Pagi ini langit terlihat begitu cerah, tidak mendung tetapi tidak terik juga. Banyak pemuda dan pemudi yang berlalu lalang di depan bangunan yang cukup besar dengan nuansa yang berwarna putih dan cokelat mendominasi, yap... Institute Teknologi Bandung.
Seorang pemuda memakai kaos putih berjalan menyusuri koridor kampus nan megah tersebut, melewati setiap anak-anak yang berlalu lalang sampai,
Brukk..
"Aduh!" ucap seorang gadis yang kini tengah tersungkur di lantai dengan isi kotak cat yang berhamburan.
Ya, pemuda tersebut bertabrakan dengan seorang gadis yang kini tengah tersungkur dan memunguti isi dari kotak cat tersebut, bukannya membantu pemuda dengan paras tampan itu hanya melihat gadis itu sambil berdiri diam di tempat.
"Lain kali jalan pake mata," ucapnya pada sang gadis.
"Maaf." Gadis itu hanya tersenyum dan berkata sembari menunduk
"NOKAAA!"
Sedetik kemudian pandangan mereka teralih ketika seseorang dari sisi lain memanggil sebuah nama yang ternyata adalah nama dari sang pemuda.
"Darimana aja sih, gue cariin daritadi," pandangannya lansung beralih pada gadis yang masih ditatap oleh pemuda bernama Noka tersebut "loh Dea? Abis dari ruang seni ya?"
Gadis yang ditanyai hanya mengangguk, tersenyum, dan berlalu dari hadapan mereka.
"Kenal sama dia?" Setelah agak lama bungkam Noka mengeluarkan suaranya.
"Kenal kenapa? Cie suka ya lo sama dia?"
"Renjuna Bagaskara, gue cuma nanya." Noka mulai jengah dengan tingkah temannya yang satu ini, terkadang ia bingung bagaimana bisa mereka bersahabat bahkan sejak masih di kandungan.
"Ayolah Jenoka Prahema it's joke oke," sahut sahabatnya yang biasa dipanggil Juna tersebut.
Noka melirik ke arah bawah dan melihat sesuatu yang agak bersinar berada di lantai, ia menunduk dan mengambil benda tersebut. Terlihat seperti kalung, ya memang kalung ...
'Pasti punya cewe aneh tadi' batinnya
"Noka buruan masuk kelas hari ini pelajaran statistik, modar lu ketemu pak Gama." sahabatnya yang satu ini memang suka menggodanya.
Noka berjalan bersama Juna memasuki ruangan yang akan menjadi kelasnya hari ini.
✦ ✦ ✦
"Juna! Bangun! Kelas udah kelar." Noka berteriak kearah sahabatnya, pasalnya sejak tadi sahabatnya ini hanyalah tertidur tanpa mendengarkan pelajaran sedikitpun.Jenoka berlalu hendak keluar dari ruangan yang menurutnya begitu sumpek itu, tangannya meraih gagang pintu kaca tersebut dan menampilkan suasana luar kelas.
Netra terpaku pada satu arah, ia menangkap sepasang mata yang jyga menatapnya. Pandangannya sama-sama bertemu, menatap lekat begitu dalam.
Dialah Ardea, wanita yang ditabraknya tadi pagi. Kali ini pandangannya tidak terlepas meskipun kini wanita yang ditatapnya telah berlalu melewatinya.
✦ ✦
Oke ini adalah prolog dari Frasa Jatuh Cintanya Jenoka dan Ardea.
Maaf kalau ada typo dan kesalahan, support saya yuk dengan membaca dan memberi vote!©nalardhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRASA JATUH CINTA
FanfictionIni kisah tentang rentetan frasa jatuh cinta dan patah hati, yang ku lukiskan melalui relung hati yang menanti janji. Ku bawakan kisah indah namun menyayat, terhalang dan terpagar tembok besar. Copyright, Nalardhana 2020.