Pernah tidak, kamu berada di antara teman-temanmu, bercanda bersama, tapi matamu melihat ke tempat lain? Aku sering, dan akan ku ceritakan pada kalian mulai dari sekarang.
Ah iya, perkenalkan. Namaku Gemma. Saat ini aku sedang kuliah semester enam. Sekarang, aku akan mengajak kalian menuju masa laluku untuk melihat hadiah yang entah sengaja diberikan, atau tidak sengaja diberikan? Aku juga pusing. Biar kalian saja yang menilai.
Sejak kecil, orang tuaku selalu memarahiku karena menurut mereka, aku suka berbicara sendiri. Padahal tidak. Aku memiliki teman-teman yang mengajakku bermain. Tapi aku lupa nama mereka siapa. Kalian, juga memiliki teman kalian sendiri kan sewaktu kecil? Tapi, orang tuaku tidak pernah percaya. Dan sejak saat itu, aku tidak pernah dibiarkan sendirian. Selalu ada anggota keluargaku yang mengajakku bermain. Katanya, agar tidak berbicara sendiri seperti orang gila.
Singkat cerita, kini aku duduk di bangku kelas dua SD. Aku cukup pandai bergaul. Temanku juga banyak. Saat itu, kami sedang istirahat. Yah, seperti biasa kami selalu duduk di tangga perbatasan kelas dua dan tiga. Lalu, sambil istirahat, kami bercerita tentang....hantu.
Bayangkan saja. Sekelompok gadis kecil berusia belum genap sembilan tahun, sudah membicarakan hal semacam itu. Oh, tapi jangan salahkan kami. Ini semua karena kakak kelas kami yang waktu itu mendekati kami dan menceritakan sebuah kisah masa lalu sekolahku.
Konon katanya, sekolahku ini adalah bekas rumah sakit. Picisan sekali. Setiap orang pasti akan mengatakan hal yang sama dengan sekolahnya. Kalian yang membaca kisahku, juga pasti sama kan? Kalian akan mengatakan, "ah, sekolahku juga sama."
Tapi ternyata, cerita itu memang benar. Dan dikelasku, memang selalu ada bau khas obat. Aku juga tidak tahu itu bau apa, yang ku ingat hanya bau obat-obatan setiap kali aku memasuki kelas.
Setiap hari, kami hanya menceritakan hal mistis saja. Dan sesekali, kami menyebutkan salah satu jenis hantunya. Waktu itu aku tiba-tiba sedang tidak enak badan. Maka dari percakapan tersebut aku hanya diam dan memandangi sesuatu. Entah apa. Aku tidak ingat, dan tiba-tiba suara teriakan temanku menyadarkanku. Dia berteriak padaku, sambil menatapku.
Aku juga tidak tahu aku kenapa. Yang ku ingat, badanku terasa bergerak dengan sendirinya. Aku mengikuti temanku yang berteriak kemanapun dia melangkah. Aku tidak ingat apa yang kulakukan. Hanya badanku yang bergerak sesuka hati. Aku ingin tertawa melihat temanku ketakutan. Aku ingin tertawa kencang saat itu. Tapi tidak bisa. Dan entah mengapa, badanku yang bisa bergerak bebas itu tiba-tiba merosot ke lantai. Dan, entah kejadian apa yang selanjutnya terjadi. Tahu-tahu, aku sudah ada di kelas lagi. Duduk di atas bangku, dan menunggu waktu sekolah selesai.
Dan, dimulai dari situlah semua kisah berantai ini dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gift
Horror"Apakah kamu memiliki hadiah yang sama sepertiku?" Namaku Gemma. Orang sering kali menyebutku sebagai anak aneh, dikarenakan kebiasaanku yang suka berbicara sendiri. Padahal, aku tidak pernah berbicara sendiri. Aku memiliki teman yang bisa kuajak bi...