda-benda tajam itu mengenai tubuhku, habislah aku.

"Auuuwwwwww...." lolongan red wolf membuat bulu kudukku berdiri.

Kini tiga red wolf secara bersamaan berlari ke arahku. Mereka berpencar mengelilingiku membuat aku tidak bisa pergi dari posisiku saat ini.

Air liur red wolf menetes dari sela mulutnya, dan satu dari tiga red wolf melancarkan serangan pertama padaku.

Kuku-kuku tajam mengarah padaku, tapi serangan itu bisa aku tahan dengan pedangku. Karena kalah dalam segi kekuatan, tubuhku terdorong beberapa langkah ke belakang.

"Sial-sial, aku pasti mati...." gumamku saat red wolf kembali mendekatiku.

Andai aku punya satu botol potion, mungkin aku bisa sedikit meningkatkan kekuatanku, dan dengan sedikit kekuatan itu mungkin aku bisa lari dari tempat ini.

Aku memang memiliki satu botol potion, tapi potion ini aneh. Selain muncul dari tubuh monster, potion ini memiliki warna yang aneh dan aku tidak tahu apa kegunaannya.

"Auuuwwwwww....." red wolf kembali melolong dengan keras, dan mereka secara bersamaan menyerangku.

Satu serangan aku hindari, satu serangan berhasil aku tangkis. Tapi sayang serangan berikutnya secara telak mengenaiku. Aku terpental dan membentur batang pohon, darah mengalir di dadaku, di bekas cakaran red wolf.

"Uhuek...." aku memuntahkan darah, tubuhku benar-benar terasa sakit. Aku punya keyakinan umurku hanya tinggal hitungan detik.

"Kalau tidak aku coba sekarang, kapan lagi aku mencobanya...." aku keluarkan yellow potion yang tadi aku simpan, dan dalam sekali teguk aku meminumnya.

"Pahit...." karena sebegitu pahitnya rasa yellow potion, hampir saja aku memuntahkannya.

Sesaat setelah aku meminum habis yellow potion, aku merasa lebih baik. Rasa sakit tidak lagi terasa, aku justru merasa lebih baik dari diriku yang biasanya.

Red wolf kembali menyerangku. Satu, dua, tiga serangan beruntun berhasil aku hindari. Aneh, ya aneh, aku merasa gerakan red wolf menjadi lambat sehingga aku begitu mudah menebak arah serangan mereka dan menghindarinya.

Entah mendapat kekuatan dari mana, saat ini aku merasa bisa mengalahkan tiga red wolf yang menyerangku.

Terkaman dan cakaran terus menerus red wolf arahkan padaku, tapi aku begitu mudah menghindarinya. Begitu aku melihat mereka kelelahan, sekarang giliranku menyerang.

Aku pegang dengan erat pedang dengan kedua tanganku, dan seperti peluru aku lari melesat kearah red wolf. Aku ayunkan pedangku ke arah red wolf dengan teknik asal-asalan.

Red wolf yang sudah kelelahan tidak bisa menghindari serangan sporadis yang aku lakukan, akibatnya tiga red wolf mati di tanganku.

"Bugh...." aku menjatuhkan tubuhku di bawah pohon.

Tepat di kananku ada tiga mayat red wolf yang baru aku bunuh. Sedangkan di kiriku ada mayat prajurit kerajaan yang mati saat melawan gold lion king.

"Sepertinya yellow potion yang tadi aku minum telah meningkatkan kekuatanku...." gumamku sambil memandangi botol yellow potion yang sudah kosong.

Ingin aku mengecek statusku, tapi aku segera mengurungkan niatku. Masih ada banyak waktu untuk mengecek statusku. Untuk sekarang lebih baik aku segera kembali ke kota dan memberitahu paman Leon tentang prajurit kerajaan yang jenasahnya ada di hutan ini.

"Mayat gold lion king tadi berubah menjadi butiran cahaya, sedangkan mayat red wolf tetap utuh. Mungkin itulah keistimewaan monster level atas...." sambil memotong daging red wolf, aku teringat saat mayat gold lion king tiba-tiba berubah menjadi butiran cahaya.

Selesai mengambil daging dan seluruh bagian penting dari red wolf, aku segera berjalan menuju kota.

Sampai di gerbang kota, aku segera menceritakan yang aku lihat ke paman Leon. Tapi aku tidak menceritakan tentang aku yang membunuh gold lion king. Bahkan aku tidak menceritakan tentang tiga red wolf yang menyerangku.

Aku cuma menceritakan saat prajurit kerajaan melawan gold lion king. Seluruh prajurit kerajaan mati, sedangkan gold lion king selamat dan pergi masuk ke hutan. Paman Leon juga aku beritahu lokasi mayat prajurit.

Begitu aku selesai cerita, paman Leon segera menyuruhku pulang, sedangkan dia dan beberapa prajurit segera menuju ke hutan.

Aku cukup punya alasan untuk tidak menceritakan semua ke paman Leon. Bisa saja aku bercerita semua ke paman Leon, tapi akhirnya aku hanya akan di juluki seorang pembohong.

Menuruti perintah paman Leon, aku segera meninggalkan gerbang kota dan berjalan menuju rumahku.

Baru juga sampai rumah, aku sudah dibuat tidak percaya dengan hasil buruanku hari ini.

Dua white rabbit, daging red wolf, dan bagian penting di tubuh red wolf seperti kulit dan taring. Melihat itu semua aku sadar akan sesuatu.

Aku tersenyum. "Hari ini aku akan makan enak!....."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Legend Of SwordmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang