Prolog
"Cepat Masuk!!" suara bentakan itu kembali menusuk gendang telingaku.
"Tidak Mom itu bukan salahku, Kak Jhonny yang melakukannya," bela-ku
"kali ini kau melakukan kesalahan yang sangat fatal, aku tak bisa memaafkanmu lagi!!"
Tubuhku langsung merosot ke lantai. Aku tidak melakukannya, dia si brengsek itu yang melakukannya. Racauku dalam hati.
"Arrgghhh," aku tak bisa menahan rasa sakit ini saat telapak tangan diinjak sepatu milik Ibu ku.
"Rasakan anak kurang ajar. Lebih baik kau pergi saja dengan ibumu ke alam sana," aku tak habis pikir Ibuku akan mengatakan hal itu.
"Cepat bertanggung jawab pada putriku atau kau akan kubunuh sekarang juga!!"
Story
Seperti biasa aku harus bangun lebih pagi sebelum ibu dan saudara tiriku. Saat umurku 14 tahun, ibu yang palingku sayangi telah kembali pada Tuhan. Dan kini ayahku menikah lagi dengan wanita yang membuatku selalu dalam ketakutan. Aku tak suka dengan perlakuannya. Dan untuk kakak tiriku, dia sangat membenciku. Setiap kesalahannya pasti akan menyalahkanku. Aku seorang manajer di perusahaan ayahku. Yah, dan ayahku juga telah menyusul ibu 2 tahun yang lalu.
Sekarang saat umur ku menginjak 25 tahun aku baru sadar bahwa ibu tiriku menikahi ayah bukan karena cinta, melainkan harta dan perusahaan. Buktinya sekarang yang menjadi CEO di perusahaan ayah adalah kakak tiriku Jhonny Sam Monique. Ah ya aku lupa menceritakan adik tiriku Zudith Sam Monique, dia adik tiri yang sangat pemarah, baik, cerewet dan juga penakut. dia seorang gadis SMA yang sebentar lagi akan menyelesaikannya.
Aku segera melajukan mobilku menuju Porenx Company. Tak ada yang menarik di depan selain jalan kosong karena hari ini masih dini sekali. Aku memang lebih suka berangkat dini hari dibandingkan paginya. Entahlah itu suatu kewajiban bagiku.
Daniel John Porenx terpampang jelas di meja kerja. "selalu saja begini," Keluhku saat menyimpan berkas di atas meja. Prank... aku tak sengaja menjatuhkan fotoku dengan Zudith. Kenapa perasaanku tidak menentu. Batinku
Firasatku semakin kuat, tidak biasanya seperti ini. Aku langsung menyambar kunci mobil yang tergeletak di atas meja. Melajukan mobil agar segera sampai ke rumah. Sesaat sampainya di rumah aku segera berlari ke dalam lalu memastikan jika Zudith baik-baik saja.
Langkahku terhenti tepat di hadapan kamarnya. Terdengar suara tangisan dan juga suara.... aah lupakan itu. Aku langsung mendobrak kuat pintu dan langsung menampakkan hal yang tak pantas untuk dilakukan. "JHONNYY!!!" Bentakku yang habis kesabaran
Jhonny langsung menoleh, terlihat kepanikan di raut wajahnya saat melihatku. Tak lama kemudian seringaikan muncul di bibirnya
"Oh halo adik," Jhonny segera mengenakan kembali pakaian yang berserakan dilantai dan berjalan menghampiriku, kemudian menarik kemejaku kasar hingga beberapa kancing terlepas dan ada sobekan kecil.
"Bye adik ti-ri" belum sempat aku menghajarnya. Jhonny telah berlalu. Aku hanya mengepalkan tangan berusaha menahan amarah agar tidak meledak. Pandanganku menatap Zudith nanar. Ia tengah terisak. Aku menghampirinya dan duduk di sampingnya. Ia menaikkan selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Kau tak perlu takut, aku di sini. Apa dia me-" belum menyelesaikan pembicaraannya Zudith menangis histeris. Membuatku kembali menggeram dalam hati.
Brakkk.... seseorang membantingkan pintu
"DANIEL!" aku langsung menoleh ke arah bentakan itu. Dia ibu tiriku dan Jhonny
"Mom,"
"Apa yang kamu lakukan?!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Zudith! ✔
Romansa15+ COMPLETED ONE SHOOT! Hidup dikeluarga yang membuat siapa pun akan mengalami trauma dalam hidup. Ya itu terjadi padaku, saat ibu meninggal dan ayahku menikah lagi dengan wanita yang ingin harta ayahku. Bahkan mereka tak memperdulikan anak perempu...