FSTI.02

715 105 17
                                    

Lama ngk update ini:)

***

Haechan sedang jalan santai pagi hari. Hari ini ia tak memiliki jadwal kelas apapun. Dan juga tak menjaga perpustakaan, ditambah resto tempat ia bekerja juga tutup. Jadi hari ini ia bebas ingin ngapain saja. Sampai di dekat taman ia pun duduk dibangku taman. Melap keringatnya yang bercucuran, cukup jauh ia berjalan. Sampai tangannya mengusap lehernya. Dan merasa ada yang kurang.

"kalungku" gumamnya.

"astaga, kalungnya pasti jatuh" ia segera berdiri lalu berjalan ke jalan yang ia lewati tadi.

"jangan hilang dong. Gelangnya rusak masak kalungnya hilang" gerutunya.

Ia pun dengan teliti melihat jalan, dan tak menemukan kalungnya itu.

***

Jalan pagi,bukan hal buruk menurutnya. Ia berjalan sambil melihat keadaan kota yang sudah lama ia tinggali. Sangat jauh berbeda. Langkahnya terhenti saat melihat benda yang membuatnya tetarik. Ia pun mengambil benda itu.

"kalung ini" Ia pun melihat kearah kanan dan kirinya. Sepi itulah gambaran saat ini.

"Haechan" gumamnya. Jaemin memasukkan kalungnya itu kekantong jaketnya.

***

"ish kalungnya hilang" gerutu Haechan. Setelah lelah mencari kalung miliknya. Ia berniat pulang. Dengan wajah cemberut ia masuk kedalam apartementnya.

"kenapa cemberut begitu?" ia menoleh mendapatkan sang kakak yang baru saja keluar dari kamarnya.

"kalung Haechan hilangg" jawabnya.

"kok bisa?"

"ngk tahu,tadi waktu berhenti ditaman pas lagi lap keringat kalungnya ngk ada. Haechan ngk bisa jaga barang"

"udah kamu cari lagi ngk?" Haechan mengangguk.

"yaudah ngk usah nangis. Gelangnya masih kamu simpankan?" Jaehyun mengelus kepala adiknya itu. Menghapus lelehan air mata adiknya itu.

"beres-beres sana,kan mau kerumah"

"iya"

Jaehyun memandangi Haechan yang berjalan lesu ke kamarnya. Menggelengkan kepalanya karja sikap ceroboh adiknya itu.

***

Ting

Bunyi suara dentingan pintu kafe terdengar. Jaemin. Laki-laki itu memilih untuk singkah disebuah kafe.

"permisi anda mau pesan apa tuan?"
Jaemin melihat daftar menu yang diberikan oleh pelayan itu.

"saya pesan... Renjun kau kah ini?"

Jaemin terkejut saat melihat sang pelayan. Begitu pula sebaliknya.

"kau kembali Jaemin? Bukannya kau di Seoul"

"ya sementara waktu. Menjernihkan pikiran" ucap Jaemin.

"kau ingin pesan apa?"

"americano. Kapan kau akan selesai bekerja?" tanya Jaemin.

"3 jam lagi. Kenapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From Seoul To IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang