•[Pindah]•

12 5 0
                                    

Mendengar hal tersebut Rio dkk langsung pergi nyelonong tanpa pamit. 

Emng dikira gue diem gini bisu kalek ya, dasar cowok beraninya pake pangkat ku jejek baru tahu rasa. Batin steffi yang sedang kesal, kalau ga inget ini punya sekolah punya ayahnya ga bakal tuh gue diemin.

  

••••••••••••

2bulankemudian

•••••••••••


Sekarang adalah hari dimana Stella masuk sekolah, tetapi bukan sekolah yang dulu. Dia sekarang sekolah di bogor,karena ia sakit hati kepada keluarganya.

Flashback on

Stella sedang sibuk dikantor, karena ia adalah seorang CEO Chilesiathy. Ia pulang larut malam. Sesampainya di rumah ia mengendap endap, karena jika ayahnya tahu maka ia akan di hajar. 

"dari mana saja kamu," ayahnya sudah memasang wajah yang tak bersahabat.

" dari main," jawabnya dengan santai, ia tak mungkin jujur kepada orang tuanya karena bukan saat yang tepat.

"MAIN KEMANA?  hAH? "bentak ayahnya.

"main tempat teman."bohongnya lagi

"mau jadi apa kamu nanti kalau seperti ini terus? " marah ayahnya

"jadi manusia yang penuh kasih sayang,"sindirnya

"oh, berani kamu ya, " bentak ayahnya. Lalu menjambaknya dengan kasar.

"kenapa anda merasa ya? " tawa remehnya sambil meringis.

"dasar kamu anak ga tau diuntung, kamu itu ga berguna. Hanya bisa menyusahkan orangtua. Tuh lihat saudaramu kenzie dia jadi sekertaris di perusahaan terbesar di dunia. Kamu jadi apa? Anak gelandangan hah? Atau jangan jangan kamu jalang kan, ngaku kamu. Setiap hari pulang malam, berantakan. Jawab ya kan. "bentak ayahnya

"huft, jika ia memang aku seorang jalang, apa mau anda? Mau bermalam bersama saya,"jawabnya dengan datar.

"kamuu"bentak ayahnya lalu menaparnya dengan kencang sampai disidut bibirnya berdarah.

"kenapa anda repot repot mengintrogasi saya, anda saja tak pernah memberikan kasih sayang kepada saya. Dan apa perlu saya meinta izin kepada anda. "jawabnya dengan penuh penekanan

"oh gitu ya, kalau begitu kamu pergid ari sini dan jangan pernah menginjakkan kaki di rumah ini.ingat itu baik baik." kata ayahnya yang sudah murka

"Dengan senang hati Tuan Ankidanton Jonny Alsentrechizh  saya akan pergi dari sini, saya juga tak akan pernah menggunakan marga Alsentrechizh, saya juga akan pindah sekolah, dan ingat jangan sampai Tuan akan menyesal,"ucapnya dengan senyum s-mirk.

"apa maksudmu?" tanya Tuan Jonny

"lihat saja nanti tuan,jangan sampai mneyesal dengan muka memelas anda. "

•••••••

Stella hanya membawa 1 koper dan itupun hanya barang barang penting dan berkas berkas. Toh nanti juga ia akan beli baju dan segala keperluan nya.

Saat Ia keluar , Ia berhenti di depan Tuan Jonny.  " Tuan ini kartu atm, anda pegang baik baik untuk masa depan anda. Segala uang barang yang kau berikan aku telah menggantinya dengan kartu tersebut. Isinya hanya 555 milyar. Kalau uang tersebut kurang anda bisa hubungi saya. Terimakasih atas segalanya saya pamit." katanya lalu berjalan santai keluar.

Jonny yang mendengar penuturan gafis tersebut, tercengang. Darimana ia mendapatkan uang sebanyak itu, aku saja memberikan sangunya hanya 2 juta sebulan. Ah birkan saj kini aku mendaoatkan untung lumayan juga. Itulah isi pemikirannya tuan jonny

Flashback off

Nah karena hal tersebut Ia jarus pindaj, sebenarnya ia juga sudah malas menganggapinya.

Sekarang ia tinggal di bogor, dia mempunyai mansion disana. Dan di temani oleh Bi Inem. Pembantu rumah tangga yang perannya menurutnya lebih penting dari kedua orang tua,karena ia diperlakukan seperti anaknya sendiri.

•••••••••••••

6 juli 2019


Hari pertama Stella masuk sekolah. Padahal yanh sekolah masih tidur nyenyak.

Bi inem yang melihat jam sudah pukul 06.45 bergegas menuju kamar gadis tersebut. Saat masuk ,Bi Inem hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tuan putri yang masih tidur.

Karena sudah beribu cara tak mau bangun Bi inem membuka jendela kamar, dan langsung cahaya masuk kekamar gadis tersebut.

"hoammmmm,, eh bibi." ucapnya sambil menyipitkan mata melihat bibi  berkacak pinggang yang sambil menunjuk ke arah jam. Saat dilihat sudah kesiangan.

"huwa bibi ga bangunin stella, mana ini udh siangg." ucapnya dengan kesal

"ealh dalah non, udh dibangunin cepet non" perintah bi inem.

"untung stella udh mandi tadi subuh sekalian sholat bibibi," lari sana sini gadis tersebut.

"lah non kok jadi gitu dandannanya, non mau mangkal dijalanan. " kata bibi sambil ketawa.

"ihhhh bibi kok ngeselin, secara ni bi aku ga mau terulang kejadian dulu. Walau ini sekolah punya Stella tapi stella ga mau mereka berteman sama stella cuman karena kaya dan cantik," ucapnya sambil tersemnyum manis

••••••

Sesampaimya disekolah Ia memarkirkan sepeda bututnya di parkiran, jangan lupa dia menyamar sebagai nerd. Dan sepeda tersebut hanya tokoh pendukungnya. Untungnya sekolahnya dengan mansionnya hanya 500 meter jadi tak mudah lelah.

"Besar juga sekolahnya"

" tapi kok besaran ini ya dari pada sekolah dulu"

"oiya deng kan gue yang punya"

"dan untung ga pernah kesini, ntar kalok ada yang kenal kan gagal,"

Ucapnya bermonolog. Tanpa disadari ada yang mengupingnya


"apanya yang gagal? " stella mendengar suara bariton tersebut lansung menegang, dan menoleh ke sumber suara.

"lo-oo-taa-aaadi-dengerrr," ucapnya sambil terbata bata, dan langsung di anggukin oleh pemilik suara tersebut.

Tapi dilihat dari penampilannya dia kayaknya nerd juga tapi belagu.

" oh jadi ini orangnya" ucapnya sambil memain kan kukunya.

"maksudlo apa?" bentak stella

" lo kan yang punya perusahan terbesar dan berjaya di dunia dan lo juga yang punya pemilik perusahaan ini. " katanya

"tahu dari mana lo, tapi please jangan bilangin ke siapa siapa ya? " nyalinya lansung ciut karena sudah ada yang mengenallnya.

"tenang aja gue bisa dipercaya kok. " ucamya sambil melenggangkan kaki pergi"




[[•STELLA•]] •[[COMPLETED]]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang